DI PHK RASANYA DUNIA RUNTUH

Orang yang sudah berkeluarga, memiliki anak pasti merasakan dunia runtuh kalau di PHK.

Seorang cowok kalau sudah berumur di atas 45 tahun dan sudah berkeluarga , kalau tiba tiba di PHK pasti merasakan dunia runtuh dan masa depan suram.

Seseorang kalau mendapatkan pemberitahuan di PHK pasti rasanya seperti mengalami serangan jantung dadakan dan disetrum pakai listrik berdaya besar.

Dilema karyawan adalah masa depan tidak pasti karena nasib hidupnya ditentukan oleh pemilik perusahaan . Si karyawan bisa di PHK sewaktu waktu , walaupun sudah mengabdi di perusahaan puluhan tahun.

Pemilik perusahaan adalah pemilik kapal sekaligus nakhoda kapal yang mengarahkan kapal ke suatu tujuan . Jadi pemilik kapal tersebut pasti tahu sekali kondisi kapal dan keberhasilan kapal mencapai tujuan . Jika suatu saat kapal ternyata sudah tidak bisa dipertahankan , pasti pemilik kapal sudah siap menyelamatkan diri terlebih dahulu.

Karyawan yang bekerja di perusahaan tidak bisa melawan perubahan . Perubahan teknologi bisa menyebakan PHK. Perubahan manajemen bisa menyebabkan PHK. Perubahan kepemilikan perusahaan bisa menyebabkan PHK. Perubahan generasi pemilik perusahaan dari orang tua ke anak bisa menyebabkan PHK . Perubahan aturan pemerintah bisa menyebabkan PHK.

Kita hidup tidak bisa melawan perubahan .

Masalahnya adalah karyawan justru adalah orang yang pasrah pada perubahan .

Jadi kalau karyawan berani berkeluarga , mencicil rumah dan mobil karena merasa aman telah memiliki pekerjaan , maka sebenarnya karyawan itu mengambil resiko lebih besar daripada pebisnis . Karena ibarat terjun ke laut , si pebisnis adalah orang yang paling tahu besarnya ombak laut, dalam nya laut serta kondisi cuaca di laut tersebut , sedangkan karyawan adalah orang yang ikut terjun dan memegang tali dibawa oleh si pebisnis tanpa mengetahui kondisi laut yang diarungi karena hanya mengikuti dan percaya pada si pebisnis yang memimpin .

Jika ada yakin anda pasti akan bekerja sampai anda pensiun di perusahaan tanpa di PHK , maka selamat karena anda adalah orang yang beruntung.

Jika ada tidak yakin akan kelanggengan anda bekerja di perusahaan anda saat ini , maka anda perlu membuka mata dan telinga untuk mempelajari hal baru, menambah teman baru dan mencoba hal baru yang berbeda dengan pekerjaan anda saat ini.

Tidak ada kata terlambat . Yang ada adalah penyesalan karena tidak pernah mencoba hal baru.

KIRIM WHATSAPP KE KAMI!

Whatsapp : 082187328732

KERJA DAN LEMBUR HABIS HABISAN – WAKTU 110 PERSEN DICURAHKAN UNTUK PERUSAHAAN – SEBENARNYA ANDA KERJA ATAU DIKERJAIN YA ?

Kebangaan seorangsarjana yang baru lulus adalah dapat pekerjaan . Yang lulusan akuntansi kerja di kantor akuntan dan kalau bisa di big 4 . Yang lulusan IT kerja dibidang IT . Banyak lulusan yang kerja di startup .

Semua pekerjaan itu punya persamaan , yakni lembur habis habisan sampai tidak ada waktu untuk bergaul , bahkan waktu untuk merenung di toilet pun hampir tidak ada.

@makanweekend

Reply to @papitunki buat yg baru lulus, masuk big 4 itu oke sih, start gajinya bagus. Tapi jangan lupa manage keuangan ya ! #OCTOsavers #CIMBniaga

♬ Mari Kita Coba – Sisca Kohl

Kalau keasyikan dan tiba tiba sudah berumur 30 tahun , bagi yang cewek berarti harapan untuk mendapatkan pacar makin menipis karena keasyikan bekerja dan mencurahkan 110 % waktunya untuk pekerjaan dan perusahaan. Circle teman temannya hanya teman teman kantor dan tidak punya teman lain diluar lingkaran teman teman kantor.

Hal ini lah yang terjadi dalam kehidupan di era digital saat ini .

Pertanyaannya adalah apakah sepadan waktu yang anda korbankan dengan apa yang anda peroleh ? Karena waktu adalah aset paling berharga yang tidak bisa diklaim kembali kalau sudah lewat . Uang bisa dicari , tapi kehidupan yang sudah anda lewatkan tidak bisa anda ulang kembali.

@kvinkit

Reply to @emilia624604 nih kak.. Enjoy masih anget ☕️ #kvinkit #fyp #foryou #foryoupage #foryourpage #fypage

♬ Strangest Things – Sweet After Tears

Kalaupun anda bilang uang yang anda peroleh sepadan dengan pengorbanan waktu anda di pekerjaan , tetap saja biaya berobat ke dokter jauh lebih mahal karena sakit yang mungkin anda derita saat anda makin bertambah usia baik sakit fisik maupun sakit mental .

Anggaplah perusahaan anda memberikan fasilitas jaminan asuransi kesehatan , sehingga anda tidak bonyok secara keuangan kalau sakit.

Tetap saja badan anda sudah soak kalau anda sakit . Bagi yang cewek kalau badan soak tentu mempengaruhi kemungkinan memiliki anak .

Apalagi untuk yang cewek, keasyikan kerja dan usia subur terlewati , maka sirnalah sudah harapan punya anak kandung.

Banyak perusahaan menuntut kerja keras karyawannya dan memberikan fasilitas asuransi kesehatan tapi hampir tidak ada perusahaan di Indonesia yang memberikan fasilitas asuransi pembekuan sel telur untuk karyawan wanita di saat usia subur.

Jadi uang yang diperoleh dari pekerjaan walaupun besar tetap menjadi tidak ada artinya dibandingkan pengorbanan yang anda lakukan .

Bagi anda yang berani mengambil langkah berbeda , bisa memulai melakukan sesuatu yang berbeda dengan karir yang sedang anda jalani.

KIRIM WHATSAPP KE KAMI!

Whatsapp : 082187328732

Gaji Dipotong , Pasrah Saja Deh

Di saat pandemi Covid 19 ini , banyak sekali karyawan yang gajinya dipotong.

Ada karyawan yang kena potong gaji 20 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 50 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 90 persen, bahkan ada karyawan yang dirumahkan alias unpaid leave .

Banyak karyawan yang sudah berbulan bulan mengalami pemotongan gaji. Bahkan banyak karyawan yang sudah berbulan bulan tidak digaji.

Perusahaan menyatakan mengalami efek dari pandemi Covid 19 yang mengakibatkan omzet menurun dan laba menurun bahkan rugi.

Biaya harus dikurangi kalau perusahaan mengalami penurunan omzet dan salah satu komponen biaya adalah biaya gaji karyawan. Tujuannya agar perusahaan tidak merugi ataupun kalau rugi maka tidak bengkak ruginya.

Masalahnya adalah bos pemilik perusahaan barusan beli mobil baru di awal tahun, barusan beli rumah baru di awal tahun, barusan punya bini baru di awal tahun . Tapi pemotongan gaji itu adalah trend yang harus diikuti , kalau tidak diikuti bisa malu dengan perusahaan yang lain yang juga melakukan pemotongan gaji.

Apa yang dilakukan seorang karyawan kalau gajinya dipotong ?

PASRAH adalah hal yang dilakukan seorang karyawan.

Karyawan yang mengalami pemotongan gaji berusaha berhemat dalam menjalani hidup sehari hari. Beras tidak boleh sembarangan disawer sawerin buat kasih ayam makan. Harus dihemat.

Bagi karyawan yang sudah berkeluarga, begitu gaji dipotong 50 persen , maka les anak anak distop, biaya listrik dihemat, biaya makan dihemat, biaya untuk hal hal yang bersifat rekreasi dan hiburan dihemat. Kalau perlu uang sekolah dinegosiasi ulang.

Bahkan ada karyawan yang untuk menghemat biaya , berpindah dari rumah besar ke rumah kecil bahkan ke apartemen ukuran 4 L ( Lu Lagi Lu Lagi ) demi menghemat biaya sewa.

Mobil pun kalau perlu diganti ke ukuran mobil yang lebih kecil dan lebih murah , bahkan diganti jadi motor biar hemat.

Karyawan yang dipotong gajinya bahkan masih berpikir untung . Untung tidak dipecat, untung tidak diphk , untung tidak dirumahkan, untung masih digaji walaupun dipotong.

Beban kerja tidak berkurang walaupun gaji dipotong. Bahkan beban kerja mungkin bertambah karena jumlah karyawan berkurang padahal beban pekerjaan tetap sama tapi dibagi ke jumlah karyawan yang semakin sedikit. Bahkan karena banyak yang menganut kebiasaan WFH ( work from home ) selama pandemi Covid 19, zoom meeting kantor tetap dilakukan di luar jam kerja , bahkan di akhir pekan, sehingga waktu kerja bertambah habis habisan tanpa mengenal waktu pribadi lagi karena rumah mendadak berubah menjadi tempat bekerja. Bayangkan sudah gaji dipotong, beban kerja bertambah, waktu kerja menjadi setiap saat walaupn di luar jam kantor.

Rata rata karyawan menghadapi kondisi penurunan penghasilan karena gaji dipotong ini dengan bersikap pasrah. Tidak ada upaya apapun untuk menambah penghasilan. Paling banter mencoba jualan makanan makanan kecil atau kuliner rumahan yang menghasilkan uang receh karena ditawarkan ke sesama teman kantor yang juga mengalami pemotongan gaji sehingga daya beli mereka juga menurun.

Tidak ada terobosan spektakuler yang dilakukan oleh karyawan yang dipotong gajinya untuk mendobrak kebuntuan penurunan penghasilan. Pasrah adalah sikap terbaik yang diambil oleh karyawan yang kena pemotongan gaji.

Harapan terbaik dari karyawan adalah gajinya dipulihkan ke angka sebelum dipotong. Boro boro berani mimpi naik gaji. Gaji dipulihkan saja sudah bersyukur banget.

Jadi karakter utama karyawan adalah pasrah.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Hidup Mengandalkan Gaji , Harus Pintar Berhemat , Sudah Berhemat , Eh Kena PHK

Disaat pandemi Covid-19 ini , banyak karyawan yang harus berhemat.

Kenapa harus berhemat ?

Kalau biasanya suami isteri sama sama bekerja , mungkin salah satu sudah tidak bekerja.

Kalau biasanya dapat gaji penuh , mungkin saat ini gaji sudah dipotong.

Kalau biasanya sibuk kerja dan digaji, mungkin sekarang sudah dirumahkan. Bahasa kerennya unpaid leave. Jabatan tetap sama tapi tidak terima gaji karena tidak perlu ngantor lagi, tapi tidak di PHK. Jadi kayak orang pacaran di PHP in.

Saya di lapangan sudah bertemu banyak cerita hidup karyawan di era pandemi Covid-19. Bukan cerita orang , tapi teman teman sendiri bahkan saudara sendiri.

Ada yang kerja di group restoran ( bahasa kerennya F&B), jabatan manajer , gaji puluhan juta , sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada yang jadi GM Hotel berbintang , Gaji di atas 50 juta per bulan, sekarang dirumahkan tanpa digaji.

Ada manajer perusahaan penerbangan yang sudah bergaji di atas 30 juta rupiah , sekarang hanya dibayar sebesar gaji UMR.

Ada karyawan yang bekerja di biro perjalanan wisata besar, gaji dipotong 90 persen dan hanya dibayar 10 persen saja.

Ada karyawan yang pembayaran gajinya sudah ditunda , dijanjikan tetap digaji tapi tidak pernah dibayar lagi.

Banyak karyawan yang tidak tahan di PHP in , jabatan tetap sama tapi dirumahkan tanpa digaji atau digaji hanya 10 persen saja , akhirnya mengundurkan diri.

Yang paling banyak pastinya yang di PHK.

Dari awal pandemi Covid-19 pastinya karyawan karyawan sudah bisa melihat tanda tanda perusahaan tempatnya bekerja terimbas habis efek pandemi Covid-19. Dari gaji dipotong 20 persen , bulan berikutnya dipotong 30 persen, bulan berikutnya dipotong 50 persen ,bulan berikutnya dipotong 90 persen dan akhirnya di PHK. Itu rasanya seperti memiliki bisul di pantat yang makin hari makin besar dan akhirnya bisul tersebut pecah. Itu rasanya menjalani kehidupan sebagai karyawan yang mengalami dari gaji dipotong sampai akhirnya di PHK.

Yang lebih sakit lagi rasanya adalah kalau si karywan berjuang bersama pemilik perusahaan dari awal perusahaan berdiri dan ikut membesarkan perusahaan , bekerja keras dan loyal ke perusahaan selama berpuluh puluh tahun, dan akhirnya di PHK. Itu rasa sakitnya seperti bisul besar yang tumbuh di selangkangan dan akhirnya pecah.

Disaat pandemi Covid-19 ini , yang berusia tua harus mengorbankan diri dengan di PHK terlebih dahulu. Kenapa ?

Karena yang berusia tua di perusahaan , umumnya diatas 45 tahun pasti sudah bekerja di perusahaan puluhan tahun dan gaji pasti sudah besar dibandingkan yang masih yunior , sehingga untuk menghemat biaya dan memperpanjang nafas perusahaan supaya tetap bertahan hidup , maka yang tua tua ini yang sudah bekerja puluhan tahun yang harus di PHK dulu.

Sialnya yang usia tua tua ini, umumnya di atas 45 tahun sudah kadung terlena sebagai karyawan , tidak punya inisiatif untuk menambah teman baru selama jadi karyawan , sehingga teman temannya muter muter hanya teman sekantor.

Sialnya lagi , yang tua tua ini tidak menambah ilmu baru diluar hal yang dia kerjakan di perusahaan sehingga tidak bisa mencari pekerjaan lain di luar hal yang dia kuasai. Rata rata karyawan itu menjadi spesialis , artinya lulus kuliah dan bekerja sesuai jurusan yang dia tempuh saat kuliah. Misal lulusan akuntansi, bekerja di bidang akuntansi. Lulusan teknik bekerja di bidang teknik . Jadi pas di PHK , lulusan akuntansi tidak bisa cari kerja di luar bidang akuntansi , lulusan teknik tidak bisa cari kerja di luar bidang teknik.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah ilmu . Pastilah karyawan menambah ilmu karena diperintahkan perusahaan seperti ikut training atau seminar .

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri menambah teman teman baru. Pastilah karyawan melihat weekend dan hari libur sebagai hari kebebasan untuk bersantai dan malas bersosialisasi menambah teman teman baru.

Mana ada karyawan yang atas inisiatif sendiri mencari tambahan penghasilan diluar gaji dari perusahaan. Pastilah semua menyiasati gaji agar cukup untuk biaya hidup.

Saat ini sebagian karyawan yang di PHK atau di potong gajinya atau dirumahkan mencoba mencari penghasilan dengan membuat makanan , kue , makanan kecil dan menawarkan via whatsapp group , instagram ,facebook .

Masalahnya rata rata karyawan yang di PHK , dipotong gajinya atau dirumahkan melakukan hal yang sama . Jadi yang ada adalah penjual dadakan makanan,kue , makanan kecil menjadi banyak . Rasa juga belum tentu enak karena terbiasa di depan komputer atau di depan mesin, tiba tiba harus di dapur mengolah makanan atau kue. Dan pembeli juga tidak mungkin melakukan pesanan berulang ulang karena yang jualan juga mendadak bejibun banyak sehingga pembeli memiliki banyak pilihan. Dan anehnya rata rata makanan , kue , makanan kecil yang ditawarkan mirip mirip , jadi tidak ada yang stand out of the crowd dan bisa beralih profesi menajdi pebisnis makanan.

Ya, apa mau dikata lagi. Itulah nasib karyawan di era pandemi Covid-19.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Jadi Karyawan Tidak Punya Kendali Atas Hidupnya Sendiri

Seorang karyawan begitu memasuki dunia kerja dan memutuskan untuk menjadi karyawan sampai pensiun bahkan ada yang seumur hidup sampai akhir hayat , maka karyawan tersebut sudah melepaskan kendali atas hidupnya sendiri.

Karyawan diberikan penilaian , skor untuk menentukan prestasi , pangkat jabatan , gaji dan bonus .

Apa tidak bosan sejak SD sampai lulus kuliah selalu dinilai dengan skor , dan saat sudah bekerja masih dinilai pakai skor.

Dan kalau skor nya jelek , bahasa kerennya benchmark score , maka si karyawan harus menerima konsekuensi seperti tidak naik jabatan,tidak naik gaji,tidak dapat bonus dan banyak tidak tidak lainya. Padahal mungkin skor si karyawan jelek karena lagi ada masalah keluarga seperti anak atau pasangan atau orang tua sakit berat dan menjadi beban pikiran.

Dari absensi telat , pulang telat harus lembur , apa tidak bosan dari sd sampai lulus kuliah kena sanksi absensi , eh pas masuk dunia kerja juga kena. Dan disuruh lembur tidak bisa menolak.

Hanya pemilik perusahaan dan level lingkaran dalam boss serta anak boss yang tidak terkena sanksi absensi atau lembur.

Mau melakukan hal hal yang membutuhkan waktu di hari kerja seperti ikut reuni, acara keluarga,wisata plesiran bersama keluarga harus memperhatikan jatah cuti 12 hari termasuk cuti massal. Jadi kalau sabtu minggu atau tanggal merah tidak cukup dan harus menggunakan hari kerja makaharus irit irit menggunakan jatah cuti hanya 12 hari kerja dalam setahun. Tidak bisa seenak jidat. Yang seenak jidat hanya boss , lingkaran dalam boss serta anak boss yang sok profesional pakai name tag,kalung id tapi bebas menerobos semua aturan main di perusahaan.

Harus menyesuaikan dengan keinginan pemilik , apalagi kalau anak pemilik masuk dan lebih semena mena. Misalnya pemilik masuk sebuah organisasi sosial dan minta semua karyawan ikut menyumbang, maka suka tidak suka harus ikut.

Harus bersedia dikirim ke luar kota , bisa berminggu minggu, berbulan bulan , bahkan ditempatkan di luar kota tahunan , hanya punya waktu setiap akhir minggu untuk berusaha pulang berkumpul dengan keluarga di kota lain yang jaraknya bisa sampai ribuan kilometer. Itupun kalau gajinya cukup untuk pulang setiap minggu ke kota tempat keluarga berada.

Anda sebagai karyawan tidak senang , anda berhenti kerja. Emang anda masih anak kecil , tidak senang , berhenti kerja , cari kerja lagi . Sedangkan karir kan harus dibentuk dari anak tangga terbawah untuk menuju puncak.

Lagian emang gampang cari kerja ? Apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang.

Anda harus hidup berjauhan dengan pasangan dan keluarga karena ditempatkan di kota lain untuk jangka waktu lama. Emang gampang berpisah dengan keluarga untuk jangka waktu lama ? Tanya saja yang kerja di kapal , rasanya bagaimana bisa berbulan bulan tidak bertemu keluarga.

Yang paling ngenes kalau bos nga happy , kita bisa dipecat atau dipaksa mengundurkan diri dengan membuat kita tidak naik jabatan, diberikan pekerjaan yang susah biar kita tidak betah.

Belum hari gini disaat pandemi Covid-19, banyak yang masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager , tapi gaji dipotong sampai 90 persen , bahkan hanya dibayar sebesar UMR dan yang paling parah malah tidak digaji alias unpaid leave tapi tidak dipecat , masih menyandang jabatan manager bahkan General Manager . Pepesan kosong bukan?

Di saat pandemi Covid-19 , gaji dipotong , tapi harus kerja dari rumah , istilah kerennya WFH alias Work From Home, harus zoom meeting dari pagi sampai malam bahkan di weekend seperti hari sabtu sehingga tidak bisa membedakan lagi antara kerja atau bersantai karena di rumah bekerja tanpa ada batasan jam kerja lagi.

Jadi karyawan itu memang tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.

Emang enak jadi karyawan ?

Dibawah ini adalah bukti hal yang sama , satu dilakukan karyawan dan satu lagi dilakukan oleh pebisnis yang punya nyali bisnis walaupun kelas gerobak.

Perusahaan penerbangan Thailand saking parahnya kondisi keuangannya sampai membuka stand jual makanan sejenis kue bantal atau disebut odading di Jawa Barat. Jadi karyawan karyawannya disuruh membuat kue bantal tersebut dan menjual di stand makanan oleh atasannya. Tujuannya supaya si karyawan karyawan tersebut tidak dipecat. Ngenesnya jualannya laris manis sampai antri , tapi karyawan tidak mendapat lebihnya , hanya sebatas gaji. Itulah nasib karywan. Tidak punya kendali atas hidupnya sendiri.

Sebaliknya di Bandung , ada penjual kue bantal pakai gerobak yang laris manis sampai antri panjang banget , namanya odading mang soleh. Makin laris jualannya dan makin panjang antriannya , makin besar uang yang diperoleh si penjual odading mang soleh di Bandung. Itu namanya aturan hidup yang benar makin keras bekerja, makin rajin bekerja, makin laku jualan, otomatis uang yang diperoleh makin banyak, dan hidup makin makmur. Si penjual odading tersebut punya kendali atas hidupnya sendiri.

Anda butuh konsultasi tentang bagaimana punya kendali atas hidup anda ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

http://www.berbahagia.com

Hidup sebagai karyawan di saat pandemi Covid 19

Hari ini sebagian dari anda yang menjadi karyawan/karyawati mengalami pemotongan gaji .

Ada yang dipotong 50 persen seperti di industri fashion , retail fashion .

Ada yang dipotong 90 persen seperti di industri travel . Ada perusahaan biro wisata yang memotong gaji karyawannya sampai 90 persen . Ada manajer perusahaan airlines yang memperoleh gaji sudah diatas 20 jutaan per bulan harus pasrah menerima gaji sebesar UMR saja sekarang.

Ada yang tidak diberikan gaji sama sekali namun tidak di PHK juga , bahasa kerennya adalah unpaid leave. Jadi pekerja kantoran atau white collar job tapi dibayar seperti buruh harian . Jadi disuruh tidak perlu ngantor dan selama tidak ngantor tidak dibayar sama sekali .

Sebagian besar dari karyawan/karyawati adalah orang yang mengarah ke kutub spesialis Misal jika dia lulus dari jurusan akuntansi , maka dia akan berkarir di dunia akuntansi .

Sebagian besar orang dalam hidupnya adalah spesialis sehingga menjadi label orang tersebut. Misalnya ada orang yang dari muda sales mobil , maka kalau mau beli mobil pasti ingat cari orang tersebut. Ada yang dari muda agen properti , maka kalau mau cari properti pasti cari orang tersebut. Ada yang dari muda berkarir di bank , maka kalau mau taruh dana atau mau pinjam dana pasti cari orang tersebut. Itu sudah menjadi aturan main dalam kehidupan.

Sedikit sekali orang yang menjadi generalis , artinya bisa berubah ubah keahlian sesuai situasi dan jaman.

Sebagian besar dari karyawan yang spesialis tersebut adalah workalcholic yang artinya mencurahkan sebagian besar dari hidupnya untuk pekerjaan.

Jadi 100 persen dari waktu di kehidupannya dicurahkan untuk pekerjaan.

Nah , di saat pandemi Covid 19 ini , sebagian besar karyawan/karyawati yang spesialis dan mencurahkan 100 persen waktunya untuk pekerjaan mengalami kondisi galau habis dan kacau habis.

Galau karena mendadak beban kerja berkurang sehingga bingung harus ngapain dan kacau habis karena mendadak gaji dipotong bahkan tidak digaji sehingga kondisi keuangan menjadi morat marit.

Ada hal yang tidak bisa dikembalikan lagi , tidak bisa dibeli namun sangat disia sia kan oleh karyawan/karyawati, namanya WAKTU.

Telepon telah berubah dengan cepat dari telepon rumah menjadi smartphone yang telah menggantikan banyak gadget seperti komputer, kamera,perekam,televisi,alat pembayaran sehingga dengan smartphone kita bisa memotret , merekam video, menonton , berkomunikasi video,suara,text,mendengarkan musik, berselancar di dunia maya, melakukan transaksi keuangan,membayar ,memesan alat transportasi , mengirim barang via kurir dan banyak hal lagi yang bisa dilakukan smartphone.

Bahkan hari ini kita lebih takut ketinggalan smartphone daripada ketinggalan dompet. Karena via smartphone kita bisa memesan makanan, membeli barang di online, memesan transportasi , melakukan transfer dan pembayaran dengan internet banking.

Namun anda sebagai karyawan tidak berubah , tetap setia di pekerjaan yang anda lakoni sesuai jurusan kuliah anda , bahkan tetap setia bekerja di perusahaan yang sama.

Media sosial juga sudah berubah dari jaman dulu sahabat pena , masuk ke era myspace,friendster, kemudian path , dan hari ini facebook, instagram,tiktok, snap, whatsapp .

Anda sebagai karyawan yang mencurahkan 100 persen waktu dan pikiran anda untuk pekerjaan tidak pernah mempunyai waktu untuk membangun jejaring networking .

Dari anda lulus kuliah sampai hari ini , anda praktis tidak menambah teman teman baru kecuali teman ex sekolah , teman ex kuliah dan teman teman kantor yang tentunya merupakan pesaing anda karena tidak ada kantor yang tidak memiliki intrik politik kantor.

Mendadak anda bingung di saat pandemi Covid 19, membabi buta bergabung bisnis MLM multilevel marketing atau menjadi agen asuransi jiwa karena diberikan janji kaya dari yang ngajak , padahal yang ngajak itu memberikan preview saja seperti kalau nonton film kita beli tiket bioskop dan nonton karena tergoda trailer film.

Dan 99 persen dari yang bergabung ke MLM dan asuransi jiwa gagal total dan endingnya pasrah berhemat habis habisan karena gaji dipotong bahkan tidak digaji , alias kembali ke awal , yakni takdir sebagai karyawan/karyawati.

Bagaimana mungkin anda yang menjadi karyawan/karyawati yang kutub spesialis, mencurahkan waktu 100 persen ke pekerjaan, tidak pernah meluangkan waktu membangun jejaring , bahkan tidak pernah meluangkan waktu bertemu untuk ngopi ngopi dengan teman teman ex sekolah atau ex kuliah , mendadak bisa sukses di MLM atau asurransi jiwa?

Anda saat bergabung di MLM atau asuransi jiwa sekarang dan mendadak menghubungi teman ex sekolah atau teman ex kuliah anda untuk menawarkan produk atau asuransi tentunya akan dipandang heran oleh teman yang anda tawarkan. Kok nga pernah ngobrol , nga pernah ngopi ngopi , mendadak pas ada maunya main nawarin barang saja , sudah pasti jualan anda ditolak dan hasilnya zonk.

Itulah realita anda sebagai karyawan/karyawati di era pandemi Covid 19.

Kalau anda sabar dan mau belajar , anda bisa kami bimbing untuk melepaskan diri dari kutub spesialis , beradapatasi dengan perubahan yang semakin cepat karena dalam 3 tahun ke depan internet sudah 5G dan semakin cepat kecepatan internet maka semakin banyak yang ngotot di kutub spesialis akan tumbang.

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

<p value="<amp-fit-text layout="fixed-height" min-font-size="6" max-font-size="72" height="80"><amp-fit-text layout="fixed-height" min-font-size="6" max-font-size="72" height="80">