Punya mobil pasti lebih bahagia daripada hanya punya motor.
Anda tidak percaya kalau punya mobil itu bahagia ?
Anda jomblo , tentunya anda mau punya pacar . Kalau anda cowok , anda naksir cewek dan anda coba mendekati cewek yang anda taksir dengan mengendarai mobil anda sendiri, tentunya peluang sukses jadi pacar lebih besar. Kalau anda cewek, tentunya anda lebih mudah menerima panah asmara dari cowok yang punya mobil. Ini bukan soal matre, tapi ini adalah fakta kehidupan.
Naik mobil jelas lebih nyaman kalau panas tidak kepanasan yang bikin kulit jadi gosong , kalau hujan tidak kehujanan yang bikin masuk angin dan sakit.
Pacaran naik mobil pasti jauh lebih mesra dibandingkan naik motor .
Kalau sudah menikah , punya mobil pasti jauh lebih membahagiakan , karena kalau punya 2 anak , boncengan 4 orang naik 1 motor pasti sangat tidak nyaman dan berbahaya,. Bayangin ibu, ayah dan 2 anak naik 1 motor, terus hujan lebat, gimana rasanya ya ?
Sejelek apapun mobil , tetap jauh lebih nyaman melakukan perjalanan , apalagi perjalanan jauh naik mobil dibandingkan naik motor. Bayangkan kalau naik motor untuk perjalanan jauh , misalnya dari bekasi ke jakarta barat, bocnengan lagi , itu pantat pasti rasanya panas ,pegal dan tepos , belum punggung pasti berasa pegal dan capek karena tegak terus tidak bisa nyender . Kalau naik mobil , jok mobil masih jauh lebih nyaman daripada jok motor dan yang pasti bisa nyender karena jok mobil ada sandaran punggung sedangkan jok motor tidak ada. Kalau hujan lebat, sudah pasti lah naik mobil lebih nyaman.
Tentunya anda ingin dong punya mobil , tapi anda merasa pekerjaan saat ini tidak memungkinkan anda untuk memiliki mobil , jadi anda pasrah saja . Itulah yang terjadi dalam kehidupan.
Anda percaya tidak sekarang kalau punya mobil lebih bahagia asalkan cicilan mobil dan biaya operasional mobil tidak membuat biaya hidup anda makin berat sampai harus berhutang ke rentenir atau pinjol.
Seorang karyawan begitu memasuki dunia kerja dan memutuskan untuk menjadi karyawan sampai pensiun bahkan ada yang seumur hidup sampai akhir hayat , maka karyawan tersebut sudah melepaskan kendali atas hidupnya sendiri.
Karyawan diberikan penilaian , skor untuk menentukan prestasi , pangkat jabatan , gaji dan bonus .
Apa tidak bosan sejak SD sampai lulus kuliah selalu dinilai dengan skor , dan saat sudah bekerja masih dinilai pakai skor.
Dan kalau skor nya jelek , bahasa kerennya benchmark score , maka si karyawan harus menerima konsekuensi seperti tidak naik jabatan,tidak naik gaji,tidak dapat bonus dan banyak tidak tidak lainya. Padahal mungkin skor si karyawan jelek karena lagi ada masalah keluarga seperti anak atau pasangan atau orang tua sakit berat dan menjadi beban pikiran.
Dari absensi telat , pulang telat harus lembur , apa tidak bosan dari sd sampai lulus kuliah kena sanksi absensi , eh pas masuk dunia kerja juga kena. Dan disuruh lembur tidak bisa menolak.
Hanya pemilik perusahaan dan level lingkaran dalam boss serta anak boss yang tidak terkena sanksi absensi atau lembur.
Mau melakukan hal hal yang membutuhkan waktu di hari kerja seperti ikut reuni, acara keluarga,wisata plesiran bersama keluarga harus memperhatikan jatah cuti 12 hari termasuk cuti massal. Jadi kalau sabtu minggu atau tanggal merah tidak cukup dan harus menggunakan hari kerja makaharus irit irit menggunakan jatah cuti hanya 12 hari kerja dalam setahun. Tidak bisa seenak jidat. Yang seenak jidat hanya boss , lingkaran dalam boss serta anak boss yang sok profesional pakai name tag,kalung id tapi bebas menerobos semua aturan main di perusahaan.
Harus menyesuaikan dengan keinginan pemilik , apalagi kalau anak pemilik masuk dan lebih semena mena. Misalnya pemilik masuk sebuah organisasi sosial dan minta semua karyawan ikut menyumbang, maka suka tidak suka harus ikut.
Harus bersedia dikirim ke luar kota , bisa berminggu minggu, berbulan bulan , bahkan ditempatkan di luar kota tahunan , hanya punya waktu setiap akhir minggu untuk berusaha pulang berkumpul dengan keluarga di kota lain yang jaraknya bisa sampai ribuan kilometer. Itupun kalau gajinya cukup untuk pulang setiap minggu ke kota tempat keluarga berada.
Anda sebagai karyawan tidak senang , anda berhenti kerja. Emang anda masih anak kecil , tidak senang , berhenti kerja , cari kerja lagi . Sedangkan karir kan harus dibentuk dari anak tangga terbawah untuk menuju puncak.
Lagian emang gampang cari kerja ? Apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang.
Anda harus hidup berjauhan dengan pasangan dan keluarga karena ditempatkan di kota lain untuk jangka waktu lama. Emang gampang berpisah dengan keluarga untuk jangka waktu lama ? Tanya saja yang kerja di kapal , rasanya bagaimana bisa berbulan bulan tidak bertemu keluarga.
Yang paling ngenes kalau bos nga happy , kita bisa dipecat atau dipaksa mengundurkan diri dengan membuat kita tidak naik jabatan, diberikan pekerjaan yang susah biar kita tidak betah.
Belum hari gini disaat pandemi Covid-19, banyak yang masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager , tapi gaji dipotong sampai 90 persen , bahkan hanya dibayar sebesar UMR dan yang paling parah malah tidak digaji alias unpaid leave tapi tidak dipecat , masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager . Pepesan kosong bukan?
Di saat pandemi Covid-19 , gaji dipotong , tapi harus kerja dari rumah , istilah kerennya WFH alias Work From Home, harus zoom meeting dari pagi sampai malam bahkan di weekend seperti hari sabtu sehingga tidak bisa membedakan lagi antara kerja atau bersantai karena di rumah bekerja tanpa ada batasan jam kerja lagi.
Jadi karyawan itu memang tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.
Emang enak jadi karyawan ?
Dibawah ini adalah bukti hal yang sama , satu dilakukan karyawan dan satu lagi dilakukan oleh pebisnis yang punya nyali bisnis walaupun kelas gerobak.
Perusahaan penerbangan Thailand saking parahnya kondisi keuangannya sampai membuka stand jual makanan sejenis kue bantal atau disebut odading di Jawa Barat. Jadi karyawan karyawannya disuruh membuat kue bantal tersebut dan menjual di stand makanan oleh atasannya. Tujuannya supaya si karyawan karyawan tersebut tidak dipecat. Ngenesnya jualannya laris manis sampai antri , tapi karyawan tidak mendapat lebihnya , hanya sebatas gaji. Itulah nasib karywan. Tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.
Sebaliknya di Bandung , ada penjual kue bantal pakai gerobak yang laris manis sampai antri panjang banget , namanya odading mang soleh. Makin laris jualannya dan makin panjang antriannya , makin besar uang yang diperoleh si penjual odading mang soleh di Bandung. Itu namanya aturan hidup yang benar makin keras bekerja, makin rajin bekerja, makin laku jualan, otomatis uang yang diperoleh makin banyak, dan hidup makin makmur. Si penjual odading tersebut punya kendali atas hidupnya sendiri.
Anda butuh konsultasi tentang bagaimana punya kendali atas hidup anda ?
Dulu waktu kita kecil , ditanya nanti besar mau jadi apa , banyak yang menjawab mau jadi doker,mau jadi pilot. Tidak ada yang bilang mau jadi ahli akuntansi,mau jadi mekanik,mau jadi salesman.
Tapi pas usia kita sudah agak besar , sudah SMP , kalau ditanya kalau sudah besar mau jadi apa,jawaban kita pasti berubah, mau kuliah akuntansi,mau kuliah sekretaris,mau kuliah teknik,mau kuliah jurusan komputer.
Kenapa kita merubah mimpi kita pas sudah SMP ? Karena kita sadar orang tua kita bukan orang kaya dan kuliah untuk menjadi dokter atau menjadi pilot butuh biaya sangat besar kalau kita tidak mendapat beasiswa penuh.
Anda hari ini adalah karyawan / karyawati.
Anda sebagai karyawan/karyawati pasti juga punya mimpi bukan ?
Mimpi paling sederhana seorang karyawan / karyawati adalah punya tempat tinggal. Tempat tinggal tersebut bisa berupa apartemen atau rumah.
Setelah punya tempat tinggal, mimpi berikutnya adalah punya mobil.
Bagi karyawan/karyawati yang sudah memiliki anak, mimpi terbesar adalah menyekolahkan anak minimal sampai lulus jenjang kuliah.
Tapi seperti anak kecil yang cita citanya berubah pas sudah smp , karyawan/karyawati pun mimpinya dibatasi oleh penghasilannya.
Kalau bermimpi punya rumah , pasti rumah biasa saja. Nga berani bermimpi punya rumah super besar dan super mewah yang harganya milyaran sampai ratusan milyar.
Kalau bermimpi punya mobil , paling mobil biasa saja . Nga berani bermimpi punya mobil super mewah yang harganya milyaran sampai puluhan milyar.
Kalau bermimpi jalan jalan juga mimpinya naik pesawat dengan tiket termurah. Nga berani bermimpi naik Premium Economy , apalagi First Class. Boro boro berani mimpi naik jet pribadi.
Padahal mimpi itu gratis lho ! Mimpi itu tidak perlu dibatasi oleh penghasilan dan income yang kita peroleh saat ini. Mimpilah sebebas bebasnya dan sebesar besarnya, toh gratis ini !
Anda sebagai karyawan/karyawati boleh bermimpi punya rumah super mewah dan super besar berharga puluhan milyar bahkan ratusan milyar.
Anda sebagai karyawan/karyawati boleh bermimpi punya mobil Ferrari atau Tesla.
Anda sebagai karyawan/karyawati boleh bermimpi menyekolahkan anak anda di universitas Harvard/Stanford’/MIT.
Yang harus diperbaiki adalah penghasilan dan income saat ini supaya bisa perlahan lahan anda dapat merealisasikan mimpi anda.
Masalahnya kalau anda tetap menghabiskan waktu semuanya untuk pekerjaan dan dunia kerja , tanpa mencoba peluang lain walaupun bisa dilakukan di luar jam kerja , bagaimana mungkin mimpi anda yang bebas dan gratis bisa perlahan lahan anda wujudkan?
Mimpilah sebebas bebasnya dan sebesar besarnya ! Mau tahu cara perlahan lahan untuk mencapai impian besar anda itu ?