Karyawan dan Pekerja Itu Adalah Kuda Yang Dipacu Oleh Perusahaan Untuk Menghasilkan Laba Dan Keuntungan – Bukan Aset Ya !

Anda tentunya yang bekerja di perusahaan pasti dievaluasi hasil kerja anda. Bahkan banyak perusahaan menerapkan berbagai teori manajemen untuk mengukur hasil kerja anda seperti six sigma dengan menggunakan benchmark untuk mengukur skor prestasi anda. Jadi anda balik lagi seperti masa sekolah , anda mendapat nilai dalam bentuk angka untuk hasil kerja anda . Nilai itu dijadikan dasar untuk kenaikan gaji dan jabatan. Bahasa kerennya disebut ” Index Perfomance “.

Anda selalu dimotivasi harus membela perusahaan , harus bekerja keras demi perusahaan, target laba tahun ini sekian, target efisiensi tahun ini sekian, target produksi tahun ini sekian , target penjualan tahun ini sekian dan hal ini selalu diulang ulang supaya nempel di kepala anda. Pokoknya anda diminta berjuang keras agar segara angka angka yang direncanakan perusahaan tercapai dan anda harus bangga kalau angka angka itu tercapai atau bahkan melebihi target.

Anda selalu disebut sebagai aset oleh pimpinan .

Tapi faktanya di akuntansi dan laporan keuangan perusahaan tidak pernah ada pencatatan dan pelaporan karyawan sebagai aset . Aset yang tercatat adalah mesin , bangunan , tanah , kendaraaan di Neraca dalam laporan keuangan perusahaan.. Anda sebagai karyawan tercatat di laporan rugi laba sebagai biaya gaji karyawan di laporan keuangan perusahaan. Jadi anda sebagai karyawan di perusahaan dicatat sebagai biaya , dianggap sebagai beban di perusahaan.

Coba kalau anda sebagai karyawan menderita sakit berat , misalnya gagal ginjal yang mengharuskan anda cangkok ginjal dan tidak bisa bekerja untuk waktu lama. Pasti anda disarankan untuk mengundurkan diri. Padahal anda sakit gagal ginjal karena jarang minum saking sibuknya bekerja keras untuk perusahaan mengejar target dan deadline.

Para petinggi perusahaan bahkan sering meremehkan pekerjaan karyawan yang menjadi bawahannya dan sering mengkritik hasil kerja dan mengkritik perjuangan dan kerja keras bawahannya.

Tapi faktanya para petinggi dan atasan itu justru tidak sanggup kalau disuruh menggantikan bawahannya dan mengerjakan pekerjaan rutin bawahannya . Contoh kalau seorang kasir perusahaan berhenti , atasannya disuruh mengambil alih pekerjaan kasir tersebut , pasti hancur lebur karena si atasan hanya bisa mengevaluasi dan mengkritik tapi dijamin pasti tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang dia evaluasi dan kritik karena yang dievaluasi kan laporan hasil kerja sedangkan pekerjaan rutin nya tidak dievaluasi.

Jadi prinsip yang benar adalah selain bekerja , mulailah mencoba mencari peluang penghasilan lain diluar pekerjaan .

KIRIM WHATSAPP KE KAMI!

Whatsapp : 082187328732

Setia dan bekerja pada satu perusahaan dari muda sampai pensiun adalah hal terbodoh

Banyak orang tidak berani mengambil resiko dalam hidupnya.

Bahkan dalam hal bekerja jadi karyawanpun tidak berani mengambil resiko . Tidak berani meninggalkan jabatan dan gaji di perusahaan tempatnya bekerja dan pindah ke perusahaan lain dengan tawaran gaji lebih baik dan jabatan lebih tinggi.

Banyak orang yang terlena dan nyaman dengan pekerjaan yang dilakoni sehingga tidak terpikirkan untuk mencoba melamar ke perusahaan lain.

Contoh paling gampang , banyak yang terlena jadi kasir di perusahaan dan dari umur 20 an sampai umur 50 an tetap di posisi kasir di perusahaan tersebut.

Contoh lain banyak yang menjadi kepala mekanik atau kepala bengkel di perusahaan nasional tapi posisi nya tidak berubah , yang berubah hanya dirotasi di berbagai cabang di Indonesia sampai puluhan tahun sampai pensiun.

Nah inilah yang disebut karyawan teladan yang sangat disukai perusahaan karena setia dan tidk punya pikiran untuk melamar di perusahaan lain karena sifat karyawan ini nrimo dan pasrah serta tidak berani mengambil resiko lagi melakukan hal baru.

Boro boro melakukan hal baru, mencoba melamar ke perusahaan lain saja tidak berani.

Karyawan setia yang setia dengan jabatan yang sama di perusahaan yang sama dari usia muda sampai pensiun itu sebenarnya bodoh sekali karena karyawan karyawan baru pasti diberikan gaji yang sesuai dengan inflasi disaat karyawan baru itu masuk dan biasanya selisih gaji dengan karyawan yang lama yang sudah bekerja puluhan tahun itu tidaklah jauh .

Coba kalau karyawan lama punya keberanian untuk melamar ke perusahaan lain , mungkin dia akan memperoleh penawaran gaji yang jauh lebih baik , mungkin juga work life balance akan diperoleh ,

Tapi itulah fakta kehidupan.

Anda termasuk tipe karyawan yang mana? Berani mengambil resiko mencari jabatan dan gaji yang lebih baik atau setia habis habisan di satu perusahaan ?

KIRIM WHATSAPP KE KAMI!

Whatsapp : 082187328732

MAU TAHU KUNCI SUKSES JADI KARYAWAN YANG CEPAT NAIK GAJI DAN CEPAT NAIK JABATAN ?

Tips naik gaji dengan cepat . Tips naik jabatan dengan cepat.

Anda lulus kuliah dan anda memutuskan menjadi karyawan , bahkan berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang kuliah anda karena anda berprinsip sayang sudah buang waktu dan duit buat kuliah kalau ilmunya tidak dipakai.

Nah impian setiap orang yang jadi karyawan adalah gaji besar, kalau bisa jabatan tinggi dan yang pasti percaya sekali dengan slogan WORK LIFE BALANCE – KESEIMBANGAN ANTARA DUNIA KERJA DENGAN DUNIA PRIBADI.

Nah proses pertama untuk bisa naik gaji dan naik jabatan adalah diterima kerja di perusahaan impian . Apa itu perusahaan impian ? Perusahaan yang memberikan beban kerja dan tanggung jawab sedikit tapi bisa memberikan cuti lebih dari 12 hari kerja dalam setahun dan bisa memberikan gaji lebih dari 12 bulan diluar THR serta bisa memberikan bonus tahunan .

Nah untuk diterima bekerja di perusahaan, pasti ada banyak pesaing . Apalagi kalau anda lulusan kuliah dari jurusan umum seperti ekonomi .

Kunci Pertama

Untuk lulus di terima bekerja dan langsung dapat posisi pekerjaan yang bagus anda harus memiliki koneksi orang dalam . Itu syarat pertama. Sebodo amat dengan HRD , kalau ada punya koneksi orang dalam , syukur syukur orang dalam itu saudara anda dan syukur syukur punya jabatan tinggi, maka anda sudah pasti sukses diterima bekerja.

Kunci ke 2

Nah , setelah diterima bekerja , anda harus pandai membaca situasi dan melihat siapa yang berpengaruh dan menjadi lingkaran dalam pembisik ke bos . Karena bos tidak pernah tahu hasil kerja dan situasi perusahaan , bos itu mendapat gambaran perusahan dari lingkaran dalam yang menjadi pembisik pembisik bos.

Nah , anda harus merendahkan diri anda untuk menjilat ke pembisik yang memegang pengaruh di perusahaan. Anda harus mencari muka . Itu syarat terpenting untuk naik gaji dan naik jabatan . Bukan kerja keras dan hasil kerja yang membuat anda naik gaji dan naik jabatan . Ingat itu !

Nah , kalau anda stress dengan ke dua kunci itu karena anda tidak punya koneksi dan tidak sanggup merendahkan diri anda untuk mencari muka , maka Selamat untuk anda , karena karir anda pasti stagnan alias begitu begitu saja .

KIRIM WHATSAPP KE KAMI!

Whatsapp : 082187328732

Gaji Dipotong , Pasrah Saja Deh

Di saat pandemi Covid 19 ini , banyak sekali karyawan yang gajinya dipotong.

Ada karyawan yang kena potong gaji 20 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 50 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 90 persen, bahkan ada karyawan yang dirumahkan alias unpaid leave .

Banyak karyawan yang sudah berbulan bulan mengalami pemotongan gaji. Bahkan banyak karyawan yang sudah berbulan bulan tidak digaji.

Perusahaan menyatakan mengalami efek dari pandemi Covid 19 yang mengakibatkan omzet menurun dan laba menurun bahkan rugi.

Biaya harus dikurangi kalau perusahaan mengalami penurunan omzet dan salah satu komponen biaya adalah biaya gaji karyawan. Tujuannya agar perusahaan tidak merugi ataupun kalau rugi maka tidak bengkak ruginya.

Masalahnya adalah bos pemilik perusahaan barusan beli mobil baru di awal tahun, barusan beli rumah baru di awal tahun, barusan punya bini baru di awal tahun . Tapi pemotongan gaji itu adalah trend yang harus diikuti , kalau tidak diikuti bisa malu dengan perusahaan yang lain yang juga melakukan pemotongan gaji.

Apa yang dilakukan seorang karyawan kalau gajinya dipotong ?

PASRAH adalah hal yang dilakukan seorang karyawan.

Karyawan yang mengalami pemotongan gaji berusaha berhemat dalam menjalani hidup sehari hari. Beras tidak boleh sembarangan disawer sawerin buat kasih ayam makan. Harus dihemat.

Bagi karyawan yang sudah berkeluarga, begitu gaji dipotong 50 persen , maka les anak anak distop, biaya listrik dihemat, biaya makan dihemat, biaya untuk hal hal yang bersifat rekreasi dan hiburan dihemat. Kalau perlu uang sekolah dinegosiasi ulang.

Bahkan ada karyawan yang untuk menghemat biaya , berpindah dari rumah besar ke rumah kecil bahkan ke apartemen ukuran 4 L ( Lu Lagi Lu Lagi ) demi menghemat biaya sewa.

Mobil pun kalau perlu diganti ke ukuran mobil yang lebih kecil dan lebih murah , bahkan diganti jadi motor biar hemat.

Karyawan yang dipotong gajinya bahkan masih berpikir untung . Untung tidak dipecat, untung tidak diphk , untung tidak dirumahkan, untung masih digaji walaupun dipotong.

Beban kerja tidak berkurang walaupun gaji dipotong. Bahkan beban kerja mungkin bertambah karena jumlah karyawan berkurang padahal beban pekerjaan tetap sama tapi dibagi ke jumlah karyawan yang semakin sedikit. Bahkan karena banyak yang menganut kebiasaan WFH ( work from home ) selama pandemi Covid 19, zoom meeting kantor tetap dilakukan di luar jam kerja , bahkan di akhir pekan, sehingga waktu kerja bertambah habis habisan tanpa mengenal waktu pribadi lagi karena rumah mendadak berubah menjadi tempat bekerja. Bayangkan sudah gaji dipotong, beban kerja bertambah, waktu kerja menjadi setiap saat walaupn di luar jam kantor.

Rata rata karyawan menghadapi kondisi penurunan penghasilan karena gaji dipotong ini dengan bersikap pasrah. Tidak ada upaya apapun untuk menambah penghasilan. Paling banter mencoba jualan makanan makanan kecil atau kuliner rumahan yang menghasilkan uang receh karena ditawarkan ke sesama teman kantor yang juga mengalami pemotongan gaji sehingga daya beli mereka juga menurun.

Tidak ada terobosan spektakuler yang dilakukan oleh karyawan yang dipotong gajinya untuk mendobrak kebuntuan penurunan penghasilan. Pasrah adalah sikap terbaik yang diambil oleh karyawan yang kena pemotongan gaji.

Harapan terbaik dari karyawan adalah gajinya dipulihkan ke angka sebelum dipotong. Boro boro berani mimpi naik gaji. Gaji dipulihkan saja sudah bersyukur banget.

Jadi karakter utama karyawan adalah pasrah.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Hidup Mengandalkan Gaji , Harus Pintar Berhemat , Sudah Berhemat , Eh Kena PHK

Disaat pandemi Covid-19 ini , banyak karyawan yang harus berhemat.

Kenapa harus berhemat ?

Kalau biasanya suami isteri sama sama bekerja , mungkin salah satu sudah tidak bekerja.

Kalau biasanya dapat gaji penuh , mungkin saat ini gaji sudah dipotong.

Kalau biasanya sibuk kerja dan digaji, mungkin sekarang sudah dirumahkan. Bahasa kerennya unpaid leave. Jabatan tetap sama tapi tidak terima gaji karena tidak perlu ngantor lagi, tapi tidak di PHK. Jadi kayak orang pacaran di PHP in.

Saya di lapangan sudah bertemu banyak cerita hidup karyawan di era pandemi Covid-19. Bukan cerita orang , tapi teman teman sendiri bahkan saudara sendiri.

Ada yang kerja di group restoran ( bahasa kerennya F&B), jabatan manajer , gaji puluhan juta , sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada yang jadi GM Hotel berbintang , Gaji di atas 50 juta per bulan, sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada manajer perusahaan penerbangan yang sudah bergaji di atas 30 juta rupiah , sekarang hanya dibayar sebesar gaji UMR.

Ada karyawan yang bekerja di biro perjalanan wisata besar, gaji dipotong 90 persen dan hanya dibayar 10 persen saja.

Ada karyawan yang pembayaran gajinya sudah ditunda , dijanjikan tetap digaji tapi tidak pernah dibayar lagi.

Banyak karyawan yang tidak tahan di PHP in , jabatan tetap sama tapi dirumahkan tanpa digaji atau digaji hanya 10 persen saja , akhirnya mengundurkan diri.

Yang paling banyak pastinya yang di PHK.

Dari awal pandemi Covid-19 pastinya karyawan karyawan sudah bisa melihat tanda tanda perusahaan tempatnya bekerja terimbas habis efek pandemi Covid-19. Dari gaji dipotong 20 persen , bulan berikutnya dipotong 30 persen, bulan berikutnya dipotong 50 persen ,bulan berikutnya dipotong 90 persen dan akhirnya di PHK. Itu rasanya seperti memiliki bisul di pantat yang makin hari makin besar dan akhirnya bisul tersebut pecah. Itu rasanya menjalani kehidupan sebagai karyawan yang mengalami dari gaji dipotong sampai akhirnya di PHK.

Yang lebih sakit lagi rasanya adalah kalau si karywan berjuang bersama pemilik perusahaan dari awal perusahaan berdiri dan ikut membesarkan perusahaan , bekerja keras dan loyal ke perusahaan selama berpuluh puluh tahun, dan akhirnya di PHK. Itu rasa sakitnya seperti bisul besar yang tumbuh di selangkangan dan akhirnya pecah.

Disaat pandemi Covid-19 ini , yang berusia tua harus mengorbankan diri dengan di PHK terlebih dahulu. Kenapa ?

Karena yang berusia tua di perusahaan , umumnya diatas 45 tahun pasti sudah bekerja di perusahaan puluhan tahun dan gaji pasti sudah besar dibandingkan yang masih yunior , sehingga untuk menghemat biaya dan memperpanjang nafas perusahaan supaya tetap bertahan hidup , maka yang tua tua ini yang sudah bekerja puluhan tahun yang harus di PHK dulu.

Sialnya yang usia tua tua ini, umumnya di atas 45 tahun sudah kadung terlena sebagai karyawan , tidak punya inisiatif untuk menambah teman baru selama jadi karyawan , sehingga teman temannya muter muter hanya teman sekantor.

Sialnya lagi , yang tua tua ini tidak menambah ilmu baru diluar hal yang dia kerjakan di perusahaan sehingga tidak bisa mencari pekerjaan lain di luar hal yang dia kuasai. Rata rata karyawan itu menjadi spesialis , artinya lulus kuliah dan bekerja sesuai jurusan yang dia tempuh saat kuliah. Misal lulusan akuntansi, bekerja di bidang akuntansi. Lulusan teknik bekerja di bidang teknik . Jadi pas di PHK , lulusan akuntansi tidak bisa cari kerja di luar bidang akuntansi , lulusan teknik tidak bisa cari kerja di luar bidang teknik.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah ilmu . Pastilah karyawan menambah ilmu karena diperintahkan perusahaan seperti ikut training atau seminar .

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah teman teman baru. Pastilah karyawan melihat weekend dan hari libur sebagai hari kebebasan untuk bersantai dan malas bersosialisasi menambah teman teman baru.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri mencari tambahan penghasilan diluar gaji dari perusahaan. Pastilah semua menyiasati gaji agar cukup untuk biaya hidup.

Saat ini sebagian karyawan yang di PHK atau di potong gajinya atau dirumahkan mencoba mencari penghasilan dengan membuat makanan , kue , makanan kecil dan menawarkan via whatsapp group , instagram ,facebook .

Masalahnya rata rata karyawan yang di PHK , dipotong gajinya atau dirumahkan melakukan hal yang sama . Jadi yang ada adalah penjual dadakan makanan,kue , makanan kecil menjadi banyak . Rasa juga belum tentu enak karena terbiasa di depan komputer atau di depan mesin, tiba tiba harus di dapur mengolah makanan atau kue. Dan pembeli juga tidak mungkin melakukan pesanan berulang ulang karena yang jualan juga mendadak bejibun banyak sehingga pembeli memiliki banyak pilihan. Dan anehnya rata rata makanan , kue , makanan kecil yang ditawarkan mirip mirip , jadi tidak ada yang stand out of the crowd dan bisa beralih profesi menajdi pebisnis makanan.

Ya, apa mau dikata lagi. Itulah nasib karyawan di era pandemi Covid-19.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Hidup sebagai karyawan di saat pandemi Covid 19

Hari ini sebagian dari anda yang menjadi karyawan/karyawati mengalami pemotongan gaji .

Ada yang dipotong 50 persen seperti di industri fashion , retail fashion .

Ada yang dipotong 90 persen seperti di industri travel . Ada perusahaan biro wisata yang memotong gaji karyawannya sampai 90 persen . Ada manajer perusahaan airlines yang memperoleh gaji sudah diatas 20 jutaan per bulan harus pasrah menerima gaji sebesar UMR saja sekarang.

Ada yang tidak diberikan gaji sama sekali namun tidak di PHK juga , bahasa kerennya adalah unpaid leave. Jadi pekerja kantoran atau white collar job tapi dibayar seperti buruh harian . Jadi disuruh tidak perlu ngantor dan selama tidak ngantor tidak dibayar sama sekali .

Sebagian besar dari karyawan/karyawati adalah orang yang mengarah ke kutub spesialis Misal jika dia lulus dari jurusan akuntansi , maka dia akan berkarir di dunia akuntansi .

Sebagian besar orang dalam hidupnya adalah spesialis sehingga menjadi label orang tersebut. Misalnya ada orang yang dari muda sales mobil , maka kalau mau beli mobil pasti ingat cari orang tersebut. Ada yang dari muda agen properti , maka kalau mau cari properti pasti cari orang tersebut. Ada yang dari muda berkarir di bank , maka kalau mau taruh dana atau mau pinjam dana pasti cari orang tersebut. Itu sudah menjadi aturan main dalam kehidupan.

Sedikit sekali orang yang menjadi generalis , artinya bisa berubah ubah keahlian sesuai situasi dan jaman.

Sebagian besar dari karyawan yang spesialis tersebut adalah workalcholic yang artinya mencurahkan sebagian besar dari hidupnya untuk pekerjaan.

Jadi 100 persen dari waktu di kehidupannya dicurahkan untuk pekerjaan.

Nah , di saat pandemi Covid 19 ini , sebagian besar karyawan/karyawati yang spesialis dan mencurahkan 100 persen waktunya untuk pekerjaan mengalami kondisi galau habis dan kacau habis.

Galau karena mendadak beban kerja berkurang sehingga bingung harus ngapain dan kacau habis karena mendadak gaji dipotong bahkan tidak digaji sehingga kondisi keuangan menjadi morat marit.

Ada hal yang tidak bisa dikembalikan lagi , tidak bisa dibeli namun sangat disia sia kan oleh karyawan/karyawati, namanya WAKTU.

Telepon telah berubah dengan cepat dari telepon rumah menjadi smartphone yang telah menggantikan banyak gadget seperti komputer, kamera,perekam,televisi,alat pembayaran sehingga dengan smartphone kita bisa memotret , merekam video, menonton , berkomunikasi video,suara,text,mendengarkan musik, berselancar di dunia maya, melakukan transaksi keuangan,membayar ,memesan alat transportasi , mengirim barang via kurir dan banyak hal lagi yang bisa dilakukan smartphone.

Bahkan hari ini kita lebih takut ketinggalan smartphone daripada ketinggalan dompet. Karena via smartphone kita bisa memesan makanan, membeli barang di online, memesan transportasi , melakukan transfer dan pembayaran dengan internet banking.

Namun anda sebagai karyawan tidak berubah , tetap setia di pekerjaan yang anda lakoni sesuai jurusan kuliah anda , bahkan tetap setia bekerja di perusahaan yang sama.

Media sosial juga sudah berubah dari jaman dulu sahabat pena , masuk ke era myspace,friendster, kemudian path , dan hari ini facebook, instagram,tiktok, snap, whatsapp .

Anda sebagai karyawan yang mencurahkan 100 persen waktu dan pikiran anda untuk pekerjaan tidak pernah mempunyai waktu untuk membangun jejaring networking .

Dari anda lulus kuliah sampai hari ini , anda praktis tidak menambah teman teman baru kecuali teman ex sekolah , teman ex kuliah dan teman teman kantor yang tentunya merupakan pesaing anda karena tidak ada kantor yang tidak memiliki intrik politik kantor.

Mendadak anda bingung di saat pandemi Covid 19, membabi buta bergabung bisnis MLM multilevel marketing atau menjadi agen asuransi jiwa karena diberikan janji kaya dari yang ngajak , padahal yang ngajak itu memberikan preview saja seperti kalau nonton film kita beli tiket bioskop dan nonton karena tergoda trailer film.

Dan 99 persen dari yang bergabung ke MLM dan asuransi jiwa gagal total dan endingnya pasrah berhemat habis habisan karena gaji dipotong bahkan tidak digaji , alias kembali ke awal , yakni takdir sebagai karyawan/karyawati.

Bagaimana mungkin anda yang menjadi karyawan/karyawati yang kutub spesialis, mencurahkan waktu 100 persen ke pekerjaan, tidak pernah meluangkan waktu membangun jejaring , bahkan tidak pernah meluangkan waktu bertemu untuk ngopi ngopi dengan teman teman ex sekolah atau ex kuliah , mendadak bisa sukses di MLM atau asurransi jiwa?

Anda saat bergabung di MLM atau asuransi jiwa sekarang dan mendadak menghubungi teman ex sekolah atau teman ex kuliah anda untuk menawarkan produk atau asuransi tentunya akan dipandang heran oleh teman yang anda tawarkan. Kok nga pernah ngobrol , nga pernah ngopi ngopi , mendadak pas ada maunya main nawarin barang saja , sudah pasti jualan anda ditolak dan hasilnya zonk.

Itulah realita anda sebagai karyawan/karyawati di era pandemi Covid 19.

Kalau anda sabar dan mau belajar , anda bisa kami bimbing untuk melepaskan diri dari kutub spesialis , beradapatasi dengan perubahan yang semakin cepat karena dalam 3 tahun ke depan internet sudah 5G dan semakin cepat kecepatan internet maka semakin banyak yang ngotot di kutub spesialis akan tumbang.

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

<p value="<amp-fit-text layout="fixed-height" min-font-size="6" max-font-size="72" height="80"><amp-fit-text layout="fixed-height" min-font-size="6" max-font-size="72" height="80">