Budak Korporat Tidak Bisa Kaya

Jika anda adalah budak korporat, maka bisa dipastikan anda tidak mungkin kaya.

Budak korporat itu lembur tidak dibayar karena namanya juga keren budak korporat alias pekerja kantoran .

Budak korporat itu biasanya punya titel jabatan yang keren keren istilahnya seperti assisant manager, manager xyz, accounting, auditor, controller, marketing, logistic ,purchasing,support,project,design, dan banyak lagi istilah jabatan yang keren bunyinya.

Budak korporat itu rata rata hanya memperoleh gaji bulanan 30 jutaan rupiah per bulan setelah menjadi budak berpuluh tahun di perusahaan sejak lulus kuliah untuk budak korporat yang sudah berusia 40 tahun .

Budak korporat yang baru bergabung menjadi budak korporat dan masih berusia muda biasanya memiliki gaji yang selisihnya tidak terlalu jauh dengan budak korporat lama yang sudah puluhan tahun menjadi budak di perusahaan. Hal ini terjadi karena inflasi sehingga gaji awal bagi budak korporat pemula sudah mendekati gaji yang diberikan kepada budak korporat senior yang sudah bekerja puluhan tahun.

Budak korporat millenial yang lahir tahun 1990 an bersaing dalam besaran gaji dengan budak korporat generasi Y yang lahir tahun 1970 an sampai 1980 an .

Budak korporat generasi Z yang lahir tahun 2000 an bersaing dalam besaran gaji dengan budak korporat millenial yang lahir tahun 1990 an.

Budak korporat menukar waktunya dengan gaji, artinya budak korporat memberikan waktunya untuk kepentingan perusahaan dan perusahaan memberikan gaji sebagai imbalan untuk waktu yang diberikan tersebut.

Budak korporat bekerja mati matian membela perusahaan dan memberikan hampir semua waktunya untuk perusahaan, bahkan hari sabtu dan minggupun lembur untuk perusahaan. Apalagi di era pandemi covid ini , dengan sistem WFH , maka hampir tidak bisa dibedakan lagi antara waktu pribadi dengan waktu bekerja karena hampir 24 jam bisa diganggu oleh pekerjaan kantor.

Waktu adalah aset paling berharga dalam hidup karena waktu yang sudah lewat tidak bisa diperoleh kembali.

Budak korporat banyak melewatkan kesempatan memperoleh uang yang besar karena waktunya tidak ada.

Budak korporat bekerja sekeras apapun buat perusahaan dan menghabiskan waktu sebanyak apapun buat perusahaan tetap tidak akan membuat gaji yang diperoleh bertambah karena budak korporat tidak dibayar untuk lembur yang dilakukan.

Di luar dunia budak korporat, semakin keras, semakin rajin dan semakin banyak waktu yang dicurahkan , maka semakin besar hasil yang diperoleh .

Di dunia budak korporat tidak berlaku istilah usaha tidak mengkhianati hasil karena gaji tidak akan bertambah setiap saat karena rajin dan berprestasi dalam bekerja. Gaji hanya akan naik setahun sekali .

Lucunya budak korporat sering menganggap rendah rekan rekannya yang menjalani profesi lain seperti agen asuransi ataupun free lancer , padahal rekan rekannya memiliki kebebasan waktu penuh serta memiliki penghasilan yang sesuai dengan kerja keras dan waktu yang dicurahkan.

Rekan rekannya yang menjadi agen asuransi atau freelancer kalau bekerja semakin keras dan semakin banyak waktu yang dicurahkan maka semakin banyak penghasilan yang diperoleh.

Budak korporat biasanya sudah dicuci otaknya oleh perusahaan dengan iming iming fasilitas asuransi kesehatan , fasilitas kendaraan , fasilitas training untuk meningkatkan skill.

Budak korporat biasanya diberikan training dan seminar seminar yang semakin menguatkan keteguhan hati untuk mengabdi ke perusahaan dan melupakan mimpi untuk memiliki uang banyak dan waktu luang yang banyak.

Budak korporat puas dengan hak cuti yang yang hanya 12 hari dalam setahun.

Budak korporat menganggap hal lumrah jika harus menghadapi politik kantor.

Budak korporat pasrah meminjam uang ke perusahaan jika menghadapi suatu kondisi kebutuhan dana yang besar dan tidak berpikir untuk melakukan sesuatu yang berbeda . Istilah kasbon menjadi solusi bagi budak korporat jika mendadak butuh dana melebihi kemampuan dari gaji yang diperoleh.

Yang paling menyedihkan adalah budak korporat rata rata berhenti memperoleh gaji disaat berusia 56 tahun karena harus pensiun dan tidak sanggup melakukan aktivitas mencari uang lagi setelah pensiun karena sudah terbiasa diperintah dan tidak pernah mengambil resiko .

Semua budak korporat mengingkari kenyataan ini pada saat diberitahu karena merasa hidupnya fine fine saja dan merasa kalau hidupnya lebih baik daripada yang memberitahunya.

Budak korporat pasti tidak melakukan apapun setelah membaca artikel ini , bahkan mengingkari kenyataan hidupnya yang menyedihkan sebagai budak korporat.

Itulah yang disebut takdir.

Nasib bisa dirubah , takdir tidak bisa dirubah.

Budak korporat adalah orang yang memilih merubah nasib menjadi takdir , bukannya keluar dari jebakan nasib sebagai budak korporat.

Waktu adalah hal yang paling disia siakan oleh budak korporat.

Sesuatu yang pasti adalah hal yang paling dicintai oleh budak korporat yakni gaji yang pasti tiap bulan diperoleh.

http://www.berbahagia.com

Whatsapp  : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Hidup bergantung pada satu sumber penghasilan saja, bergantung pada satu pekerjaan saja

Mayoritas dari kita hidup bergantung pada satu pekerjaan saja di perusahaan yang memberikan gaji bulanan kepada kita.

Yang namanya gaji selalu tetap, berbeda dengan berbisnis yang penghasilannya bisa naik bisa turun.

Hampir tidak ada pikiran di mayoritas karyawan untuk mencari tambahan dan semua mencoba mencukupi hidup dengan gaji yang diperoleh.

Problem hidup dari satu penghasilan baru terjadi saat pandemi Covid 19.

Banyak perusahaan dibidang restoran , makanan terpuruk.

Banyak perusahaan di bidang perjalanan wisata terpuruk.

Banyak pebisnis dibidang turisme terpuruk habis.

Banyak perusahaan di bidang penerbangan airlines terpuruk.

Banyak perusahaan di mall yang bisnisnya terpuruk.

Banyak pebisnis di pusat grosir yang bisnisnya terpuruk.

Banyak perusahaan di bidang hotel dan tempat wisata terpuruk.

Banyak perusahaan di bidang pabrikan juga terpuruk .

Banyak bisnis catering , event organizer , wedding yang terpuruk.

Banyak karyawan yang di PHK .

Banyak karyawan yang mengalami pemotongan gaji .

Selama ini mayoritas karyawan terlena dengan penghasilan dari satu sumber saja yakni di pekerjaaan.

Semua bekerja keras dan berdedikasi di pekerjaannya supaya naik gaji bahkan naik pangkat.

Tapi tidak ada yang menyangka sesuatu yang tidak kasat mata namanya virus Covid 19 bisa menghancurkan banyak sekali karir yang dibangun dengan susah payah oleh karyawan.

Pernahkah terpikir oleh anda dengan adanya pandemi Covid 19 ini , seorang karyawan tidak bisa mengandalkan penghasilan hanya dari satu sumber saja yakni dari pekerjaan.

Minimal harus ada penghasilan sampingan juga .

Jika anda tertarik untuk mencari penghasilan sampingan yang bahkan bisa lebih besar dari penghasilan utama anda , anda bisa bergabung dengan saya di Allianz.

Produk asuransi kesehatan Allianz sangat banyak dicari orang karena saat pandemi Covid 19 ini orang hidup dengan kekhawatiran akan sakit.

Produk asuransi kesehatan Allianz memberikan proteksi sampai umur 99 tahun, dengan masa bayar premi rata rata 10 tahun . Dirawat di RS baik di Indonesia atau Asia atau Dunia ( tergantung paket yang diambil ) termasuk operasi besar maupun operasi kecil semua dicover sesuai tagihan dan bersifat cashless untuk rumah sakit yang bekerja sama. Fasilitas perawatan adalah 1 kamar 1 orang dengan kamar mandi dalam.

Income yang diperoleh dari menjalankan bisnis Allianz potensinya sangat besar karena kita tidak hanya diharuskan menjual asuransi tapi kita dibimbing untuk mengembangkan team kita sehingga kita bisa mencapai income yang besar.

Bagi anda yang tertarik dapat menghubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

http://www.berbahagia.com

Soft Skill lebih penting daripada Academic Skill

Anda pintar , saat kuliah nilai akademis anda bagus , bahkan anda lulus kuliah dengan nilai terbaik alias cum laude . Anda punya lebih dari satu gelar akademis tapi kok sampai sekarang anda masih jadi karyawan dengan posisi tanggung , artinya berada di posisi tengah saja di perusahaan , tidak memegang jabatan di posisi atas di perusahaan . Posisi tanggung di perusahaan itu mirip sandwich. Ditekan dari bawah dan di tekan dari atas. Dibenci yang dibawah dan dijadikan kambing hitam oleh yang di atas. Hidup anda cenderung ngenes karena anda tidak punya soft skill . Soft skill itu seperti jago bergaul , selalu menambah teman baru sehingga tidak hanya berteman dengan teman teman kerja saja , berusaha untuk menghilangkan sifat introvert, suka berolah raga yang menambah pergaulan, bisa bermain musik, bisa berenang , tidak pelit dan berani keluar uang untuk bersosialisasi seperti ngopi di kafe.

Saya jadi ingat berita di tahun 2014 , ada lulusan S2 UI yang minta disuntik mati karena susah cari kerja .

https://megapolitan.kompas.com/read/2014/08/04/21052571/Pria.yang.Minta.Suntik.Mati.Lulusan.S2.UI.dengan.IPK.3.37

Ini Video Berita lulusan S2 UI minta disuntik mati :

Berikut adalah cerita kehidupan antara yang pintar akademis dengan yang punya soft skill dan life skill

Suatu hari, seorang Professor dari sebuah Universitas menyewa sebuah sampan untuk melakukan penelitian tentang lautan. Pendayung sampan itu hanyalah seorang lelaki tua yang sangat pendiam. Professor memang sengaja mencari pendayung sampan yang pendiam karena ia tidak mau orang yang menemaninya terlalu banyak bertanya tentang apa yang ia lakukan.

Setelah sampai di tempat yang dirasanya tepat, Professor pun mulai melakukan tugasnya. Diambilnya sedikit air laut dengan menggunakan tabung uji, digoyang-goyang, kemudian ia catat hasilnya di dalam buku yang ia bawa. Kegiatan itu ia lakukan berjam-jam dengan penuh konsentrasi.
Pendayung sampan mendongak ke langit, ia melihat awan kelabu mulai bergerak menujunya. Berdasarkan pengalamannya, tak lama lagi hujan lebat akan turun.
“Ok sudah selesai, mari kita pulang!” kata Professor. Segera saja si pendayung sampan dengan cekatan memutar kembali sampannya menuju ke daratan.

Dalam perjalanan pulang itulah Professor baru mengajak ngobrol si pendayung sampan.
“Sudah lama kamu kerja mendayung sampan? tanya si Professor memulai pembicaraan.
“Hampir semumur hidup saya,” jawab pendayung sampan singkat.
“Semumur hidup kamu? Jadi kamu tidak tahu apa-apa selain mendayung sampan?” tanya Professor terkejut.
“Ya..” jawab pendayung sampan.

Dengan penasaran, lantas si Professor bertanya lagi, “kamu tahu Geografi?”
Pendayung sampan hanya menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu kamu kehilangan 25% dari usia hidup kamu.”
“Kamu tahu Biologi?”
Pendayung sampan itu menggeleng kepalanya lagi.
“Kasihan sekali, kamu sudah kehilangan 50% dari usia hidup kamu.”
“Kamu tahu Fisika?” Professor itu bertanya lagi.
Pendagung sampan hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
“Sungguh kasihan hidupmu…kamu telah kehilangan 75% dari usia hidup kamu. Seluruh hidupmu kau habiskan untuk mendayung sampan, sungguh malang nasibmu semuanya tidak tahu” dengan angkuh Professor mengejek si pendayung sampan. Ia merasa dirinya lebih hebat bila dibandingkan dengan pendayung sampan yang sudah tua ini, ternyata pak tua tidak tahu apa-apa selain mendayung sampannya. Pendayung sampan hanya berdiam diri saja menanggapi ejekan dari si Professor.

Tak lama kemudian, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Sampan mulai bergerak tidak terkendali karena adanya ombak. Si pendayung sampan berusaha mengeluarkan keahliannya selama ini. Sempat si pendayung sampan bertanya pada Professor, “kamu tahu berenang?” Kini giliran Professor itu menggeleng dengan paniknya.

Kemudian tiba-tiba saja datang sebuah ombak besar, dan sampan yang mereka naiki pun terbalik. Professor dan pendayung sampan pun terpelanting jatuh ke dalam lautan.

“Sayang sekali Professor, kamu telah kehilangan 100% nyawa kamu” kata pendayung sampan yang mulai berenang menuju ke daratan, meninggalkan Professor.

Jadi kalau sampai hari ini anda masih menjadi karyawan padahal sebentar lagi memasuki usia 50 tahun dan posisi anda sebagai karyawan ada di posisi tanggung artinya di posisi tengah dan sudah mustahil untuk mencapai posisi puncak perusahaan dengan kondisi umur anda yang sudah mau memasuki usia 50 tahun serta di perparah oleh perusahaan tempat anda bekerja adalah perusahaan keluarga yang hanya memberikan posisi strategis kepada keluarga sendiri, maka silahkan anda meratapi nasib anda yang terlalu jumawa dengan academic skill dan melupakan untuk mengasah soft skill anda. Jangan bunuh diri ya !

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Waktu Adalah Aset Paling Mahal Dalam Hidup. Tapi Karyawan Justru Yang Paling Menyia Nyiakan Harta Paling Mahal Tersebut

Kita semua sepakat waktu yang sudah lewat tidak dapat kembali lagi. Artinya semua hal yang terjadi tidak dapat diulang lagi dan diperbaiki . Hidup yang kita jalani hari ini adalah akibat dari kita menggunakan waktu di masa lalu. Hidup kita di masa depan tergantung dari bagaimana kita menggunakan waktu di masa kini.

Karyawan adalah orang yang paling tidak menghargai waktu dalam hidupnya.

Karyawan adalah orang yang harus bangun pagi pagi untuk berangkat ke tempat kerja supaya tidak terkena sanksi telat absensi. Kalau tinggal di pinggiran Jakarta , harus bersiap membuang waktu berjam jam di kemacetan di jalan atau harus berdesak desakan di angkutan umum yang melaju menuju tempat kerja. Boro boro olah raga pagi , bisa sampai di tempat kerja tanpa terlambat saja sudah harus bersyukur.

Karyawan juga adalah orang yang sering pulang malam , baik karena terjebak kemacetan di jalan atau karena menuggu angkutan umum yang padat sekali untuk menuju ke rumah. Atau pulang malam karena lembur kerja yang disebabkan beban kerja yang banyak atau target tenggat waktu yang ketat.

Pergi pagi dan pulang malam gaya karyawan adalah gaya yang tidak bikin nyaman karena kalau naik mobil maka rata rata pasti nyetir sendiri sehingga sebelum stress di tempat kerja , sudah disambut stress kemacetan di jalan. Untuk yang naik angkutan umum seperti bus dan kereta, berdesak desakan adalah hal lumrah dan bersabar menunggu angkutan umum juga hal yang lumrah. Jadi rata rata karyawan sudah mengalami stress di jalan , sebelum sampai ke tempat kerja dan juga sebelum sampai ke rumah.

Karyawan rata rata sangat berdedikasi dengan pekerjaannya demi naik jabatan, demi naik gaji.

Waktu yang dipakai karyawan dalam hidupnya pasti sebagian besar tidak jauh dari urusan pekerjaan , buang waktu pulang pergi ke tempat kerja, waktu bekerja di tempat kerja, lembur di tempat kerja, makan siang , snack time bahkan makan malam di tempat kerja. Rumah hanya menjadi tempat numpang tidur beberapa jam saja. Karyawan pasti akan melakukan itu sampai saat pensiun atau saat akhir hayat , tergantung mana yang sampai lebih dulu.

Karyawan rata rata saking sibuknya lupa bergaul dengan teman teman baru, dengan komunitas yang berbeda dengan profesinya. Rata rata hanya bergaul dengan rekan rekan kerja. Jadi pergaulan karyawan rata rata terbatas karena waktu sudah dihabiskan untuk dunia kerja.

Bayangkan jika seorang karyawan yang sudah bekerja 25 tahun di sebuah perusahaan dari sejak kuliah , sangat berdedikasi , sangat rajin , sering lembur , menjabat posisi manajer , tinggal di pinggiran kota Jakarta, pagi pagi sudah ngantor , malam hari baru pulang, hari Sabtu bahkan sering ngantor juga. Banyak sekali kan karyawan yang pola hidupnya seperti itu kan?

Tiba tiba saat di usia 45 tahun , si karyawan mendadak terkena serangan stroke. Kenapa bisa stroke ? Karena si karyawan hampir tidak punya waktu olah raga karena sibuk bekerja dari pagi sampai malam hari setiap hari , tidak sempat makan makanan sehat karena sibuk kerja , jadi asal pesan makanan apa saja di kantor asal bisa cepat selesai makannya dan rata rata makanannya pedas, banyak yang digoreng, banyak yang bersifat junk food. Si Karyawan tersebut karena kerja kantor, rata rata setiap hari hanya duduk saja tanpa bergerak , terkurung di ruangan ber ac sehingga jarang kena sinar matahari , tidak pernah menghirup udara segar selama jam kerja. Si karyawan juga menghadapi beban kerja yang tinggi dan harus melakukan multi tasking setiap hari sehingga tingkat stress juga tinggi. Si karyawan juga stress karena harus menghadapi politik kantor karena banyak yang mengincar posisinya sehingga si karyawan harus selalu membuktikan kalau dia layak memegang posisi manajer tersebut.

Bayangkan di saat stroke dan harus duduk di kursi roda, si karyawan baru tersadar kalau sampai umur 45 tahun banyak hal yang belum dia lakukan. Si karyawan kalau diajak keluarganya berekreasi mengambil cuti selalu bilang nanti, diajak ngumpul bersama teman sekolah selalu bilang nanti, diajak berteman dengan teman baru dari kalangan pebisnis selalu bilang nanti, diajak apapun rata rata selalu bilang nanti.

Nah, disaat si karyawan kena stroke berat , baru si karyawan merenungi semua nanti nanti yang sudah dia ucapkan. Si karyawan mau menikmati hidup alias enjoy life sudah telat karena badan sudah setengah lumpuh. Boro boro mau ke mal , berpindah dari tempat tidur ke kursi roda saja harus dibopong 3 orang. Lupakan menikmati hidup dengan berwisata ke luar kota , apalagi ke luar negeri.

Si karyawan tidak peduli lagi dengan pekerjaan kantornya , tidak peduli lagi dengan resiko posisinya diambil oleh pesaing teman sekantor. Impian si karyawan adalah bagaiman bisa berjalan walaupun harus menggunakan tongkat karena tidak bisa bergerak sama sekali alias lumpuh adalah penderitaan tingkat tinggi.

Si karyawan tidak bisa ngantor lagi sejak kena stroke berat , perusahaan menawarkan si karyawan mengundurkan diri . Pengunduran diri biasanya hanya mendapat sedikit uang penghargaan walaupun sudah 25 tahun bekerja. Si karyawan kalaupun di phk , pesangon 25 tahun bekerjapun tidak ada artinya dibanding kehilangan kenikmatan hidup karena tidak bisa bergerak.

Ngenesnya lagi , si karyawan tidak bisa mewariskan posisi nya sebagai manajer di perusahaan beserta gaji yang diperoleh ke anggota keluarganya yang lain seperti misalnya ke anaknya. Posisi si karyawan digantikan orang lain di perusahaan. Beda ceritanya kalau pemilik perusahaan yang kena stroke berat, posisi si pemilik bisa digantikan anggota keluarga yang lain karena pebisnis bisa mewariskan bisnisnya. Pekerja tidak bisa mewariskan posisi dan jabatannnya.

Dedikasi si karyawan 25 tahun di perusahaan menjadi tidak dihargai karena si karyawan ternyata digantikan orang lain. Jadi hanya dianggap sebutir baut saja , yang kalau copot , bisa digantikan baut lain.

Begitulah hidup karyawan, selalu menjadi keledai yang disuruh bekerja habis habisan untuk keuntungan pemilik keledai. Begitu si keledai sudah tua atau sakit parah maka si keledai disingkirkan.

Bodohnya adalah kok manusia sebagai mahluk yang punya kecerdasan tertinggi di bumi mau jadi keledai ya ?

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Bersiaplah Untuk Yang Terbaik – Prepare For The Best – Bukan Prepare For The Worst – Bukan Bersiaplah Untuk Yang Terburuk

Hari ini banyak dari anda yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah , di kamar kost , di apartemen daripada di tempat kerja atau di tempat anda berbisnis. Kenapa ? Karena pandemi Covid 19 membuat semua orang saling menghindar untuk bertemu dengan orang lain.

Acara keramaian seperti perkawinan kalaupun diperbolehkan , kita walaupun diundang belum tentu kita akan muncul. Apalagi acara duka seperti kematian, kita pasti berusaha menghindar dan tidak hadir di acara tersebut. Jadi di saat pandemi Covid 19 acara kegembiraan ataupun acara kesedihan , kita berusaha untuk tidak hadir.

Kita sebagai manusia adalah mahluk sosial yang suka bersosialisasi. Bersosialisasi via zoom meeting atau video meeting beda rasanya dengan bersosialisasi secara fisik bertemu muka.

Kantor rata rata menerapkan Work From Home dengan tingkat kehadiran fisik ke kantor dikurangi semaksimal mungkin

Karyawan banyak yang bekerja dari rumah. Karyawan banyak yang dipotong gajinya , dirumahkan, ditunda gajinya bahkan di phk karena pandemi Covid 19.

Disaat pandemi Covid 19, banyak pebisnis yang harus menutup toko ataupun menurunkan aktifitas bisnisnya karena kalau bisnis makin digenjot makin rugi malahan . Hari ini kalau berdagang , yang mau beli banyak sekali tapi rata rata minta tempo waktu untuk pembayarannya alias ngutang . Padahal hari ini berdagang memberikan hutang kepada pembeli sama dengan bunuh diri. Dengan memilih hanya berbisnis dengan pelanggan tertentu yang masih bagus pembayarannya , dan hanya melayani penjualan tunai ke pembeli yang tidak dikenal, maka otomatis omzet bisnis menurun habis.

Di saat pandemi Covid 19 kita diminta untuk mereset, menekan tombol ” Slow Down ” untuk aktivitas kita.

Berita berita dan info info yang bersliweran di internet, media sosial , whatsapp rata rata isinya semakin hari semakin negatif dan membuat pesimis tentang kondisi pandemi Covid 19. Ada yang mengatakan gelombang ke 2 Covid 19 akan tiba , ada yang bilang gelombang ke 3 Covid 19 akan tiba setelah gelombang ke 2. Ada info bahwa vaksin Covid 19 tidak bisa untuk yang usia lanjut karena usia lanjut tingkat kekebalan tubuh sudah menurun dan tidak bisa diaktifasi dengan vaksin.

Dengan kondisi bisnis terpuruk dan kondisi keuangan terpuruk tentunya sebagian besar dari kita bersiap siap untuk yang terburuk . Prepare For The Worst istilahnya. Kalau naik arung jeram atau naik wahana permainan seperti roller coaster pasti akan diteriakan siap siap pada saat kita akan memasuki bagian paling mengerikan dari permainan arung jeram atau roller coaster. Jantung berdetak kencang, ada yang tensi darah naik saat menantikan bagian permainan yang paling mengerikan tiba.

Kok tidak pernah ada yang mengatakan ” Siap Siap Untuk Yang Terbaik ” – ” Prepare For The Best ” ?

Padahal di saat pandemi Covid 19 kita diberikan waktu dan kesempatan untuk mengevaluasi perjalanan hidup kita sampai hari ini karena mendadak waktu kita menjadi sangat banyak karena kita jarang keluyuran keluar lagi.

Yang jadi karyawan , karena gaji dipotong, dirumahkan,diphk , menjadi memiliki waktu untuk melihat apakah selama ini hanya memakai kacamata kuda. Contoh : Yang kerjanya spesialis akuntansi karena lulusan akuntansi , memiliki waktu untuk mengevaluasi bahwa hidup tidak perlu sesuai label lulusan kuliah. Mencoba membuka bisnis konsultan sendiri , mencoba menjalankan profesi marketing, karena tidak ada kutukan lulusan akuntansi harus kerja di bidang akuntansi , lulusan teknik harus kerja di bidang teknik. Menambah wawasan baru selama pandemi Covid 19, menambah keahlian baru selama pandemi Covid 19 dengan mengikuti kursus atau training online , bergabung dengan komunitas yang profesinya nya berbeda dengan keahliannya, bergabung dengan komunitas pebisnis karena karyawan tidak harus berteman dengan sesama karyawan saja, karyawan boleh banget punya banyak teman pebisnis.

Yang jadi pebisnis , karena bisnis lagi terpuruk , mencoba menjajaki online untuk memasarkan bisnisnya , belajar hal hal baru tentang jualan online, cara membuat produk dagangannya ngetop di online, menambah wawasan bisnis lain selain bisnis yang digeluti. Contoh : Pedagang sparepart mobil kan tidak harus berkutat dagang sparepart mobil seumur hidup bukan ? Boleh mencoba mengintip bisnis lain di luar sparepart mobil.

Pandemi Covid 19 harus dilihat sebagai kesempatan emas bagi pebisnis. Banyak pebisnis senior yang sudah puluhan tahun menjalankan bisnisnya terpuruk saat ini. Berarti bagi pebisnis yang baru memulai berbisnis , atau baru berpindah ke bisnis baru, maka memiliki kesempatan besar untuk menjadi besar dan bersaing dengan pebisnis lama yang lagi terpuruk . Karena ibarat lomba lari, semua dimulai dari garis awal start lagi . Ibarat kalau isi bensin di pompa bensin, semua dimulai dari nol lagi. Pebisnis lama yang terpuruk kan harus memulai dari awal lagi dan pebisnis baru juga mulai dari awal. Ini adalah kesempatan besar bagi pebisnis baru atau pebisnis yang alih bisnis ke bisnis baru.

Jadi yang benar adalah PREPARE FOR THE BEST ATAU PREPARE FOR THE WORST ?

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Badai Pandemi Covid 19 Pasti Berlalu , Tapi Kalau Badainya Kelamaan , Masih Bisa Bertahan Hidup Tidak ?

Pandemi Covid 19 ini ibarat badai besar yang melanda kehidupan kita.

Dalam situasi badai, biasanya kita menyelamatkan diri. Ngumpet dan bersembunyi di tempat aman sambil menunggu badai berlalu.

Selama ngumpet dan bersembunyi di tempat aman menunggu badai berlalu, kita hidup dari bekal simpanan kita .

Itu hal yang lazim dilakukan jika diterpa badai besar.

Di dunia nyata, pandemi Covid 19 telah menyebabkan badai besar dalam kehidupan.

Yang jadi karyawan banyak yang dipotong gajinya, banyak karyawan yang dirumahkan , banyak karyawan yang ditunda gajinya dan banyak karyawan yang di PHK.

Semua karyawan yang menjadi korban badai pandemi Covid 19 harus berhemat habis habisan, hidup dari tabungan seirit mungkin.

Yang berbisnis banyak yang harus memperkecil ukuran bisnisnya, menutup banyak cabang dan outlet , bahkan menutup outlet satu satunya. Di saat badai pandemi Covid 19 ini , banyak pebisnis yang tidak berani berpikir soal target pertumbuhan, rata rata pebisnis bisa bertahan hidup saja sudah bersyukur .

Di saat badai pandemi Covid 19 ini semua orang berjaga jaga untuk kemungkinan terburuk , sehingga semua orang berhemat dalam hidupnya. Banyak orang hanya belanja barang yang dibutuhkan saja dan hanya belanja hal yang dibutuhkan saja Banyak orang tidak belanja barang dan hal yang diinginkan. Jadi paling banter orang tetap keluarkan uang untuk makanan pokok , listrik,air, pulsa, internet, biaya sekolah.

Di saat badai pandemi Covid 19 ini jarang sekali orang mengeluarkan uang untuk hal hal yang bersifat gaya hidup seperti membeli baju baru, membeli ponsel baru,berwisata , makan makanan restoran,membeli barang elektronik baru,membeli perabot baru,membeli sepatu baru,membeli jam tangan baru,ke salon untuk gaya rambut terbaru,membeli jajanan kekinian seperti kue artis, ngopi produk kopi kafe,membeli mobil baru, membeli motor baru, nonton bioskop, ngegym, bersantai di spa, refleksi kaki.

Hal hal yang berhubungan dengan gaya hidup dilupakan karena semua berhemat dalam menghadapi badai pandemi Covid 19.

Akibat berhemat, membeli yang hanya dibutuhkan dan tidak membeli apa yang diinginkan membuat banyak bisnis sempoyongan bahkan bangkrut.

Tidak berwisata menyebabkan perusahaan bus wisata, bus antar kota, rental mobil, angkutan antar kota, pesawat terbang,biro perjalanan,restoran,pengrajin oleh oleh sempoyongan bahkan bangkrut.

Tidak membeli baju baru, sepatu baru,ponsel baru menyebabkan pabrik garmen,pabrik sepatu, outlet retail sepatu, bisnis custom sepatu, baju, toko toko indie, toko ponsel sempoyongan bahkan bangkrut.

Tidak membeli mobil baru, motor baru, karena pandemi Covid 19 lebih banyak di rumah, menyebabkan bisnis showroom mobil baru, showroom motor baru, showroom mobil bekas, showroom motor bekas,bengkel, pabrik sparepart,toko sparepart pada sempoyongan bahkan bangkrut.

Di saat badai pandemi Covid 19 semua pebisnis ibarat dari rumah besar harus pindah ke rumah kecil , banyak yang sudah keburu sewa di mal untuk masa 3 tahun ke depan terpaksa membuang uang sewa sia sia selama pandemi Covid 19, banyak pebisnis transportasi yang sudah leasing armada kendaraan terpaksa armadanya sebagian besar nganggur sedangkan meteran cicilan , bunga dan penyusutan aset tetap berjalan, semua beroperasi dibawah kapasitas alias under capacity. Biaya tetap alias fixed cost tidak bisa berubah dan tetap harus dikeluarkan . Artinya pindah ke rumah kecil tapi biaya operasi tetap sama dengan saat berada di rumah besar. Itu artinya besar pasak daripada tiang. Sempoyongan sudah pasti. Bangkrut di depan mata.

Karyawan yang dipotong gajinya, dirumahkan , diphk juga harus berhemat dan itu juga berarti ibarat pindah dari rumah besar ke rumah kecil. Mengerem pengeluaran untuk hal hal yang tidak penting dan hanya memprioritaskan hal hal penting saja.

Di saat semua berhemat karena badai pandemi Covid 19, justru semakin banyaklah pebisnis dan karyawan yang sempoyongan. Semakin banyak yang berhemat , semakin banyak yang sempoyongan hidupnya karena jumlah uang yang beredar semakin berkurang.

Badai pasti berlalu.

Tapi kalau badai nya kelamaan dan tidak berlalu lalu, apakah anda sebagai karyawan hanya pasrah dan berhemat terus sedangkan ada banyak biaya hidup yang tidak bisa dihemat sama sekali ?

Tapi kalau badai nya kelamaan dan tidak berlalu lalu, apakah anda sebagai pebisnis hanya fokus menjaga supaya bisnis tetap bertahan dan membeli waktu supaya jangan cepat cepat bangkrut walaupun akhirnya bangkrut ?

Kalau badai terlalu lama reda juga, hendaknya anda sebagai manusia normal mencari alternatif untuk kabur dari terpaan badai. Tidak pasrah hanya mengurung diri di tempat aman menunggu badai berlalu. Karena kalau badai terlalu lama dan anda hanya menunggu dengan mengurung diri di tempat aman , bisa jadi bekal persediaan anda sudah keburu habis sebelum badai berlalu.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Gaji Dipotong , Pasrah Saja Deh

Di saat pandemi Covid 19 ini , banyak sekali karyawan yang gajinya dipotong.

Ada karyawan yang kena potong gaji 20 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 50 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 90 persen, bahkan ada karyawan yang dirumahkan alias unpaid leave .

Banyak karyawan yang sudah berbulan bulan mengalami pemotongan gaji. Bahkan banyak karyawan yang sudah berbulan bulan tidak digaji.

Perusahaan menyatakan mengalami efek dari pandemi Covid 19 yang mengakibatkan omzet menurun dan laba menurun bahkan rugi.

Biaya harus dikurangi kalau perusahaan mengalami penurunan omzet dan salah satu komponen biaya adalah biaya gaji karyawan. Tujuannya agar perusahaan tidak merugi ataupun kalau rugi maka tidak bengkak ruginya.

Masalahnya adalah bos pemilik perusahaan barusan beli mobil baru di awal tahun, barusan beli rumah baru di awal tahun, barusan punya bini baru di awal tahun . Tapi pemotongan gaji itu adalah trend yang harus diikuti , kalau tidak diikuti bisa malu dengan perusahaan yang lain yang juga melakukan pemotongan gaji.

Apa yang dilakukan seorang karyawan kalau gajinya dipotong ?

PASRAH adalah hal yang dilakukan seorang karyawan.

Karyawan yang mengalami pemotongan gaji berusaha berhemat dalam menjalani hidup sehari hari. Beras tidak boleh sembarangan disawer sawerin buat kasih ayam makan. Harus dihemat.

Bagi karyawan yang sudah berkeluarga, begitu gaji dipotong 50 persen , maka les anak anak distop, biaya listrik dihemat, biaya makan dihemat, biaya untuk hal hal yang bersifat rekreasi dan hiburan dihemat. Kalau perlu uang sekolah dinegosiasi ulang.

Bahkan ada karyawan yang untuk menghemat biaya , berpindah dari rumah besar ke rumah kecil bahkan ke apartemen ukuran 4 L ( Lu Lagi Lu Lagi ) demi menghemat biaya sewa.

Mobil pun kalau perlu diganti ke ukuran mobil yang lebih kecil dan lebih murah , bahkan diganti jadi motor biar hemat.

Karyawan yang dipotong gajinya bahkan masih berpikir untung . Untung tidak dipecat, untung tidak diphk , untung tidak dirumahkan, untung masih digaji walaupun dipotong.

Beban kerja tidak berkurang walaupun gaji dipotong. Bahkan beban kerja mungkin bertambah karena jumlah karyawan berkurang padahal beban pekerjaan tetap sama tapi dibagi ke jumlah karyawan yang semakin sedikit. Bahkan karena banyak yang menganut kebiasaan WFH ( work from home ) selama pandemi Covid 19, zoom meeting kantor tetap dilakukan di luar jam kerja , bahkan di akhir pekan, sehingga waktu kerja bertambah habis habisan tanpa mengenal waktu pribadi lagi karena rumah mendadak berubah menjadi tempat bekerja. Bayangkan sudah gaji dipotong, beban kerja bertambah, waktu kerja menjadi setiap saat walaupn di luar jam kantor.

Rata rata karyawan menghadapi kondisi penurunan penghasilan karena gaji dipotong ini dengan bersikap pasrah. Tidak ada upaya apapun untuk menambah penghasilan. Paling banter mencoba jualan makanan makanan kecil atau kuliner rumahan yang menghasilkan uang receh karena ditawarkan ke sesama teman kantor yang juga mengalami pemotongan gaji sehingga daya beli mereka juga menurun.

Tidak ada terobosan spektakuler yang dilakukan oleh karyawan yang dipotong gajinya untuk mendobrak kebuntuan penurunan penghasilan. Pasrah adalah sikap terbaik yang diambil oleh karyawan yang kena pemotongan gaji.

Harapan terbaik dari karyawan adalah gajinya dipulihkan ke angka sebelum dipotong. Boro boro berani mimpi naik gaji. Gaji dipulihkan saja sudah bersyukur banget.

Jadi karakter utama karyawan adalah pasrah.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Jadi Karyawan Tidak Bisa Kaya – Ini Adalah Kenyataan Hidup – Mau Tahu Kenapa Jadi Karyawan Tidak Bisa Kaya ?

Karyawan selalu disebut sebagai aset oleh perusahaan. Kalau pidato , boss dan pimpinan perusahaan selalu mengatakan kalau karyawan adalah aset bagi perusahaan.

Aset perusahaan pasti menambah nilai dari perusahaan tentunya. Aset perusahaan pasti harus muncul di Neraca Perusahaan di bagian Aset dalam laporan keuangan perusahaan.

Faktanya karyawan tidak pernah muncul sebagai aset di neraca perusahaan.

Karyawan selalu muncul sebagai komponen biaya di perusahaan dan selalu disebut sebagai biaya gaji. Biaya gaji karyawan selalu muncul di laporan rugi laba perusahaan sebagai faktor pengurang laba dan faktor pengurang profit keuntungan perusahaan.

Oleh karena itu karyawan kalau pasrah maka gaji naik standar saja setiap tahun sekitar 5 persen karena itu kenaikan gaji formalitas. Karena kalau gaji karyawan naiknya terlalu besar maka keuntungan perusahaan berkurang karena beban gaji karyawan yang makin besar akan menggerus keuntungan dan laba perusahaan.

minta naik gaji

Anda sebagai karyawan masih yakin bisa kaya jika terus menjadi karyawan seumur hidup jika anda dianggap sebagai beban yang mengurangi keuntungan pemilik perusahaan ?

Mana ada pemilik perusahaan yang rela keuntungannya dan labanya berkurang karena gaji karyawannya besar dan membuat karyawannya jadi kaya ?

Yang benar adalah pemilik perusahaan yang kaya , bukan karyawan yang kaya.

Jadi tidak ada karyawan yang bisa kaya dari gaji ,setinggi apapun jabatan dan posisi si karyawan di perusahaan.

Fakta lainnya adalah posisi jabatan karyawan beserta gajinya tidak bisa diwariskan ke anaknya. Si karyawan kalau sudah mendapat posisi jabatan yang tinggi dan gaji yang besar, pada saat diharuskan pensiun , maka selesailah sudah karir si karyawan. Tidak bisa diwariskan ke anak si karyawan posisi jabatan dan gaji yang diperolehnya sebelum pensiun. Emang perusahaan punya nenek moyang si karyawan ?

Beda dengan pemilik perusahaan, pada saat si pemilik sudah tua, si anak pemilik bisa mengambil alih dan meneruskan bisnis milik orang tuanya. Artinya penghasilan yang di peroleh si orang tuanya yang mendirikan perusahaan bisa diteruskan ke anaknya .

Bukankah sering terjadi si anak pemilik perusahaan baru lulus kuliah , disuruh mulai bergabung di perusahaan orang tuanya , memulai dari level bawah dan dalam waktu 2 tahun sudah mencapai posisi direktur. Hal yang mustahil bisa terjadi di karyawan biasa yang harus meniti karir minimal puluhan tahun untuk bisa sampai menjadi direktur . Itupun kalau perusahaan mengizinkan direktur diisi orang luar karena rata rata perusahaan di Indonesia adalah perusahaan keluarga dan posisi direktur diisi pihak keluarga.

Kalau anda nyaman tetap menjalani hidup sebagai karyawan, itu adalah hak anda.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan , Perusahaan Belum Tentu Royal Terhadap Karyawan, Bahkan Rata Rata Perusahaan Pelit Terhadap Karyawan

Anda sebagai karyawan, anda sangat loyal dan setia kepada perusahaan tempat anda bekerja. Anda membela perusahaan anda mati matian dengan cara bekerja habis habisan dan menghabiskan waktu hidup anda untuk pekerjaan anda.

Sebaliknya perusahaan tempat anda bekerja tidak pernah royal terhadap anda sebagai karyawan. Perusahaan tempat anda bekerja malah pelit terhadap anda sebagai karyawan.

Kalaupun perusahaan tidak pelit terhadap karyawan, paling hanya terhadap karyawan di bidang pemasaran yang mendapatkan komisi tambahan atas penjualan yang berhasil dilakukan. Itupun jumlah komisinya sangat terukur jumlahnya alias tidak bisa bikin kaya.

Ada seorang karyawan yang sangat membela perusahaan mati matian, sampai sampai saat si boss menderita gagal ginjal , si karyawan bersedia mendonorkan ginjalnya untuk menyelamatkan si boss. Konyolnya setelah si karyawan mendonorkan satu ginjalnya ternyata kesehatan si karyawan memburuk sehingga si karyawan jadi sering mangkir kerja karena sakit. Akibatnya si karyawan di pecat. Ngenes tidak ?

Ini link beritanya kalau ada yang berpikir berbahagia.com mengada ada :

https://www.liputan6.com/global/read/392819/karyawati-sumbangkan-ginjal-ke-bos-malah-dipecat

Perusahaan tempat anda bekerja selalu pelit kepada anda sebagai karyawan. Mau bukti ?

Karyawan di tingkat manajer kalau lembur tidak ada tambahan gaji karena lembur. Itu aturan main umum di perusahaan di Indonesia. Nah, anda sebagai karyawan sering lembur gila gilaan karena deadline , karena perusahaan tidak mau merekrut tambahan karyawan untuk tim kerja anda. Anda sering pulang kantor malam hari di atas jam 10 malam, di bisnis periklanan malah lembur itu adalah wajib hukumnya. Nah, pada saat anda mau cuti , anda hanya diberikan hak cuti 12 hari dalam setahun potong cuti massal. Bayangkan anda memberikan waktu dalam hidup anda habis habisan lembur, tapi cuti yang menjadi hak anda tetap maksimal hanya 12 hari dalam setahun potong cuti massal. Terbukti perusahaan pelit terhadap anda sebagai karyawan.

Ada seorang karyawati dibidang akuntansi dan keuangan di sebuah perusahaan di Indonesia yang bekerja dengan penuh dedikasi selama bertahun tahun. Perusahaan melihat karyawati ini sanggup mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh minimal 4 orang dan si karyawati sangat bertanggung jawab. Perusahaan senang sekali dengan karyawati ini karena perusahaan hemat tidak perlu menggaji 3 orang tambahan dan kualitas kerja karyawati ini juga hebat sekali. Karyawati ini sering terlambat makan demi menyelesaikan pekerjaannya dan juga karena stress dalam menyelesaikan pekerjaannya karena beban kerja yang banyak dan sikapnya yang bertanggung jawab, lambat laun kesehatan pencernaan si karyawati terganggu. Terlambat makan dan asam lambung yang sering naik karena stress pekerjaan membuat si karyawati mengkonsumi obat penahan sakit untuk membuatnya tetap sanggup bekerja sampai larut malam setiap hari bahkan hari sabtu sekalipun.

Si karyawati akhirnya menikah , dan pernikahan baru berjalan kurang dari 1 tahun , belum hamil karena tingkat stress si karyawati di pekerjaan dan waktu serta pikiran yang tersita di pekerjaan.

Suatu hari si karyawati ambruk dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Dokter mendiagnosa kalau lambung si karyawati sudah rusak karena pola makan yang telat, asam lambung yang tinggi karena tingkat stress yang tinggi di pekerjaan serta obat penahan sakit yang dikonsumsi. Si karyawati dirawat 10 hari di rumah sakit dalam kondisi tanpa harapan alias sekarat. Atasan alias big boss tidak menjenguknya sama sekali. Hanya teman teman sekantor yang menjenguknya. Akhirnya pada hari ke 9 si atasan alias big boss datang menjenguk karyawati bagian akuntansi dan keuangan ini di rumah sakit tempat si karyawati dirawat . Si karyawati yang sangat loyal dan setia terhadap perusahaan merasa senang sekali dikunjungi big boss perusahaan tempatnya bekerja . Akhirnya di hari ke 10 si karyawati bisa meninggalkan dunia dengan tenang dan puas setelah dijenguk big boss perusahaan tempatnya mengabdi. Ini cerita nyata .

Di dunia akuntansi terutama yang berprofesi sebagai auditor tentunya pasti dicuci otaknya kalau data audit adalah hal terpenting dan harus diselamatkan kalau ada kejadian darurat. Misalnya jika sedang melakukan tugas audit di luar kota dan tinggal di hotel , disaat terjadi kebakaran di hotel, si auditor harus menyelamatkan data audit dahulu , baru menyelamatkan diri. Padahal yang kerja jadi auditor akuntansi selalu kerja lembur habis habisan sampai tidak pacaran tidak menikah dan ngenesnya total jam kerja lembur selalu disunat dan tidak dibayar dengan alasan budget account untuk klien tersebut sudah jebol sehingga anggaplah lembur yang dilakukan habis habisan sebagai amal terhadap kantor. Bodoh sekali ya ! Amal lebih baik ke lembaga sosial , ke tempat ibadah, ke fakir miskin . Kok amal ke kantor yang tujuan bisnisnya memperkaya diri partner partnernya .

Ngenes bukan? Si karyawati punya hasil karya di bidang akuntansi keuangan di perusahaan tidak terlihat hasilnya langsung di mata big boss sehingga tidak terlalu dianggap oleh big boss peran penting si karyawati di perusahaan. Si karyawati hanya dianggap sebagai sebuah baut kecil saja di perusahaan. Si big boss lebih menghargai team dan orang orang di divisi pemasaran yang dianggap memberikan hasil langsung ke perusahaan dan menjadi nyawa perusahaan karena tanpa ada yang jualan perusahaan tidak berjalan. Bagian akuntansi dan keuangan selalu dilupakan kecuali kalau perusahaan rugi baru ditongkrongin oleh big boss. Setelah si karyawati meninggal, posisinya di gantikan orang lain . Si karyawati yang meninggal dalam waktu cepat dilupakan pernah hadir di perusahaan. Setiap karyawan pasti bisa digantikan karena karyawan itu seperti baut, baut hilang , tinggal cari baut baru.

Si karyawati membela perusahaan mati matian demi gaji yang sebenarnya tidak seberapa karena tidak ada karyawan yang bisa kaya hanya dari gaji. Impossible ! Mustahil ada karyawan yang bisa kaya hanya dari gaji. Gaji hanya membuat karyawan bisa menjalani hidup cukup sampai si karyawan di PHK atau di Pensiunkan. Setelah pensiun atau setelah PHK, itu adalah resiko hidup masing masing ex karyawan.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com