Dilema karyawan adalah masa depan tidak pasti karena nasib hidupnya ditentukan oleh pemilik perusahaan . Si karyawan bisa di PHK sewaktu waktu , walaupun sudah mengabdi di perusahaan puluhan tahun.
Pemilik perusahaan adalah pemilik kapal sekaligus nakhoda kapal yang mengarahkan kapal ke suatu tujuan . Jadi pemilik kapal tersebut pasti tahu sekali kondisi kapal dan keberhasilan kapal mencapai tujuan . Jika suatu saat kapal ternyata sudah tidak bisa dipertahankan , pasti pemilik kapal sudah siap menyelamatkan diri terlebih dahulu.
Karyawan yang bekerja di perusahaan tidak bisa melawan perubahan . Perubahan teknologi bisa menyebakan PHK. Perubahan manajemen bisa menyebabkan PHK. Perubahan kepemilikan perusahaan bisa menyebabkan PHK. Perubahan generasi pemilik perusahaan dari orang tua ke anak bisa menyebabkan PHK . Perubahan aturan pemerintah bisa menyebabkan PHK.
Masalahnya adalah karyawan justru adalah orang yang pasrah pada perubahan .
Jadi kalau karyawan berani berkeluarga , mencicil rumah dan mobil karena merasa aman telah memiliki pekerjaan , maka sebenarnya karyawan itu mengambil resiko lebih besar daripada pebisnis . Karena ibarat terjun ke laut , si pebisnis adalah orang yang paling tahu besarnya ombak laut, dalam nya laut serta kondisi cuaca di laut tersebut , sedangkan karyawan adalah orang yang ikut terjun dan memegang tali dibawa oleh si pebisnis tanpa mengetahui kondisi laut yang diarungi karena hanya mengikuti dan percaya pada si pebisnis yang memimpin .
Jika ada yakin anda pasti akan bekerja sampai anda pensiun di perusahaan tanpa di PHK , maka selamat karena anda adalah orang yang beruntung.
Jika ada tidak yakin akan kelanggengan anda bekerja di perusahaan anda saat ini , maka anda perlu membuka mata dan telinga untuk mempelajari hal baru, menambah teman baru dan mencoba hal baru yang berbeda dengan pekerjaan anda saat ini.
Tidak ada kata terlambat . Yang ada adalah penyesalan karena tidak pernah mencoba hal baru.
Kita semua sepakat waktu yang sudah lewat tidak dapat kembali lagi. Artinya semua hal yang terjadi tidak dapat diulang lagi dan diperbaiki . Hidup yang kita jalani hari ini adalah akibat dari kita menggunakan waktu di masa lalu. Hidup kita di masa depan tergantung dari bagaimana kita menggunakan waktu di masa kini.
Karyawan adalah orang yang paling tidak menghargai waktu dalam hidupnya.
Karyawan adalah orang yang harus bangun pagi pagi untuk berangkat ke tempat kerja supaya tidak terkena sanksi telat absensi. Kalau tinggal di pinggiran Jakarta , harus bersiap membuang waktu berjam jam di kemacetan di jalan atau harus berdesak desakan di angkutan umum yang melaju menuju tempat kerja. Boro boro olah raga pagi , bisa sampai di tempat kerja tanpa terlambat saja sudah harus bersyukur.
Karyawan juga adalah orang yang sering pulang malam , baik karena terjebak kemacetan di jalan atau karena menuggu angkutan umum yang padat sekali untuk menuju ke rumah. Atau pulang malam karena lembur kerja yang disebabkan beban kerja yang banyak atau target tenggat waktu yang ketat.
Pergi pagi dan pulang malam gaya karyawan adalah gaya yang tidak bikin nyaman karena kalau naik mobil maka rata rata pasti nyetir sendiri sehingga sebelum stress di tempat kerja , sudah disambut stress kemacetan di jalan. Untuk yang naik angkutan umum seperti bus dan kereta, berdesak desakan adalah hal lumrah dan bersabar menunggu angkutan umum juga hal yang lumrah. Jadi rata rata karyawan sudah mengalami stress di jalan , sebelum sampai ke tempat kerja dan juga sebelum sampai ke rumah.
Karyawan rata rata sangat berdedikasi dengan pekerjaannya demi naik jabatan, demi naik gaji.
Waktu yang dipakai karyawan dalam hidupnya pasti sebagian besar tidak jauh dari urusan pekerjaan , buang waktu pulang pergi ke tempat kerja, waktu bekerja di tempat kerja, lembur di tempat kerja, makan siang , snack time bahkan makan malam di tempat kerja. Rumah hanya menjadi tempat numpang tidur beberapa jam saja. Karyawan pasti akan melakukan itu sampai saat pensiun atau saat akhir hayat , tergantung mana yang sampai lebih dulu.
Karyawan rata rata saking sibuknya lupa bergaul dengan teman teman baru, dengan komunitas yang berbeda dengan profesinya. Rata rata hanya bergaul dengan rekan rekan kerja. Jadi pergaulan karyawan rata rata terbatas karena waktu sudah dihabiskan untuk dunia kerja.
Bayangkan jika seorang karyawan yang sudah bekerja 25 tahun di sebuah perusahaan dari sejak kuliah , sangat berdedikasi , sangat rajin , sering lembur , menjabat posisi manajer , tinggal di pinggiran kota Jakarta, pagi pagi sudah ngantor , malam hari baru pulang, hari Sabtu bahkan sering ngantor juga. Banyak sekali kan karyawan yang pola hidupnya seperti itu kan?
Tiba tiba saat di usia 45 tahun , si karyawan mendadak terkena serangan stroke. Kenapa bisa stroke ? Karena si karyawan hampir tidak punya waktu olah raga karena sibuk bekerja dari pagi sampai malam hari setiap hari , tidak sempat makan makanan sehat karena sibuk kerja , jadi asal pesan makanan apa saja di kantor asal bisa cepat selesai makannya dan rata rata makanannya pedas, banyak yang digoreng, banyak yang bersifat junk food. Si Karyawan tersebut karena kerja kantor, rata rata setiap hari hanya duduk saja tanpa bergerak , terkurung di ruangan ber ac sehingga jarang kena sinar matahari , tidak pernah menghirup udara segar selama jam kerja. Si karyawan juga menghadapi beban kerja yang tinggi dan harus melakukan multi tasking setiap hari sehingga tingkat stress juga tinggi. Si karyawan juga stress karena harus menghadapi politik kantor karena banyak yang mengincar posisinya sehingga si karyawan harus selalu membuktikan kalau dia layak memegang posisi manajer tersebut.
Bayangkan di saat stroke dan harus duduk di kursi roda, si karyawan baru tersadar kalau sampai umur 45 tahun banyak hal yang belum dia lakukan. Si karyawan kalau diajak keluarganya berekreasi mengambil cuti selalu bilang nanti, diajak ngumpul bersama teman sekolah selalu bilang nanti, diajak berteman dengan teman baru dari kalangan pebisnis selalu bilang nanti, diajak apapun rata rata selalu bilang nanti.
Nah, disaat si karyawan kena stroke berat , baru si karyawan merenungi semua nanti nanti yang sudah dia ucapkan. Si karyawan mau menikmati hidup alias enjoy life sudah telat karena badan sudah setengah lumpuh. Boro boro mau ke mal , berpindah dari tempat tidur ke kursi roda saja harus dibopong 3 orang. Lupakan menikmati hidup dengan berwisata ke luar kota , apalagi ke luar negeri.
Si karyawan tidak peduli lagi dengan pekerjaan kantornya , tidak peduli lagi dengan resiko posisinya diambil oleh pesaing teman sekantor. Impian si karyawan adalah bagaiman bisa berjalan walaupun harus menggunakan tongkat karena tidak bisa bergerak sama sekali alias lumpuh adalah penderitaan tingkat tinggi.
Si karyawan tidak bisa ngantor lagi sejak kena stroke berat , perusahaan menawarkan si karyawan mengundurkan diri . Pengunduran diri biasanya hanya mendapat sedikit uang penghargaan walaupun sudah 25 tahun bekerja. Si karyawan kalaupun di phk , pesangon 25 tahun bekerjapun tidak ada artinya dibanding kehilangan kenikmatan hidup karena tidak bisa bergerak.
Ngenesnya lagi , si karyawan tidak bisa mewariskan posisi nya sebagai manajer di perusahaan beserta gaji yang diperoleh ke anggota keluarganya yang lain seperti misalnya ke anaknya. Posisi si karyawan digantikan orang lain di perusahaan. Beda ceritanya kalau pemilik perusahaan yang kena stroke berat, posisi si pemilik bisa digantikan anggota keluarga yang lain karena pebisnis bisa mewariskan bisnisnya. Pekerja tidak bisa mewariskan posisi dan jabatannnya.
Dedikasi si karyawan 25 tahun di perusahaan menjadi tidak dihargai karena si karyawan ternyata digantikan orang lain. Jadi hanya dianggap sebutir baut saja , yang kalau copot , bisa digantikan baut lain.
Begitulah hidup karyawan, selalu menjadi keledai yang disuruh bekerja habis habisan untuk keuntungan pemilik keledai. Begitu si keledai sudah tua atau sakit parah maka si keledai disingkirkan.
Bodohnya adalah kok manusia sebagai mahluk yang punya kecerdasan tertinggi di bumi mau jadi keledai ya ?
Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir
Seperti apa kita bertumbuh adalah proses
Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan
Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?
Anda sudah memasuki usia 50 tahun . Lilin di atas Kue Ulang Tahun sudah anda tiup dan anda didoakan selalu sehat dan panjang umur. Itu adalah doa klasik untuk yang berulang tahun.
Posisi anda sebagai karyawan akan berakhir dalam waktu 5 tahun ke depan. 5 tahun itu sebentar saja lho. Pas memasuki usia 56 tahun , anda resmi wajib pensiun karena rata rata aturan perusahaan dan juga pemerintahan menwajibkan karyawan dan pegawai negeri pensiun saat memasuki usia 56 tahun.
Karena anda didoakan panjang umur saat merayakan ulang tahun yang ke 50 , tentunya anda harus melakukan sesuatu setelah pensiun karena bengong tidak melakukan apapun setelah pensiun akan memperpendek umur bukan ? Panjang umur berarti dana dan aset yang sudah anda siapkan untuk menjalani hari hari pensiun pasti tidak cukup karena semakin panjang umur pasti semakin besar dana yang dibutuhkan untuk menjalani hidup pensiun.
Kalau anda didoakan sehat saat merayakan ulang tahun yang ke 50, tentunya anda sadar sehat yang dimaksud bukan sehat seperti saat masih berusia 20 tahunan. Memasuki usia 50 anda tentunya harus mulai menjaga makan dan minum anda , mengurangi daging merah, mengurangi gula,mengurangi yang nikmat dan bikin nagih seperti santan,durian,cumi,udang,kepiting. Tidak mungkin ada mobil yang sudah berusia 50 tahun mesinnya masih tokcer dan prima seperti saat mobil tersebut baru berusia 10 tahun. Pasti ada bagian bagian dari mobil yang sudah aus, sudah tidak bisa digeber habis habisan. Organ organ tubuh anda yang sudah memasuki usia 50 tahun tentunya tidak sama lagi dengan saat anda masih muda.
Syukur kalau saat anda pensiun, sudah tidak ada beban biaya sekolah dan biaya kuliah anak lagi. Anak anak sudah selesai kuliah dan sudah mulai memasuki dunia kerja.
Kalau saat anda pensiun, masih ada anak yang sekolah dan masih ada yang kuliah , maka biaya hidup normal anda tetap berjalan disaat tidak ada gaji bulanan lagi yang masuk setiap bulan. Ini adalah problem besar.
Sebagai karyawan, sudah siapkah anda untuk pensiun ?
Saat menjadi karyawan , anda setiap bulan mendapatkan uang berupa gaji bulanan, tiap tahun mendapatkan tambahan uang berupa THR dan bahkan tambahan uang dalam bentuk bonus tahunan. Itulah keistimewaan hidup karyawan, setiap bulan pasti mendapatkan uang.
Saat menjadi karyawan, anda tidak perlu pusing kalau sakit , kalau anggota keluarga sakit juga tidak perlu pusing, karena rata rata perusahaan bonafid pasti memberikan asuransi kesehatan untuk karyawan dan keluarga karyawan.
Begitu anda pensiun, pusing akan muncul karena tidak ada uang yang masuk lagi setiap bulan karena sudah tidak ada gaji sama sekali dan juga kalau sakit sudah harus keluar uang dari kantong sendiri karena asuransi kesehatan dari perusahaan juga berakhir begitu anda pensiun.
Anda harus hidup dari tabungan yang sudah anda kumpulkan dan dari aset tetap yang anda miliki. Mungkin anda sudah mengumpulkan dana di deposito bank sebesar Rp. 1 milyar rupiah , memiliki beberapa aset properti yang anda bisa sewakan untuk sumber uang buat biaya hidup dan punya beberapa unit mobil yang bisa anda sewakan untuk sumber uang juga buat biaya hidup.
Sebagian besar karyawan pada saat usia pensiun tidak memiliki asuransi kesehatan sama sekali buat si karyawan dan pasangannya , apalagi buat anak anaknya. Kalaupun ada asuransi kesehatan , rata rata cuma sekedar punya , hanya memberikan ganti rugi ala kadarnya . Setiap karyawan begitu pensiun , wajib melanjutkan sendiri asuransi BPJS kalau mau punya jaring pengaman minimal saat sakit.
Setelah pensiun, ex karyawan tidak bisa membiayai hidup dari bunga deposito karena bunga deposito itu kecil sekali , apalagi setelah dipotong pajak deposito sebesar 20 persen. Inflasi tahunan bisa jadi lebih besar dari hasil bunga deposito.
Setelah pensiun, ex karyawan mencoba hidup dari hasil sewa aset properti yang disewakan. Aset properti tidak bisa memberikan hasil maksimal yang akan mencukupi biaya hidup kalau umur anda panjang karena pasti properti ada biaya perawatan,biaya renovasi kalau aset propertinya sudah tua usianya.
Setelah pensiun, ex karyawan tidak mungkin hidup dari hasil sewa mobil mobil yang dimiliki karena mobil adalah aset yang nilainya berkurang setiap tahun sehingga akhirnya malah jadi nol alias tidak memiliki aset kalau memegang mobil sebagai aset saat pensiun.
Cara menambah uang setelah pensiun dengan berbagai cara.
Cara pertama dengan berbisnis , setelah pensiun di usia 56 tahun mulai berbisnis. Insting bisnis itu membutuhkan waktu untuk diasah. Seorang karyawan hidup berdasarkan perintah , tidak pernah berdasarkan inisiatif sendiri. Kalau diibaratkan berjudi , seorang karyawan itu diperintahkan berjudi dan kalau menang uang kemenangan diambil oleh boss nya dan kalau kalah boss nya yang menanggung resiko kalah. Jadi seorang karyawan tidak pernah punya insting bisnis , tidak punya inisiatif dan tidak pernah mengambil resiko kerugian uang sendiri selama menjadi karyawan. Bagaimana mungkin seorang karyawan pas pensiun bisa mendadak jago berbisnis ? Semua orang yang baru mulai melakukan sesuatu pasti disebut anak bawang, dan anak bawang pasti akan dibully . Dalam bisnis anak bawang pasti akan ditipu dan tertipu , akhirnya simpanan hari tua yang diharapkan berkembang biak di bisnis habis total. Mau melakukan bisnis apapun saat sudah memasuki usia pensiun adalah hal yang sangat mustahil , hanya 1 persen maksimal yang sukses .
Cara kedua dengan mengikuti investasi yang memberikan hasil jauh di atas bunga bank di institusi non keuangan , bahkan ada yang memberikan hasil sampai 3 persen bahkan 5 persen setiap bulan atas uang yang ditempatkan. Kalau di saat menjadi karyawan tingkat kehati hatian sangat dijaga saat melakukan sesuatu karena diawasi oleh atasan dan ada sanksi , saat pensiun, ternyata bablas. Uang simpanan buat menjalani pensiun amblas. Kalau menggunakan logika , jika ada yang bisa memberikan 3 persen sampai 5 persen per bulan , kenapa masih membutuhkan uang anda yang sudah pensiun ? Mereka cukup meminjam dari bank yang mengenakan bunga pinjaman sekitar maksimal 15 persen per tahun dan hasil 3 persen sebulan atau 36 persen setahun , masih untung bersih 21 persen . Kok masih butuh duit anda yang sudah pensiun ? Mikir .
Cara ketiga uang dan aset simpanan anda yang pensiun habis adalah karena dipinjam oleh teman teman atau saudara saudara anda dan tidak dikembalikan.
Cara ke empat uang dan aset simpanan pensiun anda habis adalah karena mendadak terjadi pengeluaran tidak terduga, mendadak anda yang sudah pensiun sakit parah atau pasangan anda sakit parah atau anak anda sakit parah dan anda tidak punya asuransi kesehatan , sedangkan fasilitas asuransi kesehatan dari perusahaan yang memberikan pengobatan terbaik di rumah sakit terbaik sudah tidak ada karena anda sudah pensiun dan anda tetap ngotot berobat di rumah sakit dengan pengobatan terbaik sesuai standar yang anda peroleh saat anda masih menjadi karyawan. Otomatis uang simpanan dan aset anda setelah pensiun akan habis.
Cara ke lima , anda tidak merubah gaya hidup anda seperti makan di restoran setiap minggu, belanja baju , ganti handphone setiap ada tipe baru, hidup boros yang anda lakukan selama jadi karyawan tidak anda rubah setelah anda pensiun. Otomatis uang dan aset pensiun akan habis.
Anda butuh ide menjaga uang dan aset anda setelah pensiun agar tidak berkurang , bahkan kalau bisa bertambah .
Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir
Seperti apa kita bertumbuh adalah proses
Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan
Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?
Seorang karyawan begitu memasuki dunia kerja dan memutuskan untuk menjadi karyawan sampai pensiun bahkan ada yang seumur hidup sampai akhir hayat , maka karyawan tersebut sudah melepaskan kendali atas hidupnya sendiri.
Karyawan diberikan penilaian , skor untuk menentukan prestasi , pangkat jabatan , gaji dan bonus .
Apa tidak bosan sejak SD sampai lulus kuliah selalu dinilai dengan skor , dan saat sudah bekerja masih dinilai pakai skor.
Dan kalau skor nya jelek , bahasa kerennya benchmark score , maka si karyawan harus menerima konsekuensi seperti tidak naik jabatan,tidak naik gaji,tidak dapat bonus dan banyak tidak tidak lainya. Padahal mungkin skor si karyawan jelek karena lagi ada masalah keluarga seperti anak atau pasangan atau orang tua sakit berat dan menjadi beban pikiran.
Dari absensi telat , pulang telat harus lembur , apa tidak bosan dari sd sampai lulus kuliah kena sanksi absensi , eh pas masuk dunia kerja juga kena. Dan disuruh lembur tidak bisa menolak.
Hanya pemilik perusahaan dan level lingkaran dalam boss serta anak boss yang tidak terkena sanksi absensi atau lembur.
Mau melakukan hal hal yang membutuhkan waktu di hari kerja seperti ikut reuni, acara keluarga,wisata plesiran bersama keluarga harus memperhatikan jatah cuti 12 hari termasuk cuti massal. Jadi kalau sabtu minggu atau tanggal merah tidak cukup dan harus menggunakan hari kerja makaharus irit irit menggunakan jatah cuti hanya 12 hari kerja dalam setahun. Tidak bisa seenak jidat. Yang seenak jidat hanya boss , lingkaran dalam boss serta anak boss yang sok profesional pakai name tag,kalung id tapi bebas menerobos semua aturan main di perusahaan.
Harus menyesuaikan dengan keinginan pemilik , apalagi kalau anak pemilik masuk dan lebih semena mena. Misalnya pemilik masuk sebuah organisasi sosial dan minta semua karyawan ikut menyumbang, maka suka tidak suka harus ikut.
Harus bersedia dikirim ke luar kota , bisa berminggu minggu, berbulan bulan , bahkan ditempatkan di luar kota tahunan , hanya punya waktu setiap akhir minggu untuk berusaha pulang berkumpul dengan keluarga di kota lain yang jaraknya bisa sampai ribuan kilometer. Itupun kalau gajinya cukup untuk pulang setiap minggu ke kota tempat keluarga berada.
Anda sebagai karyawan tidak senang , anda berhenti kerja. Emang anda masih anak kecil , tidak senang , berhenti kerja , cari kerja lagi . Sedangkan karir kan harus dibentuk dari anak tangga terbawah untuk menuju puncak.
Lagian emang gampang cari kerja ? Apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang.
Anda harus hidup berjauhan dengan pasangan dan keluarga karena ditempatkan di kota lain untuk jangka waktu lama. Emang gampang berpisah dengan keluarga untuk jangka waktu lama ? Tanya saja yang kerja di kapal , rasanya bagaimana bisa berbulan bulan tidak bertemu keluarga.
Yang paling ngenes kalau bos nga happy , kita bisa dipecat atau dipaksa mengundurkan diri dengan membuat kita tidak naik jabatan, diberikan pekerjaan yang susah biar kita tidak betah.
Belum hari gini disaat pandemi Covid-19, banyak yang masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager , tapi gaji dipotong sampai 90 persen , bahkan hanya dibayar sebesar UMR dan yang paling parah malah tidak digaji alias unpaid leave tapi tidak dipecat , masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager . Pepesan kosong bukan?
Di saat pandemi Covid-19 , gaji dipotong , tapi harus kerja dari rumah , istilah kerennya WFH alias Work From Home, harus zoom meeting dari pagi sampai malam bahkan di weekend seperti hari sabtu sehingga tidak bisa membedakan lagi antara kerja atau bersantai karena di rumah bekerja tanpa ada batasan jam kerja lagi.
Jadi karyawan itu memang tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.
Emang enak jadi karyawan ?
Dibawah ini adalah bukti hal yang sama , satu dilakukan karyawan dan satu lagi dilakukan oleh pebisnis yang punya nyali bisnis walaupun kelas gerobak.
Perusahaan penerbangan Thailand saking parahnya kondisi keuangannya sampai membuka stand jual makanan sejenis kue bantal atau disebut odading di Jawa Barat. Jadi karyawan karyawannya disuruh membuat kue bantal tersebut dan menjual di stand makanan oleh atasannya. Tujuannya supaya si karyawan karyawan tersebut tidak dipecat. Ngenesnya jualannya laris manis sampai antri , tapi karyawan tidak mendapat lebihnya , hanya sebatas gaji. Itulah nasib karywan. Tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.
Sebaliknya di Bandung , ada penjual kue bantal pakai gerobak yang laris manis sampai antri panjang banget , namanya odading mang soleh. Makin laris jualannya dan makin panjang antriannya , makin besar uang yang diperoleh si penjual odading mang soleh di Bandung. Itu namanya aturan hidup yang benar makin keras bekerja, makin rajin bekerja, makin laku jualan, otomatis uang yang diperoleh makin banyak, dan hidup makin makmur. Si penjual odading tersebut punya kendali atas hidupnya sendiri.
Anda butuh konsultasi tentang bagaimana punya kendali atas hidup anda ?