Soft Skill lebih penting daripada Academic Skill

Anda pintar , saat kuliah nilai akademis anda bagus , bahkan anda lulus kuliah dengan nilai terbaik alias cum laude . Anda punya lebih dari satu gelar akademis tapi kok sampai sekarang anda masih jadi karyawan dengan posisi tanggung , artinya berada di posisi tengah saja di perusahaan , tidak memegang jabatan di posisi atas di perusahaan . Posisi tanggung di perusahaan itu mirip sandwich. Ditekan dari bawah dan di tekan dari atas. Dibenci yang dibawah dan dijadikan kambing hitam oleh yang di atas. Hidup anda cenderung ngenes karena anda tidak punya soft skill . Soft skill itu seperti jago bergaul , selalu menambah teman baru sehingga tidak hanya berteman dengan teman teman kerja saja , berusaha untuk menghilangkan sifat introvert, suka berolah raga yang menambah pergaulan, bisa bermain musik, bisa berenang , tidak pelit dan berani keluar uang untuk bersosialisasi seperti ngopi di kafe.

Saya jadi ingat berita di tahun 2014 , ada lulusan S2 UI yang minta disuntik mati karena susah cari kerja .

https://megapolitan.kompas.com/read/2014/08/04/21052571/Pria.yang.Minta.Suntik.Mati.Lulusan.S2.UI.dengan.IPK.3.37

Ini Video Berita lulusan S2 UI minta disuntik mati :

Berikut adalah cerita kehidupan antara yang pintar akademis dengan yang punya soft skill dan life skill

Suatu hari, seorang Professor dari sebuah Universitas menyewa sebuah sampan untuk melakukan penelitian tentang lautan. Pendayung sampan itu hanyalah seorang lelaki tua yang sangat pendiam. Professor memang sengaja mencari pendayung sampan yang pendiam karena ia tidak mau orang yang menemaninya terlalu banyak bertanya tentang apa yang ia lakukan.

Setelah sampai di tempat yang dirasanya tepat, Professor pun mulai melakukan tugasnya. Diambilnya sedikit air laut dengan menggunakan tabung uji, digoyang-goyang, kemudian ia catat hasilnya di dalam buku yang ia bawa. Kegiatan itu ia lakukan berjam-jam dengan penuh konsentrasi.
Pendayung sampan mendongak ke langit, ia melihat awan kelabu mulai bergerak menujunya. Berdasarkan pengalamannya, tak lama lagi hujan lebat akan turun.
“Ok sudah selesai, mari kita pulang!” kata Professor. Segera saja si pendayung sampan dengan cekatan memutar kembali sampannya menuju ke daratan.

Dalam perjalanan pulang itulah Professor baru mengajak ngobrol si pendayung sampan.
“Sudah lama kamu kerja mendayung sampan? tanya si Professor memulai pembicaraan.
“Hampir semumur hidup saya,” jawab pendayung sampan singkat.
“Semumur hidup kamu? Jadi kamu tidak tahu apa-apa selain mendayung sampan?” tanya Professor terkejut.
“Ya..” jawab pendayung sampan.

Dengan penasaran, lantas si Professor bertanya lagi, “kamu tahu Geografi?”
Pendayung sampan hanya menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu kamu kehilangan 25% dari usia hidup kamu.”
“Kamu tahu Biologi?”
Pendayung sampan itu menggeleng kepalanya lagi.
“Kasihan sekali, kamu sudah kehilangan 50% dari usia hidup kamu.”
“Kamu tahu Fisika?” Professor itu bertanya lagi.
Pendagung sampan hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
“Sungguh kasihan hidupmu…kamu telah kehilangan 75% dari usia hidup kamu. Seluruh hidupmu kau habiskan untuk mendayung sampan, sungguh malang nasibmu semuanya tidak tahu” dengan angkuh Professor mengejek si pendayung sampan. Ia merasa dirinya lebih hebat bila dibandingkan dengan pendayung sampan yang sudah tua ini, ternyata pak tua tidak tahu apa-apa selain mendayung sampannya. Pendayung sampan hanya berdiam diri saja menanggapi ejekan dari si Professor.

Tak lama kemudian, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Sampan mulai bergerak tidak terkendali karena adanya ombak. Si pendayung sampan berusaha mengeluarkan keahliannya selama ini. Sempat si pendayung sampan bertanya pada Professor, “kamu tahu berenang?” Kini giliran Professor itu menggeleng dengan paniknya.

Kemudian tiba-tiba saja datang sebuah ombak besar, dan sampan yang mereka naiki pun terbalik. Professor dan pendayung sampan pun terpelanting jatuh ke dalam lautan.

“Sayang sekali Professor, kamu telah kehilangan 100% nyawa kamu” kata pendayung sampan yang mulai berenang menuju ke daratan, meninggalkan Professor.

Jadi kalau sampai hari ini anda masih menjadi karyawan padahal sebentar lagi memasuki usia 50 tahun dan posisi anda sebagai karyawan ada di posisi tanggung artinya di posisi tengah dan sudah mustahil untuk mencapai posisi puncak perusahaan dengan kondisi umur anda yang sudah mau memasuki usia 50 tahun serta di perparah oleh perusahaan tempat anda bekerja adalah perusahaan keluarga yang hanya memberikan posisi strategis kepada keluarga sendiri, maka silahkan anda meratapi nasib anda yang terlalu jumawa dengan academic skill dan melupakan untuk mengasah soft skill anda. Jangan bunuh diri ya !

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Waktu Adalah Aset Paling Mahal Dalam Hidup. Tapi Karyawan Justru Yang Paling Menyia Nyiakan Harta Paling Mahal Tersebut

Kita semua sepakat waktu yang sudah lewat tidak dapat kembali lagi. Artinya semua hal yang terjadi tidak dapat diulang lagi dan diperbaiki . Hidup yang kita jalani hari ini adalah akibat dari kita menggunakan waktu di masa lalu. Hidup kita di masa depan tergantung dari bagaimana kita menggunakan waktu di masa kini.

Karyawan adalah orang yang paling tidak menghargai waktu dalam hidupnya.

Karyawan adalah orang yang harus bangun pagi pagi untuk berangkat ke tempat kerja supaya tidak terkena sanksi telat absensi. Kalau tinggal di pinggiran Jakarta , harus bersiap membuang waktu berjam jam di kemacetan di jalan atau harus berdesak desakan di angkutan umum yang melaju menuju tempat kerja. Boro boro olah raga pagi , bisa sampai di tempat kerja tanpa terlambat saja sudah harus bersyukur.

Karyawan juga adalah orang yang sering pulang malam , baik karena terjebak kemacetan di jalan atau karena menuggu angkutan umum yang padat sekali untuk menuju ke rumah. Atau pulang malam karena lembur kerja yang disebabkan beban kerja yang banyak atau target tenggat waktu yang ketat.

Pergi pagi dan pulang malam gaya karyawan adalah gaya yang tidak bikin nyaman karena kalau naik mobil maka rata rata pasti nyetir sendiri sehingga sebelum stress di tempat kerja , sudah disambut stress kemacetan di jalan. Untuk yang naik angkutan umum seperti bus dan kereta, berdesak desakan adalah hal lumrah dan bersabar menunggu angkutan umum juga hal yang lumrah. Jadi rata rata karyawan sudah mengalami stress di jalan , sebelum sampai ke tempat kerja dan juga sebelum sampai ke rumah.

Karyawan rata rata sangat berdedikasi dengan pekerjaannya demi naik jabatan, demi naik gaji.

Waktu yang dipakai karyawan dalam hidupnya pasti sebagian besar tidak jauh dari urusan pekerjaan , buang waktu pulang pergi ke tempat kerja, waktu bekerja di tempat kerja, lembur di tempat kerja, makan siang , snack time bahkan makan malam di tempat kerja. Rumah hanya menjadi tempat numpang tidur beberapa jam saja. Karyawan pasti akan melakukan itu sampai saat pensiun atau saat akhir hayat , tergantung mana yang sampai lebih dulu.

Karyawan rata rata saking sibuknya lupa bergaul dengan teman teman baru, dengan komunitas yang berbeda dengan profesinya. Rata rata hanya bergaul dengan rekan rekan kerja. Jadi pergaulan karyawan rata rata terbatas karena waktu sudah dihabiskan untuk dunia kerja.

Bayangkan jika seorang karyawan yang sudah bekerja 25 tahun di sebuah perusahaan dari sejak kuliah , sangat berdedikasi , sangat rajin , sering lembur , menjabat posisi manajer , tinggal di pinggiran kota Jakarta, pagi pagi sudah ngantor , malam hari baru pulang, hari Sabtu bahkan sering ngantor juga. Banyak sekali kan karyawan yang pola hidupnya seperti itu kan?

Tiba tiba saat di usia 45 tahun , si karyawan mendadak terkena serangan stroke. Kenapa bisa stroke ? Karena si karyawan hampir tidak punya waktu olah raga karena sibuk bekerja dari pagi sampai malam hari setiap hari , tidak sempat makan makanan sehat karena sibuk kerja , jadi asal pesan makanan apa saja di kantor asal bisa cepat selesai makannya dan rata rata makanannya pedas, banyak yang digoreng, banyak yang bersifat junk food. Si Karyawan tersebut karena kerja kantor, rata rata setiap hari hanya duduk saja tanpa bergerak , terkurung di ruangan ber ac sehingga jarang kena sinar matahari , tidak pernah menghirup udara segar selama jam kerja. Si karyawan juga menghadapi beban kerja yang tinggi dan harus melakukan multi tasking setiap hari sehingga tingkat stress juga tinggi. Si karyawan juga stress karena harus menghadapi politik kantor karena banyak yang mengincar posisinya sehingga si karyawan harus selalu membuktikan kalau dia layak memegang posisi manajer tersebut.

Bayangkan di saat stroke dan harus duduk di kursi roda, si karyawan baru tersadar kalau sampai umur 45 tahun banyak hal yang belum dia lakukan. Si karyawan kalau diajak keluarganya berekreasi mengambil cuti selalu bilang nanti, diajak ngumpul bersama teman sekolah selalu bilang nanti, diajak berteman dengan teman baru dari kalangan pebisnis selalu bilang nanti, diajak apapun rata rata selalu bilang nanti.

Nah, disaat si karyawan kena stroke berat , baru si karyawan merenungi semua nanti nanti yang sudah dia ucapkan. Si karyawan mau menikmati hidup alias enjoy life sudah telat karena badan sudah setengah lumpuh. Boro boro mau ke mal , berpindah dari tempat tidur ke kursi roda saja harus dibopong 3 orang. Lupakan menikmati hidup dengan berwisata ke luar kota , apalagi ke luar negeri.

Si karyawan tidak peduli lagi dengan pekerjaan kantornya , tidak peduli lagi dengan resiko posisinya diambil oleh pesaing teman sekantor. Impian si karyawan adalah bagaiman bisa berjalan walaupun harus menggunakan tongkat karena tidak bisa bergerak sama sekali alias lumpuh adalah penderitaan tingkat tinggi.

Si karyawan tidak bisa ngantor lagi sejak kena stroke berat , perusahaan menawarkan si karyawan mengundurkan diri . Pengunduran diri biasanya hanya mendapat sedikit uang penghargaan walaupun sudah 25 tahun bekerja. Si karyawan kalaupun di phk , pesangon 25 tahun bekerjapun tidak ada artinya dibanding kehilangan kenikmatan hidup karena tidak bisa bergerak.

Ngenesnya lagi , si karyawan tidak bisa mewariskan posisi nya sebagai manajer di perusahaan beserta gaji yang diperoleh ke anggota keluarganya yang lain seperti misalnya ke anaknya. Posisi si karyawan digantikan orang lain di perusahaan. Beda ceritanya kalau pemilik perusahaan yang kena stroke berat, posisi si pemilik bisa digantikan anggota keluarga yang lain karena pebisnis bisa mewariskan bisnisnya. Pekerja tidak bisa mewariskan posisi dan jabatannnya.

Dedikasi si karyawan 25 tahun di perusahaan menjadi tidak dihargai karena si karyawan ternyata digantikan orang lain. Jadi hanya dianggap sebutir baut saja , yang kalau copot , bisa digantikan baut lain.

Begitulah hidup karyawan, selalu menjadi keledai yang disuruh bekerja habis habisan untuk keuntungan pemilik keledai. Begitu si keledai sudah tua atau sakit parah maka si keledai disingkirkan.

Bodohnya adalah kok manusia sebagai mahluk yang punya kecerdasan tertinggi di bumi mau jadi keledai ya ?

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Bersiaplah Untuk Yang Terbaik – Prepare For The Best – Bukan Prepare For The Worst – Bukan Bersiaplah Untuk Yang Terburuk

Hari ini banyak dari anda yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah , di kamar kost , di apartemen daripada di tempat kerja atau di tempat anda berbisnis. Kenapa ? Karena pandemi Covid 19 membuat semua orang saling menghindar untuk bertemu dengan orang lain.

Acara keramaian seperti perkawinan kalaupun diperbolehkan , kita walaupun diundang belum tentu kita akan muncul. Apalagi acara duka seperti kematian, kita pasti berusaha menghindar dan tidak hadir di acara tersebut. Jadi di saat pandemi Covid 19 acara kegembiraan ataupun acara kesedihan , kita berusaha untuk tidak hadir.

Kita sebagai manusia adalah mahluk sosial yang suka bersosialisasi. Bersosialisasi via zoom meeting atau video meeting beda rasanya dengan bersosialisasi secara fisik bertemu muka.

Kantor rata rata menerapkan Work From Home dengan tingkat kehadiran fisik ke kantor dikurangi semaksimal mungkin

Karyawan banyak yang bekerja dari rumah. Karyawan banyak yang dipotong gajinya , dirumahkan, ditunda gajinya bahkan di phk karena pandemi Covid 19.

Disaat pandemi Covid 19, banyak pebisnis yang harus menutup toko ataupun menurunkan aktifitas bisnisnya karena kalau bisnis makin digenjot makin rugi malahan . Hari ini kalau berdagang , yang mau beli banyak sekali tapi rata rata minta tempo waktu untuk pembayarannya alias ngutang . Padahal hari ini berdagang memberikan hutang kepada pembeli sama dengan bunuh diri. Dengan memilih hanya berbisnis dengan pelanggan tertentu yang masih bagus pembayarannya , dan hanya melayani penjualan tunai ke pembeli yang tidak dikenal, maka otomatis omzet bisnis menurun habis.

Di saat pandemi Covid 19 kita diminta untuk mereset, menekan tombol ” Slow Down ” untuk aktivitas kita.

Berita berita dan info info yang bersliweran di internet, media sosial , whatsapp rata rata isinya semakin hari semakin negatif dan membuat pesimis tentang kondisi pandemi Covid 19. Ada yang mengatakan gelombang ke 2 Covid 19 akan tiba , ada yang bilang gelombang ke 3 Covid 19 akan tiba setelah gelombang ke 2. Ada info bahwa vaksin Covid 19 tidak bisa untuk yang usia lanjut karena usia lanjut tingkat kekebalan tubuh sudah menurun dan tidak bisa diaktifasi dengan vaksin.

Dengan kondisi bisnis terpuruk dan kondisi keuangan terpuruk tentunya sebagian besar dari kita bersiap siap untuk yang terburuk . Prepare For The Worst istilahnya. Kalau naik arung jeram atau naik wahana permainan seperti roller coaster pasti akan diteriakan siap siap pada saat kita akan memasuki bagian paling mengerikan dari permainan arung jeram atau roller coaster. Jantung berdetak kencang, ada yang tensi darah naik saat menantikan bagian permainan yang paling mengerikan tiba.

Kok tidak pernah ada yang mengatakan ” Siap Siap Untuk Yang Terbaik ” – ” Prepare For The Best ” ?

Padahal di saat pandemi Covid 19 kita diberikan waktu dan kesempatan untuk mengevaluasi perjalanan hidup kita sampai hari ini karena mendadak waktu kita menjadi sangat banyak karena kita jarang keluyuran keluar lagi.

Yang jadi karyawan , karena gaji dipotong, dirumahkan,diphk , menjadi memiliki waktu untuk melihat apakah selama ini hanya memakai kacamata kuda. Contoh : Yang kerjanya spesialis akuntansi karena lulusan akuntansi , memiliki waktu untuk mengevaluasi bahwa hidup tidak perlu sesuai label lulusan kuliah. Mencoba membuka bisnis konsultan sendiri , mencoba menjalankan profesi marketing, karena tidak ada kutukan lulusan akuntansi harus kerja di bidang akuntansi , lulusan teknik harus kerja di bidang teknik. Menambah wawasan baru selama pandemi Covid 19, menambah keahlian baru selama pandemi Covid 19 dengan mengikuti kursus atau training online , bergabung dengan komunitas yang profesinya nya berbeda dengan keahliannya, bergabung dengan komunitas pebisnis karena karyawan tidak harus berteman dengan sesama karyawan saja, karyawan boleh banget punya banyak teman pebisnis.

Yang jadi pebisnis , karena bisnis lagi terpuruk , mencoba menjajaki online untuk memasarkan bisnisnya , belajar hal hal baru tentang jualan online, cara membuat produk dagangannya ngetop di online, menambah wawasan bisnis lain selain bisnis yang digeluti. Contoh : Pedagang sparepart mobil kan tidak harus berkutat dagang sparepart mobil seumur hidup bukan ? Boleh mencoba mengintip bisnis lain di luar sparepart mobil.

Pandemi Covid 19 harus dilihat sebagai kesempatan emas bagi pebisnis. Banyak pebisnis senior yang sudah puluhan tahun menjalankan bisnisnya terpuruk saat ini. Berarti bagi pebisnis yang baru memulai berbisnis , atau baru berpindah ke bisnis baru, maka memiliki kesempatan besar untuk menjadi besar dan bersaing dengan pebisnis lama yang lagi terpuruk . Karena ibarat lomba lari, semua dimulai dari garis awal start lagi . Ibarat kalau isi bensin di pompa bensin, semua dimulai dari nol lagi. Pebisnis lama yang terpuruk kan harus memulai dari awal lagi dan pebisnis baru juga mulai dari awal. Ini adalah kesempatan besar bagi pebisnis baru atau pebisnis yang alih bisnis ke bisnis baru.

Jadi yang benar adalah PREPARE FOR THE BEST ATAU PREPARE FOR THE WORST ?

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Gaji Dipotong , Pasrah Saja Deh

Di saat pandemi Covid 19 ini , banyak sekali karyawan yang gajinya dipotong.

Ada karyawan yang kena potong gaji 20 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 50 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 90 persen, bahkan ada karyawan yang dirumahkan alias unpaid leave .

Banyak karyawan yang sudah berbulan bulan mengalami pemotongan gaji. Bahkan banyak karyawan yang sudah berbulan bulan tidak digaji.

Perusahaan menyatakan mengalami efek dari pandemi Covid 19 yang mengakibatkan omzet menurun dan laba menurun bahkan rugi.

Biaya harus dikurangi kalau perusahaan mengalami penurunan omzet dan salah satu komponen biaya adalah biaya gaji karyawan. Tujuannya agar perusahaan tidak merugi ataupun kalau rugi maka tidak bengkak ruginya.

Masalahnya adalah bos pemilik perusahaan barusan beli mobil baru di awal tahun, barusan beli rumah baru di awal tahun, barusan punya bini baru di awal tahun . Tapi pemotongan gaji itu adalah trend yang harus diikuti , kalau tidak diikuti bisa malu dengan perusahaan yang lain yang juga melakukan pemotongan gaji.

Apa yang dilakukan seorang karyawan kalau gajinya dipotong ?

PASRAH adalah hal yang dilakukan seorang karyawan.

Karyawan yang mengalami pemotongan gaji berusaha berhemat dalam menjalani hidup sehari hari. Beras tidak boleh sembarangan disawer sawerin buat kasih ayam makan. Harus dihemat.

Bagi karyawan yang sudah berkeluarga, begitu gaji dipotong 50 persen , maka les anak anak distop, biaya listrik dihemat, biaya makan dihemat, biaya untuk hal hal yang bersifat rekreasi dan hiburan dihemat. Kalau perlu uang sekolah dinegosiasi ulang.

Bahkan ada karyawan yang untuk menghemat biaya , berpindah dari rumah besar ke rumah kecil bahkan ke apartemen ukuran 4 L ( Lu Lagi Lu Lagi ) demi menghemat biaya sewa.

Mobil pun kalau perlu diganti ke ukuran mobil yang lebih kecil dan lebih murah , bahkan diganti jadi motor biar hemat.

Karyawan yang dipotong gajinya bahkan masih berpikir untung . Untung tidak dipecat, untung tidak diphk , untung tidak dirumahkan, untung masih digaji walaupun dipotong.

Beban kerja tidak berkurang walaupun gaji dipotong. Bahkan beban kerja mungkin bertambah karena jumlah karyawan berkurang padahal beban pekerjaan tetap sama tapi dibagi ke jumlah karyawan yang semakin sedikit. Bahkan karena banyak yang menganut kebiasaan WFH ( work from home ) selama pandemi Covid 19, zoom meeting kantor tetap dilakukan di luar jam kerja , bahkan di akhir pekan, sehingga waktu kerja bertambah habis habisan tanpa mengenal waktu pribadi lagi karena rumah mendadak berubah menjadi tempat bekerja. Bayangkan sudah gaji dipotong, beban kerja bertambah, waktu kerja menjadi setiap saat walaupn di luar jam kantor.

Rata rata karyawan menghadapi kondisi penurunan penghasilan karena gaji dipotong ini dengan bersikap pasrah. Tidak ada upaya apapun untuk menambah penghasilan. Paling banter mencoba jualan makanan makanan kecil atau kuliner rumahan yang menghasilkan uang receh karena ditawarkan ke sesama teman kantor yang juga mengalami pemotongan gaji sehingga daya beli mereka juga menurun.

Tidak ada terobosan spektakuler yang dilakukan oleh karyawan yang dipotong gajinya untuk mendobrak kebuntuan penurunan penghasilan. Pasrah adalah sikap terbaik yang diambil oleh karyawan yang kena pemotongan gaji.

Harapan terbaik dari karyawan adalah gajinya dipulihkan ke angka sebelum dipotong. Boro boro berani mimpi naik gaji. Gaji dipulihkan saja sudah bersyukur banget.

Jadi karakter utama karyawan adalah pasrah.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Hidup Mengandalkan Gaji , Harus Pintar Berhemat , Sudah Berhemat , Eh Kena PHK

Disaat pandemi Covid-19 ini , banyak karyawan yang harus berhemat.

Kenapa harus berhemat ?

Kalau biasanya suami isteri sama sama bekerja , mungkin salah satu sudah tidak bekerja.

Kalau biasanya dapat gaji penuh , mungkin saat ini gaji sudah dipotong.

Kalau biasanya sibuk kerja dan digaji, mungkin sekarang sudah dirumahkan. Bahasa kerennya unpaid leave. Jabatan tetap sama tapi tidak terima gaji karena tidak perlu ngantor lagi, tapi tidak di PHK. Jadi kayak orang pacaran di PHP in.

Saya di lapangan sudah bertemu banyak cerita hidup karyawan di era pandemi Covid-19. Bukan cerita orang , tapi teman teman sendiri bahkan saudara sendiri.

Ada yang kerja di group restoran ( bahasa kerennya F&B), jabatan manajer , gaji puluhan juta , sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada yang jadi GM Hotel berbintang , Gaji di atas 50 juta per bulan, sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada manajer perusahaan penerbangan yang sudah bergaji di atas 30 juta rupiah , sekarang hanya dibayar sebesar gaji UMR.

Ada karyawan yang bekerja di biro perjalanan wisata besar, gaji dipotong 90 persen dan hanya dibayar 10 persen saja.

Ada karyawan yang pembayaran gajinya sudah ditunda , dijanjikan tetap digaji tapi tidak pernah dibayar lagi.

Banyak karyawan yang tidak tahan di PHP in , jabatan tetap sama tapi dirumahkan tanpa digaji atau digaji hanya 10 persen saja , akhirnya mengundurkan diri.

Yang paling banyak pastinya yang di PHK.

Dari awal pandemi Covid-19 pastinya karyawan karyawan sudah bisa melihat tanda tanda perusahaan tempatnya bekerja terimbas habis efek pandemi Covid-19. Dari gaji dipotong 20 persen , bulan berikutnya dipotong 30 persen, bulan berikutnya dipotong 50 persen ,bulan berikutnya dipotong 90 persen dan akhirnya di PHK. Itu rasanya seperti memiliki bisul di pantat yang makin hari makin besar dan akhirnya bisul tersebut pecah. Itu rasanya menjalani kehidupan sebagai karyawan yang mengalami dari gaji dipotong sampai akhirnya di PHK.

Yang lebih sakit lagi rasanya adalah kalau si karywan berjuang bersama pemilik perusahaan dari awal perusahaan berdiri dan ikut membesarkan perusahaan , bekerja keras dan loyal ke perusahaan selama berpuluh puluh tahun, dan akhirnya di PHK. Itu rasa sakitnya seperti bisul besar yang tumbuh di selangkangan dan akhirnya pecah.

Disaat pandemi Covid-19 ini , yang berusia tua harus mengorbankan diri dengan di PHK terlebih dahulu. Kenapa ?

Karena yang berusia tua di perusahaan , umumnya diatas 45 tahun pasti sudah bekerja di perusahaan puluhan tahun dan gaji pasti sudah besar dibandingkan yang masih yunior , sehingga untuk menghemat biaya dan memperpanjang nafas perusahaan supaya tetap bertahan hidup , maka yang tua tua ini yang sudah bekerja puluhan tahun yang harus di PHK dulu.

Sialnya yang usia tua tua ini, umumnya di atas 45 tahun sudah kadung terlena sebagai karyawan , tidak punya inisiatif untuk menambah teman baru selama jadi karyawan , sehingga teman temannya muter muter hanya teman sekantor.

Sialnya lagi , yang tua tua ini tidak menambah ilmu baru diluar hal yang dia kerjakan di perusahaan sehingga tidak bisa mencari pekerjaan lain di luar hal yang dia kuasai. Rata rata karyawan itu menjadi spesialis , artinya lulus kuliah dan bekerja sesuai jurusan yang dia tempuh saat kuliah. Misal lulusan akuntansi, bekerja di bidang akuntansi. Lulusan teknik bekerja di bidang teknik . Jadi pas di PHK , lulusan akuntansi tidak bisa cari kerja di luar bidang akuntansi , lulusan teknik tidak bisa cari kerja di luar bidang teknik.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah ilmu . Pastilah karyawan menambah ilmu karena diperintahkan perusahaan seperti ikut training atau seminar .

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah teman teman baru. Pastilah karyawan melihat weekend dan hari libur sebagai hari kebebasan untuk bersantai dan malas bersosialisasi menambah teman teman baru.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri mencari tambahan penghasilan diluar gaji dari perusahaan. Pastilah semua menyiasati gaji agar cukup untuk biaya hidup.

Saat ini sebagian karyawan yang di PHK atau di potong gajinya atau dirumahkan mencoba mencari penghasilan dengan membuat makanan , kue , makanan kecil dan menawarkan via whatsapp group , instagram ,facebook .

Masalahnya rata rata karyawan yang di PHK , dipotong gajinya atau dirumahkan melakukan hal yang sama . Jadi yang ada adalah penjual dadakan makanan,kue , makanan kecil menjadi banyak . Rasa juga belum tentu enak karena terbiasa di depan komputer atau di depan mesin, tiba tiba harus di dapur mengolah makanan atau kue. Dan pembeli juga tidak mungkin melakukan pesanan berulang ulang karena yang jualan juga mendadak bejibun banyak sehingga pembeli memiliki banyak pilihan. Dan anehnya rata rata makanan , kue , makanan kecil yang ditawarkan mirip mirip , jadi tidak ada yang stand out of the crowd dan bisa beralih profesi menajdi pebisnis makanan.

Ya, apa mau dikata lagi. Itulah nasib karyawan di era pandemi Covid-19.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Jadi Karyawan Tidak Punya Kendali Atas Hidupnya Sendiri

Seorang karyawan begitu memasuki dunia kerja dan memutuskan untuk menjadi karyawan sampai pensiun bahkan ada yang seumur hidup sampai akhir hayat , maka karyawan tersebut sudah melepaskan kendali atas hidupnya sendiri.

Karyawan diberikan penilaian , skor untuk menentukan prestasi , pangkat jabatan , gaji dan bonus .

Apa tidak bosan sejak SD sampai lulus kuliah selalu dinilai dengan skor , dan saat sudah bekerja masih dinilai pakai skor.

Dan kalau skor nya jelek , bahasa kerennya benchmark score , maka si karyawan harus menerima konsekuensi seperti tidak naik jabatan,tidak naik gaji,tidak dapat bonus dan banyak tidak tidak lainya. Padahal mungkin skor si karyawan jelek karena lagi ada masalah keluarga seperti anak atau pasangan atau orang tua sakit berat dan menjadi beban pikiran.

Dari absensi telat , pulang telat harus lembur , apa tidak bosan dari sd sampai lulus kuliah kena sanksi absensi , eh pas masuk dunia kerja juga kena. Dan disuruh lembur tidak bisa menolak.

Hanya pemilik perusahaan dan level lingkaran dalam boss serta anak boss yang tidak terkena sanksi absensi atau lembur.

Mau melakukan hal hal yang membutuhkan waktu di hari kerja seperti ikut reuni, acara keluarga,wisata plesiran bersama keluarga harus memperhatikan jatah cuti 12 hari termasuk cuti massal. Jadi kalau sabtu minggu atau tanggal merah tidak cukup dan harus menggunakan hari kerja makaharus irit irit menggunakan jatah cuti hanya 12 hari kerja dalam setahun. Tidak bisa seenak jidat. Yang seenak jidat hanya boss , lingkaran dalam boss serta anak boss yang sok profesional pakai name tag,kalung id tapi bebas menerobos semua aturan main di perusahaan.

Harus menyesuaikan dengan keinginan pemilik , apalagi kalau anak pemilik masuk dan lebih semena mena. Misalnya pemilik masuk sebuah organisasi sosial dan minta semua karyawan ikut menyumbang, maka suka tidak suka harus ikut.

Harus bersedia dikirim ke luar kota , bisa berminggu minggu, berbulan bulan , bahkan ditempatkan di luar kota tahunan , hanya punya waktu setiap akhir minggu untuk berusaha pulang berkumpul dengan keluarga di kota lain yang jaraknya bisa sampai ribuan kilometer. Itupun kalau gajinya cukup untuk pulang setiap minggu ke kota tempat keluarga berada.

Anda sebagai karyawan tidak senang , anda berhenti kerja. Emang anda masih anak kecil , tidak senang , berhenti kerja , cari kerja lagi . Sedangkan karir kan harus dibentuk dari anak tangga terbawah untuk menuju puncak.

Lagian emang gampang cari kerja ? Apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang.

Anda harus hidup berjauhan dengan pasangan dan keluarga karena ditempatkan di kota lain untuk jangka waktu lama. Emang gampang berpisah dengan keluarga untuk jangka waktu lama ? Tanya saja yang kerja di kapal , rasanya bagaimana bisa berbulan bulan tidak bertemu keluarga.

Yang paling ngenes kalau bos nga happy , kita bisa dipecat atau dipaksa mengundurkan diri dengan membuat kita tidak naik jabatan, diberikan pekerjaan yang susah biar kita tidak betah.

Belum hari gini disaat pandemi Covid-19, banyak yang masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager , tapi gaji dipotong sampai 90 persen , bahkan hanya dibayar sebesar UMR dan yang paling parah malah tidak digaji alias unpaid leave tapi tidak dipecat , masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager . Pepesan kosong bukan?

Di saat pandemi Covid-19 , gaji dipotong , tapi harus kerja dari rumah , istilah kerennya WFH alias Work From Home, harus zoom meeting dari pagi sampai malam bahkan di weekend seperti hari sabtu sehingga tidak bisa membedakan lagi antara kerja atau bersantai karena di rumah bekerja tanpa ada batasan jam kerja lagi.

Jadi karyawan itu memang tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.

Emang enak jadi karyawan ?

Dibawah ini adalah bukti hal yang sama , satu dilakukan karyawan dan satu lagi dilakukan oleh pebisnis yang punya nyali bisnis walaupun kelas gerobak.

Perusahaan penerbangan Thailand saking parahnya kondisi keuangannya sampai membuka stand jual makanan sejenis kue bantal atau disebut odading di Jawa Barat. Jadi karyawan karyawannya disuruh membuat kue bantal tersebut dan menjual di stand makanan oleh atasannya. Tujuannya supaya si karyawan karyawan tersebut tidak dipecat. Ngenesnya jualannya laris manis sampai antri , tapi karyawan tidak mendapat lebihnya , hanya sebatas gaji. Itulah nasib karywan. Tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.

Sebaliknya di Bandung , ada penjual kue bantal pakai gerobak yang laris manis sampai antri panjang banget , namanya odading mang soleh. Makin laris jualannya dan makin panjang antriannya , makin besar uang yang diperoleh si penjual odading mang soleh di Bandung. Itu namanya aturan hidup yang benar makin keras bekerja, makin rajin bekerja, makin laku jualan, otomatis uang yang diperoleh makin banyak, dan hidup makin makmur. Si penjual odading tersebut punya kendali atas hidupnya sendiri.

Anda butuh konsultasi tentang bagaimana punya kendali atas hidup anda ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

http://www.berbahagia.com

Bisnis Anda Pasti Makin Suram , Karir Anda Pasti Makin Suram – Mau Bukti ?

Hari ini ada yang sudah memasuki usia 40 atau lebih dan berbisnis atau bekerja sebagai pegawai , pasti bisnis anda atau karir anda akan makin suram.

Ada perubahan besar yang tidak sanggup anda ikuti dan membuat anda hanya menjadi penonton saja.

Perubahan itu disebut DISRUPSI DIGITAL Alias DIGITAL DISRUPTION

Berikut adalah artikel tentang DISRUPSI DIGITAL dari Prof. Rhenald Kasali :

“Hidup Lebih Baik yang Belum Tentu Disambut Baik”

(Begitulah Shifting Terjadi)

oleh Prof. Rhenald Kasali

Mungkin inilah zaman pertemuan dua generasi yang paling membingungkan sepanjang sejarah. Ini bukan soal generasi kertas vs generasi  digital semata. Melainkan soal di mana dunia kita berada, sehingga ekonomi menjadi berubah arah dan banyak yang bangkrut. Ini juga bukan soal kebijakan ekonomi, ini soal teknologi yang mengubah platform hidup, ekonomi dan kehidupan.

Saya menyebutnya shifting, tetapi sebagian besar ekonom “tua” menyebutnya resesi, pelemahan daya beli dan seterusnya. Saya menyebut apa yang dilakukan generasi Nadiem Makarim sebagai inovasi, bahkan disruption. Tetapi manajer-manajer “tua”, bilang mereka “bakar uang.”  Mereka bilang retail online kecil, tapi anak-anak kita bilang “besar”..

Saya bilang mereka punya “business model,” tetapi regulatornya bilang itu sebagai industri predator. Maka regulasinya pun berpihak ke masa lalu.

Hari semakin petang saat satu persatu usaha konvensional berguguran, tetapi saya belum melihat yang tua ikhlas menerima proses shifting ini. Mengakui belum, blame jalan terus, tetapi usaha-usaha lama bakal berguguran terus.

 Dari Armada laut ke retail dan bank

Tiga tahun lalu kita membaca tentang keributan dalam industri jasa angkutan penumpang taksi. Di sini mulai ramai pertempuran antara ojek pangkalan vs. Gojek. Lalu antara pengemudi angkot dengan Gojek. Disusul demo sopir taksi melawan taksi online.

Tahun lalu, korbannya adalah angkutan laut dan hotel. Produsen kapal asal Korea (Hanjin) meminta perlindungan bangkrut. Lalu disusul oleh Maersk dan Hyundai. Setelah itu Rickmers Group (Jerman), Sinopacific Dayang, Wenzhou Shipping dan Zhejiang (China). Jumlah kapal yang dibutuhkan oleh perdagangan dunia sudah berubah menyusul penggunaan telekomunikasi dan aplikasi baru yang serba tracking dan perubahan pola peletakan industri global.

Setelah itu tahun ini kita melihat empat industri: Mainan anak-anak, retail, perbankan dan industri-industri tertentu. Level of competition meningkat, dan pendatang-pendatang tertentu masuk dengan platform baru. Industri mainan anak-anak Indonesia mengeluh penjualannya drop 30%, karena masih mengandalkan mainan berbahan plastik. Jangankan mainan anak-anak seperti itu, boneka Barbie saja pun kena imbas. Bahkan Toy ‘R’ Us di Amerika mengajukan pailit.

Sementara industri mainan anak-anak konvensional kesulitan, industri pembuatan game online di Indonesia berkembang pesat. Diduga omsetnya mencapai USD 10 juta.

Kita juga membaca satu per satu retail di Indonesia menutup outletnya. Terakhir Debenhams dan Lotus. Tapi nanti dulu, itu bukan cuma terjadi di sini. Di USA, tahun ini saja sudah 1430 toko milik Radio Shack yang ditutup, lalu 808 outlet milik toko sepatu Payless, 238 outlet Kmart, 160 toko Crocs (sepatu), 138 outlet JC Penny, 98 Sears, 68 Macy’s, 70 outlet CVS, 154 toko untuk Walmart, 128 outlet Michael Kors dan seterusnya.

Dari Jepang pagi ini saya mendengar Mizuho bank akan mengurangi 19.000 dari 50.000 karyawannya setelah keuntungannya banyak dimakan fintech.  Ini sejalan dengan bank-bank nasional yang mulai melakukan hal serupa, minimal tak lagi membuka cabang baru.

Jadi kalau kita melihat baru beberapa toko besar yang ditutup di sini, dan mulai sepinya belanja di Glodok dan toko grosir Tanah Abang, maka sesungguhnya itu belum seberapa. Ini baru tahap awal. Nanti, saya bisa ceritakan bahwa, brand pun berubah bagi millennials: Branded (luxuries) akan menjadi public brand.

 Bencana atau peluang

Shifting tentu berbeda dengan krisis atau resesi yang lebih banyak dipandang sebagai bencana yang amat memilukan. Shifting dapat diibaratkan Anda tengah bermain balon eo’. Masih ingatkah balon yang terdiri dari dua buah dan berhubungan. Kalau yang satu ditekan, maka anginnya akan pindah ke balon yang besar dan berbunyi eo’, eo’ …

Ya seperti itulah. Angin berpindah, lalu ada yang terkejut karena terjepit dan ruangnya hampa. Manusia-manusianya akan bertingkah polah mirip cerita Who Moved My Cheese. Manusianya bolak-balik kembali ke tempat yang sama dan berteriak-teriak marah: Kembalikan keju saya! Kembalikan! Duh, siapa yang mencurinya? Siapa yang memindahkannya?

Padahal, menurut Ken Blanchard & Johnson yang menulis perumpamaan itu, keju adalah symbol dari apa saja yang membawa kebahagiaan. Ia bisa berupa kue, pekerjaan, kekasih, kekayaan, perusahaan, atau bahkan keterampilan. Dan semuanya tak abadi, bisa pindah atau dipindahkan “ke tempat” lain.

Dan di dalam cerita itu disebutkan ada dua ekor tikus yang selalu bekerja dan mencari “keju” itu ke tempat lain. Anda yang mempunyai “Shio” tikus barangkali punya perilaku yang sama: Tak bisa diam di tempat. Nah, keduanyalah yang menemukannya. Ternyata di tempat lain itu ada keju-keju lain yang sama nikmatnya dan jauh lebih besar.

Mereka menuding resesi atau daya beli itu ibarat “manusia” tadi. Tidak bisa melihat keju yang telah berpindah ke tempat lain. Ia hanya mengais rejeki di tempat yang sama. Resesi atau lemahnya daya beli, kalau balon, maka itu diibaratkan satu balon yang mengempis atau kalau krisis, balonnya pecah.

Dan harap diketahui kita baru saja berada di depan pintu gerbang Disruptions. Saya harap Anda sudah membaca bukunya. Dalam proses disruption itu, teknologi tengah mematikan jarak dan membuat semua perantara (middlemen) kehilangan peran. Akibatnya margin 20-40% yang selama ini dinikmati para penyalur (grosir – retailer) diserahkan kepada digital marketplace (± 5%), seperti Tokopedia, Bukalapak, OLX, dan konsumen. Konsumen pun menikmati harga-harga yang jauh lebih terjangkau.

Ditambah lagi, kini generasi millennials telah menjadi pemain penting dalam konsumsi. Dan tahukah Anda, setidaknya satu dari beberapa anak Anda telah menjadi wirausaha baru. Mereka beriklan di dunia maya seperti di FB dan IG, dan mendapatkan pelanggan di sana, berjualan di sana, dan perbuatannya tidak terpantau regulator bahkan orang tua mereka sekalipun.

Di era ini, para pengusaha lama perlu mendisrupsi diri, membongkar struktur biaya, bukan bersekutu dengan regulator, mengundang kaum muda untuk membantu meremajakan diri, agar siap bertarung dengan cara-cara baru. Biarkan saja kaum tua meratapi hari ini dengan mengatakan daya beli, krisis, atau resesi.

Dunia ini sedang shifting. Orang tua-orang tua muda sedang memangku cyber babies, kaum remaja terlibat cyber romance. Mereka belajar di dunia cyber, dan menjadi pekerja mandiri. Dan masih banyak hal yang akan berpindah, bukan musnah. Ia menciptakan jutaan kesempatan baru yang begitu sulit ditangkap orang-orang lama, atau orang-orang malas yang sudah tinggal di bawah selimut rasa nyaman masa lalu.

Ayo ikuti shifting ini, terlibat dan ambil bagian di dalamnya.

Saya yakin 90 persen dari Anda hanya akan menjadi penonton dan akan berkeluh kesah bahwa hidup makin suram karena anda menolak untuk mengikuti perubahan .

Di era pandemi covid-19 ini ,  bagaimana hidup anda dalam 3 tahun ke depan ?  Apa yang anda inginkan dalam 3 tahun ke depan ?  Anda masih yakin impian hidup anda akan tercapai dalam 3 tahun ke depan ?

Anda bisa menghubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Berapa harga diri anda sebagai karyawan ? Mari kita hitung harga diri karyawan

Anda lahir tahun 1970 , anda sudah bekerja sejak anda lulus kuliah sampai hari ini sebagai karyawan .

Anda disuruh , diperintah, diwajibkan pakai seragam , ada sanksi kalau tidak mengikuti peraturan perusahaan , ada kewajiban absensi , ada sanksi untuk absensi ,ada kewajiban pakai name tag.

Anda mendapatkan  reward dalam bentuk gaji tiap bulan , thr , plus bonus kalau ada .  Kenaikan gaji tiap tahun yang anda idam idamkan paling banter 5 persen sampai 10 persen  setiap tahun, kalah melawan  kenaikan biaya hidup.  Setahun hanya mendapatkan hak cuti 12 hari potong cuti massal.

Anda harus menghadapi politik kantor , intrik antar karyawan , anda juga harus menjadi penjilat demi mengamankan income anda setiap bulan , anda juga harus melawan hati nurani dengan menjalankan perintah atasan, anda juga harus menahan emosi dan berdiam diri tidak mengungkapkan pendapat anda yang berbeda dengan pendapat atasan demi keamanan income anda.

Berapa sih harga diri anda sebagai karyawan ?

MARI KITA HITUNG HARGA DIRI ANDA.

Gaji dari anda pertama kali kerja sampai hari ini yang anda peroleh plus thr plus bonus dan gaji masa depan yang anda perkirakan akan anda peroleh  sampai saat anda pensiun .  Itulah harga anda atau harga diri anda.

Harga diri anda makin menurun nilainya kalau dolar naik karena anda memperoleh gaji dalam rupiah.

Bayangkan jika anda sudah berusia 45 tahun dan masih jadi karyawan biasa . Selama anda bukan direktur artinya anda tetap adalah karyawan biasa walaupun anda memegang posisi kepala bagian atau kepala cabang.

Jika anda masih menjadi staf biasa di usia 45 tahun , berarti anda adalah karyawan binasa artinya sudah menjadi zombie , puluhan tahun kerja tidak naik pangkat.

Anda lahir tahun 1970 . Di tahun 2018  anda berusia 48 tahun.

Misal anda mulai masuk dunia kerja tahun 1994 :

Gaji anda plus THR plus Bonus (kalau ada) setiap tahun dalam perjalanan hidup anda sebagai karyawan adalah :

Tahun 1994 gaji anda total 1 tahun Rp.5 juta rupiah

Tahun 1995 gaji anda total 1 tahun Rp. 6 juta rupiah

Tahun 1996 gaji anda total 1 tahun  Rp. 7 juta rupiah

Tahun 1997 gaji anda total  1 tahun  Rp. 8 juta rupiah.

Tahun 1998 gaji anda total  1 tahun  Rp. 9 juta rupiah.

Tahun 1999 gaji anda total 1 tahun   Rp. 24  juta rupiah

Tahun 2000 gaji anda total 1 tahun   Rp. 38  juta rupiah

Tahun 2001 gaji anda total 1 tahun   Rp.  50  juta rupiah

Tahun 2002 gaji anda total  1 tahun  Rp.  65  juta rupiah

Tahun 2003 gaji anda total 1 tahun   Rp.  100 juta rupiah

Tahun 2004 gaji anda total 1 tahun   Rp.   110 juta rupiah

Tahun 2005 gaji anda total 1 tahun   Rp.    120 juta rupiah

Tahun 2006 gaji anda total 1 tahun   Rp.    135 juta rupiah

Tahun 2007 gaji anda total 1 tahun  Rp.    150 juta rupiah

Tahun 2008 gaji anda total 1 tahun  Rp.    160 juta rupiah

Tahun 2009 gaji anda total 1 tahun  Rp.     200 juta rupiah

Tahun 2010 gaji anda total 1 tahun  Rp.     220 juta rupiah

Tahun 2011 gaji anda total 1 tahun  Rp.     250 juta rupiah

Tahun 2012 gaji anda total 1 tahun Rp.      280 juta rupiah

Tahun 2013 gaji anda total 1 tahun Rp.      300 juta rupiah

Tahun 2014 gaji anda total 1 tahun  Rp.     320 juta rupiah

Tahun 2015 gaji anda total 1 tahun Rp.      340 juta rupiah

Tahun 2016 gaji anda total1 tahun Rp.      360 juta rupiah

Tahun 2017 gaji anda total 1 tahun Rp.      380 juta rupiah

Tahun 2018 gaji anda total 1 tahun Rp.  400 juta rupiah

Sampai tahun 2018 total penghasilan anda sebagai karyawan adalah Rp. 4.037.000.000 ( empat milyar tiga puluh tujuh juta rupiah ) selama 25 tahun mengabdi di perusahaan sebagai karyawan.

Anggap 1 usd dolar di tahun 2018 adalah Rp. 15.000 , maka total penghasilan anda sebesar Rp. 4 milyar 37 juta rupiah tersebut adalah 263.133 usd dolar ( dua ratus enam puluh tiga ribu seratus tiga puluh tiga dolar usd ) . Masih jauh dari 1 juta usd dolar.

Itulah harga anda sebagai karyawan sampai tahun 2018 .  Kalau anda memutuskan membuka kacamata kuda yang anda pakai dan mencoba peruntungan lain selain menjadi karyawan , mungkin harga diri anda akan mencapai 1 juta usd dolar.  Pertanyaannya anda mau tidak membuka kacamata kuda yang anda kenakan ?

Biasanya kalau sudah berusia diatas 45 tahun dan belum naik pangkat lagi , maka sudah susah untuk naik ke level top manajemen dan anda harus puas dengan kenaikan gaji berkisar maksimal  10 persen per tahun sampai anda pensiun.

Anggap anda wajib pensiun di usia 56 tahun sesuai aturan perusahaan , maka anda bekerja menjadi karyawan sampai tahun 2025 karena anda lahir tahun 1970.

Tahun 2019 gaji anda total 1 tahun Rp.      440 juta rupiah

Tahun 2020 gaji anda total 1 tahun Rp.      480 juta rupiah

Tahun 2021 gaji anda total 1 tahun  Rp.     500 juta rupiah

Tahun 2022 gaji anda total 1 tahun Rp.      520 juta rupiah

Tahun 2023 gaji anda total1 tahun Rp.      540 juta rupiah

Tahun 2024 gaji anda total 1 tahun Rp.      580 juta rupiah

Tahun 2025 gaji anda total 1 tahun Rp.  600  juta rupiah

Tambahan penghasilan  anda selama 7 tahun sebelum anda pensiun adalah Rp. 3.660.000.000 anggap dolar di tahun 2025 adalah sama yakni  Rp. 16.000 per 1 usd , maka tambahan gaji 7 tahun anda adalah 228.750 usd dolar jika  penghasilan anda selama 7 tahun itu dijadikan usd dolar.

Total penghasilan anda sebagai karyawan dari pertama kali bekerja sampai pensiun , artinya dari umur 24 sampai umur 55 tahun – 31 tahun bekerja jadi karyawan adalah :

Rp. 7.697.000.000  atau dibulatkan jadi 7,7 milyar rupiah

7,7 milyar rupiah kalau dijadikan dolar dengan asumsi 1 usd dolar di tahun 2025 adalah Rp. 16.000 j maka 481 ribu usd dolar adalah total penghasilan anda jika dijadikan dolar selama jadi karyawan dari tahun 1994 sampai pensiun tahn 2025.

Bayangkan 31 tahun mengabdi jadi karyawan , total penghasilan anda selama 31 tahun hanya 481 ribu usd dolar kalau dijadikan usd dolar , masih belum mencapai setengah juta usd dolar , masih jauh dari 1 juta usd dolar.

Jadi harga diri anda sebagai karyawan dari anda mulai memasuki dunia kerja sampai anda pensiun adalah  Rp. 7,7 milyar  atau kalau dijadikan dolar adalah 481 ribu usd dolar.  Anda jangan sombong karena harga anda masih jauh dari 1 juta dolar usd.

Anggap anda selama jadi karyawan berhasil menabung  Rp. 1 milyar rupiah dan setelah pensiun anda mencoba peruntungan menjadi entrepreneur alias pebisnis.  Dapat dipastikan uang Rp. 1 milyar yang anda pertaruhkan sebagai modal berbisnis setelah pensiun pasti akan hilang total dan menguap entah karena bisnis rugi atau karena ditipu.

Anda seumur umur dari masuk dunia kerja sampai pensiun terbiasa menahan emosi , terbiasa menjilat , terbiasa menerima perintah , tidak pernah mengambil resiko karena pasti dapat gaji .

Mendadak setalah pensiun harus membuang kacamata kuda yang anda pakai selama menjadi karyawan,memiliki integritas, memiliki prinsip , mengambil keputusan tanpa arahan dari atasan , menciptakan visi misi sendiri, bertaruh dengan uang sendiri , mengambil inisiatif sendiri , maka dipastikan karakter sebagai karyawan selam 30 tahun lebih akan mengalahkan semua hal yang dibutuhkan sebagai pebisnis dan hasilnya adalah anda rugi total dan modal habis .

Pebisnis yang dari awal berbisnis dan tidak pernah bekerja sebagai karyawan saja sudah pasti pernah berkali kali jatuh bangun dalam bisnisnya baik karena rugi ataupun karena ditipu. Mereka berbisnis dari umur yang sama dengan anda pas masuk di dunia kerja yakni dari umur 20 tahunan .

Bagaimana mungkin anda yang sudah umur 55 tahun ke atas dan sudah memiliki karakter karyawan yang kuat bisa melawan pebisnis sejati yang sudah terjun ke dunia bisnis sejak umur 20 tahunan.

Dengan harga diri anda sebagai karyawan yang bernilai Rp. 7,7 milyar selama 31 tahun menjadi karyawan alias 481 ribu usd dolar , anda menjalani hidup, menghidupi pasangan dan anak anak anda.

Selama 31 tahun anda menjadi karyawan anda harus menahan emosi karena harga diri anda diberikan dalam bentuk gaji setiap bulan.  Anda tidak boleh bertentangan dengan atasan anda bahkan tidak boleh bertentangan dengan pemilik perushaan kalau anda merasa diri anda masih ada harganya dan masih mau menerima gaji setiap bulan.

Anda menahan emosi karena melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani andal atau bertentangan dengan prinsip anda.  Anda menahan emosi karena mendadak atasan anda adalah bawahan anda yang naik pangkat melewati anda karena kepintaran bawahan anda termasuk kepintaran menjilat dari bawahan anda.  Anda menahan emosi karena mendadak atasan anda yang baru berusia jauh lebih muda dari usai anda yang sudah mengabdi puluhan tahun di perusahaan karena atasan baru anda lulusan luar negeri atau karena atasan baru anda direkrut karena hubungan keluarga dengan pemilik perusahaan.  Anda menahan emosi karena pemilik perusahaan memberikan kendali perusahaan kepada anaknya yang masih muda dan anaknya merekrut anak muda anak muda menjadi manager manager senior yang memberikan petunjuk kerja dan perintah kerja kepada anda yang sudah berpengalaman dan sudah berusia lebih tua dari mereka.

Menahan emosi tidak baik karena akan menjadi penyakit . Kata orang penyakit muncul karena pikiran . Memiliki pikiran karena menahan emosi. Penyakit yang terjadi biasanya penyakit kritis seperti jantung , stroke, kanker .

Sungguh mengerikan juga ya hidup menjadi karyawan . 31 tahun mengabdi hanya bernilai kurang dari setengah juta dolar usd , terkena penyakit kritis lagi karena menahan emosi. Tabungan hari tua setelah pensiun habis total karena tertipu di bisnis yang digeluti setelah pensiun.

Di era pandemi covid-19 ini ,  bagaimana hidup anda dalam 3 tahun ke depan ?  Apa yang anda inginkan dalam 3 tahun ke depan ?  Anda masih yakin impian hidup anda akan tercapai dalam 3 tahun ke depan ?

Anda bisa menghubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Baca juga artikel lain :

https://berbahagia.com/2018/11/11/berapa-harga-diri-anda-sebagai-karyawan-mari-kita-hitung-harga-diri-karyawan/

https://berbahagia.com/2018/08/27/anda-bekerja-mati-matian-untuk-perusahaan-apakah-peranan-anda-dan-kehadiran-anda-dihargai-di-perusahaaan-tempat-anda-bekerja-sekarang/

https://berbahagia.com/2018/08/20/selisih-gaji-orang-lama-dengan-orang-baru-terlalu-dekat/

https://berbahagia.com/2018/08/13/bekerja-keras-tidak-kunjung-naik-pangkat-karena-posisi-sudah-mentok-tambah-hari-tambah-suntuk/

https://berbahagia.com/2018/08/09/gaji-anda-sekarang-mampu-beli-rumah-nga/

https://berbahagia.com/2018/08/03/jadi-karyawan-bisa-cuti-kerja-lebih-dari-12-hari-tidak-dalam-setahun/

https://berbahagia.com/2018/09/22/tua-di-jalan-penghasilan-pas-pas-an/

https://berbahagia.com/2018/08/03/karyawan-kerja-keras-bos-yang-beli-mobil-mercedes-baru/