Sebagai Karyawan, Anda Sudah Siap Pensiun ? Sudah Masuk Usia 50 Tahun , Jabatan Sebagai Karyawan Sebentar Lagi Harus Anda Copot

Anda sudah memasuki usia 50 tahun . Lilin di atas Kue Ulang Tahun sudah anda tiup dan anda didoakan selalu sehat dan panjang umur. Itu adalah doa klasik untuk yang berulang tahun.

Posisi anda sebagai karyawan akan berakhir dalam waktu 5 tahun ke depan. 5 tahun itu sebentar saja lho. Pas memasuki usia 56 tahun , anda resmi wajib pensiun karena rata rata aturan perusahaan dan juga pemerintahan menwajibkan karyawan dan pegawai negeri pensiun saat memasuki usia 56 tahun.

Karena anda didoakan panjang umur saat merayakan ulang tahun yang ke 50 , tentunya anda harus melakukan sesuatu setelah pensiun karena bengong tidak melakukan apapun setelah pensiun akan memperpendek umur bukan ? Panjang umur berarti dana dan aset yang sudah anda siapkan untuk menjalani hari hari pensiun pasti tidak cukup karena semakin panjang umur pasti semakin besar dana yang dibutuhkan untuk menjalani hidup pensiun.

Kalau anda didoakan sehat saat merayakan ulang tahun yang ke 50, tentunya anda sadar sehat yang dimaksud bukan sehat seperti saat masih berusia 20 tahunan. Memasuki usia 50 anda tentunya harus mulai menjaga makan dan minum anda , mengurangi daging merah, mengurangi gula,mengurangi yang nikmat dan bikin nagih seperti santan,durian,cumi,udang,kepiting. Tidak mungkin ada mobil yang sudah berusia 50 tahun mesinnya masih tokcer dan prima seperti saat mobil tersebut baru berusia 10 tahun. Pasti ada bagian bagian dari mobil yang sudah aus, sudah tidak bisa digeber habis habisan. Organ organ tubuh anda yang sudah memasuki usia 50 tahun tentunya tidak sama lagi dengan saat anda masih muda.

Syukur kalau saat anda pensiun, sudah tidak ada beban biaya sekolah dan biaya kuliah anak lagi. Anak anak sudah selesai kuliah dan sudah mulai memasuki dunia kerja.

Kalau saat anda pensiun, masih ada anak yang sekolah dan masih ada yang kuliah , maka biaya hidup normal anda tetap berjalan disaat tidak ada gaji bulanan lagi yang masuk setiap bulan. Ini adalah problem besar.

Sebagai karyawan, sudah siapkah anda untuk pensiun ?

Saat menjadi karyawan , anda setiap bulan mendapatkan uang berupa gaji bulanan, tiap tahun mendapatkan tambahan uang berupa THR dan bahkan tambahan uang dalam bentuk bonus tahunan. Itulah keistimewaan hidup karyawan, setiap bulan pasti mendapatkan uang.

Saat menjadi karyawan, anda tidak perlu pusing kalau sakit , kalau anggota keluarga sakit juga tidak perlu pusing, karena rata rata perusahaan bonafid pasti memberikan asuransi kesehatan untuk karyawan dan keluarga karyawan.

Begitu anda pensiun, pusing akan muncul karena tidak ada uang yang masuk lagi setiap bulan karena sudah tidak ada gaji sama sekali dan juga kalau sakit sudah harus keluar uang dari kantong sendiri karena asuransi kesehatan dari perusahaan juga berakhir begitu anda pensiun.

Anda harus hidup dari tabungan yang sudah anda kumpulkan dan dari aset tetap yang anda miliki. Mungkin anda sudah mengumpulkan dana di deposito bank sebesar Rp. 1 milyar rupiah , memiliki beberapa aset properti yang anda bisa sewakan untuk sumber uang buat biaya hidup dan punya beberapa unit mobil yang bisa anda sewakan untuk sumber uang juga buat biaya hidup.

Sebagian besar karyawan pada saat usia pensiun tidak memiliki asuransi kesehatan sama sekali buat si karyawan dan pasangannya , apalagi buat anak anaknya. Kalaupun ada asuransi kesehatan , rata rata cuma sekedar punya , hanya memberikan ganti rugi ala kadarnya . Setiap karyawan begitu pensiun , wajib melanjutkan sendiri asuransi BPJS kalau mau punya jaring pengaman minimal saat sakit.

Setelah pensiun, ex karyawan tidak bisa membiayai hidup dari bunga deposito karena bunga deposito itu kecil sekali , apalagi setelah dipotong pajak deposito sebesar 20 persen. Inflasi tahunan bisa jadi lebih besar dari hasil bunga deposito.

Setelah pensiun, ex karyawan mencoba hidup dari hasil sewa aset properti yang disewakan. Aset properti tidak bisa memberikan hasil maksimal yang akan mencukupi biaya hidup kalau umur anda panjang karena pasti properti ada biaya perawatan,biaya renovasi kalau aset propertinya sudah tua usianya.

Setelah pensiun, ex karyawan tidak mungkin hidup dari hasil sewa mobil mobil yang dimiliki karena mobil adalah aset yang nilainya berkurang setiap tahun sehingga akhirnya malah jadi nol alias tidak memiliki aset kalau memegang mobil sebagai aset saat pensiun.

Cara menambah uang setelah pensiun dengan berbagai cara.

Cara pertama dengan berbisnis , setelah pensiun di usia 56 tahun mulai berbisnis. Insting bisnis itu membutuhkan waktu untuk diasah. Seorang karyawan hidup berdasarkan perintah , tidak pernah berdasarkan inisiatif sendiri. Kalau diibaratkan berjudi , seorang karyawan itu diperintahkan berjudi dan kalau menang uang kemenangan diambil oleh boss nya dan kalau kalah boss nya yang menanggung resiko kalah. Jadi seorang karyawan tidak pernah punya insting bisnis , tidak punya inisiatif dan tidak pernah mengambil resiko kerugian uang sendiri selama menjadi karyawan. Bagaimana mungkin seorang karyawan pas pensiun bisa mendadak jago berbisnis ? Semua orang yang baru mulai melakukan sesuatu pasti disebut anak bawang, dan anak bawang pasti akan dibully . Dalam bisnis anak bawang pasti akan ditipu dan tertipu , akhirnya simpanan hari tua yang diharapkan berkembang biak di bisnis habis total. Mau melakukan bisnis apapun saat sudah memasuki usia pensiun adalah hal yang sangat mustahil , hanya 1 persen maksimal yang sukses .

Cara kedua dengan mengikuti investasi yang memberikan hasil jauh di atas bunga bank di institusi non keuangan , bahkan ada yang memberikan hasil sampai 3 persen bahkan 5 persen setiap bulan atas uang yang ditempatkan. Kalau di saat menjadi karyawan tingkat kehati hatian sangat dijaga saat melakukan sesuatu karena diawasi oleh atasan dan ada sanksi , saat pensiun, ternyata bablas. Uang simpanan buat menjalani pensiun amblas. Kalau menggunakan logika , jika ada yang bisa memberikan 3 persen sampai 5 persen per bulan , kenapa masih membutuhkan uang anda yang sudah pensiun ? Mereka cukup meminjam dari bank yang mengenakan bunga pinjaman sekitar maksimal 15 persen per tahun dan hasil 3 persen sebulan atau 36 persen setahun , masih untung bersih 21 persen . Kok masih butuh duit anda yang sudah pensiun ? Mikir .

Cara ketiga uang dan aset simpanan anda yang pensiun habis adalah karena dipinjam oleh teman teman atau saudara saudara anda dan tidak dikembalikan.

Cara ke empat uang dan aset simpanan pensiun anda habis adalah karena mendadak terjadi pengeluaran tidak terduga, mendadak anda yang sudah pensiun sakit parah atau pasangan anda sakit parah atau anak anda sakit parah dan anda tidak punya asuransi kesehatan , sedangkan fasilitas asuransi kesehatan dari perusahaan yang memberikan pengobatan terbaik di rumah sakit terbaik sudah tidak ada karena anda sudah pensiun dan anda tetap ngotot berobat di rumah sakit dengan pengobatan terbaik sesuai standar yang anda peroleh saat anda masih menjadi karyawan. Otomatis uang simpanan dan aset anda setelah pensiun akan habis.

Cara ke lima , anda tidak merubah gaya hidup anda seperti makan di restoran setiap minggu, belanja baju , ganti handphone setiap ada tipe baru, hidup boros yang anda lakukan selama jadi karyawan tidak anda rubah setelah anda pensiun. Otomatis uang dan aset pensiun akan habis.

Anda butuh ide menjaga uang dan aset anda setelah pensiun agar tidak berkurang , bahkan kalau bisa bertambah .

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Hidup Mengandalkan Gaji , Harus Pintar Berhemat , Sudah Berhemat , Eh Kena PHK

Disaat pandemi Covid-19 ini , banyak karyawan yang harus berhemat.

Kenapa harus berhemat ?

Kalau biasanya suami isteri sama sama bekerja , mungkin salah satu sudah tidak bekerja.

Kalau biasanya dapat gaji penuh , mungkin saat ini gaji sudah dipotong.

Kalau biasanya sibuk kerja dan digaji, mungkin sekarang sudah dirumahkan. Bahasa kerennya unpaid leave. Jabatan tetap sama tapi tidak terima gaji karena tidak perlu ngantor lagi, tapi tidak di PHK. Jadi kayak orang pacaran di PHP in.

Saya di lapangan sudah bertemu banyak cerita hidup karyawan di era pandemi Covid-19. Bukan cerita orang , tapi teman teman sendiri bahkan saudara sendiri.

Ada yang kerja di group restoran ( bahasa kerennya F&B), jabatan manajer , gaji puluhan juta , sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada yang jadi GM Hotel berbintang , Gaji di atas 50 juta per bulan, sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada manajer perusahaan penerbangan yang sudah bergaji di atas 30 juta rupiah , sekarang hanya dibayar sebesar gaji UMR.

Ada karyawan yang bekerja di biro perjalanan wisata besar, gaji dipotong 90 persen dan hanya dibayar 10 persen saja.

Ada karyawan yang pembayaran gajinya sudah ditunda , dijanjikan tetap digaji tapi tidak pernah dibayar lagi.

Banyak karyawan yang tidak tahan di PHP in , jabatan tetap sama tapi dirumahkan tanpa digaji atau digaji hanya 10 persen saja , akhirnya mengundurkan diri.

Yang paling banyak pastinya yang di PHK.

Dari awal pandemi Covid-19 pastinya karyawan karyawan sudah bisa melihat tanda tanda perusahaan tempatnya bekerja terimbas habis efek pandemi Covid-19. Dari gaji dipotong 20 persen , bulan berikutnya dipotong 30 persen, bulan berikutnya dipotong 50 persen ,bulan berikutnya dipotong 90 persen dan akhirnya di PHK. Itu rasanya seperti memiliki bisul di pantat yang makin hari makin besar dan akhirnya bisul tersebut pecah. Itu rasanya menjalani kehidupan sebagai karyawan yang mengalami dari gaji dipotong sampai akhirnya di PHK.

Yang lebih sakit lagi rasanya adalah kalau si karywan berjuang bersama pemilik perusahaan dari awal perusahaan berdiri dan ikut membesarkan perusahaan , bekerja keras dan loyal ke perusahaan selama berpuluh puluh tahun, dan akhirnya di PHK. Itu rasa sakitnya seperti bisul besar yang tumbuh di selangkangan dan akhirnya pecah.

Disaat pandemi Covid-19 ini , yang berusia tua harus mengorbankan diri dengan di PHK terlebih dahulu. Kenapa ?

Karena yang berusia tua di perusahaan , umumnya diatas 45 tahun pasti sudah bekerja di perusahaan puluhan tahun dan gaji pasti sudah besar dibandingkan yang masih yunior , sehingga untuk menghemat biaya dan memperpanjang nafas perusahaan supaya tetap bertahan hidup , maka yang tua tua ini yang sudah bekerja puluhan tahun yang harus di PHK dulu.

Sialnya yang usia tua tua ini, umumnya di atas 45 tahun sudah kadung terlena sebagai karyawan , tidak punya inisiatif untuk menambah teman baru selama jadi karyawan , sehingga teman temannya muter muter hanya teman sekantor.

Sialnya lagi , yang tua tua ini tidak menambah ilmu baru diluar hal yang dia kerjakan di perusahaan sehingga tidak bisa mencari pekerjaan lain di luar hal yang dia kuasai. Rata rata karyawan itu menjadi spesialis , artinya lulus kuliah dan bekerja sesuai jurusan yang dia tempuh saat kuliah. Misal lulusan akuntansi, bekerja di bidang akuntansi. Lulusan teknik bekerja di bidang teknik . Jadi pas di PHK , lulusan akuntansi tidak bisa cari kerja di luar bidang akuntansi , lulusan teknik tidak bisa cari kerja di luar bidang teknik.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah ilmu . Pastilah karyawan menambah ilmu karena diperintahkan perusahaan seperti ikut training atau seminar .

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah teman teman baru. Pastilah karyawan melihat weekend dan hari libur sebagai hari kebebasan untuk bersantai dan malas bersosialisasi menambah teman teman baru.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri mencari tambahan penghasilan diluar gaji dari perusahaan. Pastilah semua menyiasati gaji agar cukup untuk biaya hidup.

Saat ini sebagian karyawan yang di PHK atau di potong gajinya atau dirumahkan mencoba mencari penghasilan dengan membuat makanan , kue , makanan kecil dan menawarkan via whatsapp group , instagram ,facebook .

Masalahnya rata rata karyawan yang di PHK , dipotong gajinya atau dirumahkan melakukan hal yang sama . Jadi yang ada adalah penjual dadakan makanan,kue , makanan kecil menjadi banyak . Rasa juga belum tentu enak karena terbiasa di depan komputer atau di depan mesin, tiba tiba harus di dapur mengolah makanan atau kue. Dan pembeli juga tidak mungkin melakukan pesanan berulang ulang karena yang jualan juga mendadak bejibun banyak sehingga pembeli memiliki banyak pilihan. Dan anehnya rata rata makanan , kue , makanan kecil yang ditawarkan mirip mirip , jadi tidak ada yang stand out of the crowd dan bisa beralih profesi menajdi pebisnis makanan.

Ya, apa mau dikata lagi. Itulah nasib karyawan di era pandemi Covid-19.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com