Badai Pandemi Covid 19 Pasti Berlalu , Tapi Kalau Badainya Kelamaan , Masih Bisa Bertahan Hidup Tidak ?

Pandemi Covid 19 ini ibarat badai besar yang melanda kehidupan kita.

Dalam situasi badai, biasanya kita menyelamatkan diri. Ngumpet dan bersembunyi di tempat aman sambil menunggu badai berlalu.

Selama ngumpet dan bersembunyi di tempat aman menunggu badai berlalu, kita hidup dari bekal simpanan kita .

Itu hal yang lazim dilakukan jika diterpa badai besar.

Di dunia nyata, pandemi Covid 19 telah menyebabkan badai besar dalam kehidupan.

Yang jadi karyawan banyak yang dipotong gajinya, banyak karyawan yang dirumahkan , banyak karyawan yang ditunda gajinya dan banyak karyawan yang di PHK.

Semua karyawan yang menjadi korban badai pandemi Covid 19 harus berhemat habis habisan, hidup dari tabungan seirit mungkin.

Yang berbisnis banyak yang harus memperkecil ukuran bisnisnya, menutup banyak cabang dan outlet , bahkan menutup outlet satu satunya. Di saat badai pandemi Covid 19 ini , banyak pebisnis yang tidak berani berpikir soal target pertumbuhan, rata rata pebisnis bisa bertahan hidup saja sudah bersyukur .

Di saat badai pandemi Covid 19 ini semua orang berjaga jaga untuk kemungkinan terburuk , sehingga semua orang berhemat dalam hidupnya. Banyak orang hanya belanja barang yang dibutuhkan saja dan hanya belanja hal yang dibutuhkan saja Banyak orang tidak belanja barang dan hal yang diinginkan. Jadi paling banter orang tetap keluarkan uang untuk makanan pokok , listrik,air, pulsa, internet, biaya sekolah.

Di saat badai pandemi Covid 19 ini jarang sekali orang mengeluarkan uang untuk hal hal yang bersifat gaya hidup seperti membeli baju baru, membeli ponsel baru,berwisata , makan makanan restoran,membeli barang elektronik baru,membeli perabot baru,membeli sepatu baru,membeli jam tangan baru,ke salon untuk gaya rambut terbaru,membeli jajanan kekinian seperti kue artis, ngopi produk kopi kafe,membeli mobil baru, membeli motor baru, nonton bioskop, ngegym, bersantai di spa, refleksi kaki.

Hal hal yang berhubungan dengan gaya hidup dilupakan karena semua berhemat dalam menghadapi badai pandemi Covid 19.

Akibat berhemat, membeli yang hanya dibutuhkan dan tidak membeli apa yang diinginkan membuat banyak bisnis sempoyongan bahkan bangkrut.

Tidak berwisata menyebabkan perusahaan bus wisata, bus antar kota, rental mobil, angkutan antar kota, pesawat terbang,biro perjalanan,restoran,pengrajin oleh oleh sempoyongan bahkan bangkrut.

Tidak membeli baju baru, sepatu baru,ponsel baru menyebabkan pabrik garmen,pabrik sepatu, outlet retail sepatu, bisnis custom sepatu, baju, toko toko indie, toko ponsel sempoyongan bahkan bangkrut.

Tidak membeli mobil baru, motor baru, karena pandemi Covid 19 lebih banyak di rumah, menyebabkan bisnis showroom mobil baru, showroom motor baru, showroom mobil bekas, showroom motor bekas,bengkel, pabrik sparepart,toko sparepart pada sempoyongan bahkan bangkrut.

Di saat badai pandemi Covid 19 semua pebisnis ibarat dari rumah besar harus pindah ke rumah kecil , banyak yang sudah keburu sewa di mal untuk masa 3 tahun ke depan terpaksa membuang uang sewa sia sia selama pandemi Covid 19, banyak pebisnis transportasi yang sudah leasing armada kendaraan terpaksa armadanya sebagian besar nganggur sedangkan meteran cicilan , bunga dan penyusutan aset tetap berjalan, semua beroperasi dibawah kapasitas alias under capacity. Biaya tetap alias fixed cost tidak bisa berubah dan tetap harus dikeluarkan . Artinya pindah ke rumah kecil tapi biaya operasi tetap sama dengan saat berada di rumah besar. Itu artinya besar pasak daripada tiang. Sempoyongan sudah pasti. Bangkrut di depan mata.

Karyawan yang dipotong gajinya, dirumahkan , diphk juga harus berhemat dan itu juga berarti ibarat pindah dari rumah besar ke rumah kecil. Mengerem pengeluaran untuk hal hal yang tidak penting dan hanya memprioritaskan hal hal penting saja.

Di saat semua berhemat karena badai pandemi Covid 19, justru semakin banyaklah pebisnis dan karyawan yang sempoyongan. Semakin banyak yang berhemat , semakin banyak yang sempoyongan hidupnya karena jumlah uang yang beredar semakin berkurang.

Badai pasti berlalu.

Tapi kalau badai nya kelamaan dan tidak berlalu lalu, apakah anda sebagai karyawan hanya pasrah dan berhemat terus sedangkan ada banyak biaya hidup yang tidak bisa dihemat sama sekali ?

Tapi kalau badai nya kelamaan dan tidak berlalu lalu, apakah anda sebagai pebisnis hanya fokus menjaga supaya bisnis tetap bertahan dan membeli waktu supaya jangan cepat cepat bangkrut walaupun akhirnya bangkrut ?

Kalau badai terlalu lama reda juga, hendaknya anda sebagai manusia normal mencari alternatif untuk kabur dari terpaan badai. Tidak pasrah hanya mengurung diri di tempat aman menunggu badai berlalu. Karena kalau badai terlalu lama dan anda hanya menunggu dengan mengurung diri di tempat aman , bisa jadi bekal persediaan anda sudah keburu habis sebelum badai berlalu.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Dalam Hidup, Anda Memilih Menjadi Wortel, Telur atau Kopi?

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.

Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, “Apa yang kau lihat, nak?” “Wortel, telur, dan kopi,” jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak.

Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan di kupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.

Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. “Apa maksud semua ini, ayah?” tanya sang anak.

Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.

Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah di rebus menjadi keras dan kokoh .

Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu.

Maka, yang manakah dirimu?” Tanya sang ayah pada anaknya. “Disaat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?”

http://www.berbahagia.com

Gaji Dipotong , Pasrah Saja Deh

Di saat pandemi Covid 19 ini , banyak sekali karyawan yang gajinya dipotong.

Ada karyawan yang kena potong gaji 20 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 50 persen, ada karyawan yang kena potong gaji 90 persen, bahkan ada karyawan yang dirumahkan alias unpaid leave .

Banyak karyawan yang sudah berbulan bulan mengalami pemotongan gaji. Bahkan banyak karyawan yang sudah berbulan bulan tidak digaji.

Perusahaan menyatakan mengalami efek dari pandemi Covid 19 yang mengakibatkan omzet menurun dan laba menurun bahkan rugi.

Biaya harus dikurangi kalau perusahaan mengalami penurunan omzet dan salah satu komponen biaya adalah biaya gaji karyawan. Tujuannya agar perusahaan tidak merugi ataupun kalau rugi maka tidak bengkak ruginya.

Masalahnya adalah bos pemilik perusahaan barusan beli mobil baru di awal tahun, barusan beli rumah baru di awal tahun, barusan punya bini baru di awal tahun . Tapi pemotongan gaji itu adalah trend yang harus diikuti , kalau tidak diikuti bisa malu dengan perusahaan yang lain yang juga melakukan pemotongan gaji.

Apa yang dilakukan seorang karyawan kalau gajinya dipotong ?

PASRAH adalah hal yang dilakukan seorang karyawan.

Karyawan yang mengalami pemotongan gaji berusaha berhemat dalam menjalani hidup sehari hari. Beras tidak boleh sembarangan disawer sawerin buat kasih ayam makan. Harus dihemat.

Bagi karyawan yang sudah berkeluarga, begitu gaji dipotong 50 persen , maka les anak anak distop, biaya listrik dihemat, biaya makan dihemat, biaya untuk hal hal yang bersifat rekreasi dan hiburan dihemat. Kalau perlu uang sekolah dinegosiasi ulang.

Bahkan ada karyawan yang untuk menghemat biaya , berpindah dari rumah besar ke rumah kecil bahkan ke apartemen ukuran 4 L ( Lu Lagi Lu Lagi ) demi menghemat biaya sewa.

Mobil pun kalau perlu diganti ke ukuran mobil yang lebih kecil dan lebih murah , bahkan diganti jadi motor biar hemat.

Karyawan yang dipotong gajinya bahkan masih berpikir untung . Untung tidak dipecat, untung tidak diphk , untung tidak dirumahkan, untung masih digaji walaupun dipotong.

Beban kerja tidak berkurang walaupun gaji dipotong. Bahkan beban kerja mungkin bertambah karena jumlah karyawan berkurang padahal beban pekerjaan tetap sama tapi dibagi ke jumlah karyawan yang semakin sedikit. Bahkan karena banyak yang menganut kebiasaan WFH ( work from home ) selama pandemi Covid 19, zoom meeting kantor tetap dilakukan di luar jam kerja , bahkan di akhir pekan, sehingga waktu kerja bertambah habis habisan tanpa mengenal waktu pribadi lagi karena rumah mendadak berubah menjadi tempat bekerja. Bayangkan sudah gaji dipotong, beban kerja bertambah, waktu kerja menjadi setiap saat walaupn di luar jam kantor.

Rata rata karyawan menghadapi kondisi penurunan penghasilan karena gaji dipotong ini dengan bersikap pasrah. Tidak ada upaya apapun untuk menambah penghasilan. Paling banter mencoba jualan makanan makanan kecil atau kuliner rumahan yang menghasilkan uang receh karena ditawarkan ke sesama teman kantor yang juga mengalami pemotongan gaji sehingga daya beli mereka juga menurun.

Tidak ada terobosan spektakuler yang dilakukan oleh karyawan yang dipotong gajinya untuk mendobrak kebuntuan penurunan penghasilan. Pasrah adalah sikap terbaik yang diambil oleh karyawan yang kena pemotongan gaji.

Harapan terbaik dari karyawan adalah gajinya dipulihkan ke angka sebelum dipotong. Boro boro berani mimpi naik gaji. Gaji dipulihkan saja sudah bersyukur banget.

Jadi karakter utama karyawan adalah pasrah.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Jadi Karyawan Tidak Bisa Kaya – Ini Adalah Kenyataan Hidup – Mau Tahu Kenapa Jadi Karyawan Tidak Bisa Kaya ?

Karyawan selalu disebut sebagai aset oleh perusahaan. Kalau pidato , boss dan pimpinan perusahaan selalu mengatakan kalau karyawan adalah aset bagi perusahaan.

Aset perusahaan pasti menambah nilai dari perusahaan tentunya. Aset perusahaan pasti harus muncul di Neraca Perusahaan di bagian Aset dalam laporan keuangan perusahaan.

Faktanya karyawan tidak pernah muncul sebagai aset di neraca perusahaan.

Karyawan selalu muncul sebagai komponen biaya di perusahaan dan selalu disebut sebagai biaya gaji. Biaya gaji karyawan selalu muncul di laporan rugi laba perusahaan sebagai faktor pengurang laba dan faktor pengurang profit keuntungan perusahaan.

Oleh karena itu karyawan kalau pasrah maka gaji naik standar saja setiap tahun sekitar 5 persen karena itu kenaikan gaji formalitas. Karena kalau gaji karyawan naiknya terlalu besar maka keuntungan perusahaan berkurang karena beban gaji karyawan yang makin besar akan menggerus keuntungan dan laba perusahaan.

minta naik gaji

Anda sebagai karyawan masih yakin bisa kaya jika terus menjadi karyawan seumur hidup jika anda dianggap sebagai beban yang mengurangi keuntungan pemilik perusahaan ?

Mana ada pemilik perusahaan yang rela keuntungannya dan labanya berkurang karena gaji karyawannya besar dan membuat karyawannya jadi kaya ?

Yang benar adalah pemilik perusahaan yang kaya , bukan karyawan yang kaya.

Jadi tidak ada karyawan yang bisa kaya dari gaji ,setinggi apapun jabatan dan posisi si karyawan di perusahaan.

Fakta lainnya adalah posisi jabatan karyawan beserta gajinya tidak bisa diwariskan ke anaknya. Si karyawan kalau sudah mendapat posisi jabatan yang tinggi dan gaji yang besar, pada saat diharuskan pensiun , maka selesailah sudah karir si karyawan. Tidak bisa diwariskan ke anak si karyawan posisi jabatan dan gaji yang diperolehnya sebelum pensiun. Emang perusahaan punya nenek moyang si karyawan ?

Beda dengan pemilik perusahaan, pada saat si pemilik sudah tua, si anak pemilik bisa mengambil alih dan meneruskan bisnis milik orang tuanya. Artinya penghasilan yang di peroleh si orang tuanya yang mendirikan perusahaan bisa diteruskan ke anaknya .

Bukankah sering terjadi si anak pemilik perusahaan baru lulus kuliah , disuruh mulai bergabung di perusahaan orang tuanya , memulai dari level bawah dan dalam waktu 2 tahun sudah mencapai posisi direktur. Hal yang mustahil bisa terjadi di karyawan biasa yang harus meniti karir minimal puluhan tahun untuk bisa sampai menjadi direktur . Itupun kalau perusahaan mengizinkan direktur diisi orang luar karena rata rata perusahaan di Indonesia adalah perusahaan keluarga dan posisi direktur diisi pihak keluarga.

Kalau anda nyaman tetap menjalani hidup sebagai karyawan, itu adalah hak anda.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Karyawan Loyal Terhadap Perusahaan , Perusahaan Belum Tentu Royal Terhadap Karyawan, Bahkan Rata Rata Perusahaan Pelit Terhadap Karyawan

Anda sebagai karyawan, anda sangat loyal dan setia kepada perusahaan tempat anda bekerja. Anda membela perusahaan anda mati matian dengan cara bekerja habis habisan dan menghabiskan waktu hidup anda untuk pekerjaan anda.

Sebaliknya perusahaan tempat anda bekerja tidak pernah royal terhadap anda sebagai karyawan. Perusahaan tempat anda bekerja malah pelit terhadap anda sebagai karyawan.

Kalaupun perusahaan tidak pelit terhadap karyawan, paling hanya terhadap karyawan di bidang pemasaran yang mendapatkan komisi tambahan atas penjualan yang berhasil dilakukan. Itupun jumlah komisinya sangat terukur jumlahnya alias tidak bisa bikin kaya.

Ada seorang karyawan yang sangat membela perusahaan mati matian, sampai sampai saat si boss menderita gagal ginjal , si karyawan bersedia mendonorkan ginjalnya untuk menyelamatkan si boss. Konyolnya setelah si karyawan mendonorkan satu ginjalnya ternyata kesehatan si karyawan memburuk sehingga si karyawan jadi sering mangkir kerja karena sakit. Akibatnya si karyawan di pecat. Ngenes tidak ?

Ini link beritanya kalau ada yang berpikir berbahagia.com mengada ada :

https://www.liputan6.com/global/read/392819/karyawati-sumbangkan-ginjal-ke-bos-malah-dipecat

Perusahaan tempat anda bekerja selalu pelit kepada anda sebagai karyawan. Mau bukti ?

Karyawan di tingkat manajer kalau lembur tidak ada tambahan gaji karena lembur. Itu aturan main umum di perusahaan di Indonesia. Nah, anda sebagai karyawan sering lembur gila gilaan karena deadline , karena perusahaan tidak mau merekrut tambahan karyawan untuk tim kerja anda. Anda sering pulang kantor malam hari di atas jam 10 malam, di bisnis periklanan malah lembur itu adalah wajib hukumnya. Nah, pada saat anda mau cuti , anda hanya diberikan hak cuti 12 hari dalam setahun potong cuti massal. Bayangkan anda memberikan waktu dalam hidup anda habis habisan lembur, tapi cuti yang menjadi hak anda tetap maksimal hanya 12 hari dalam setahun potong cuti massal. Terbukti perusahaan pelit terhadap anda sebagai karyawan.

Ada seorang karyawati dibidang akuntansi dan keuangan di sebuah perusahaan di Indonesia yang bekerja dengan penuh dedikasi selama bertahun tahun. Perusahaan melihat karyawati ini sanggup mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh minimal 4 orang dan si karyawati sangat bertanggung jawab. Perusahaan senang sekali dengan karyawati ini karena perusahaan hemat tidak perlu menggaji 3 orang tambahan dan kualitas kerja karyawati ini juga hebat sekali. Karyawati ini sering terlambat makan demi menyelesaikan pekerjaannya dan juga karena stress dalam menyelesaikan pekerjaannya karena beban kerja yang banyak dan sikapnya yang bertanggung jawab, lambat laun kesehatan pencernaan si karyawati terganggu. Terlambat makan dan asam lambung yang sering naik karena stress pekerjaan membuat si karyawati mengkonsumi obat penahan sakit untuk membuatnya tetap sanggup bekerja sampai larut malam setiap hari bahkan hari sabtu sekalipun.

Si karyawati akhirnya menikah , dan pernikahan baru berjalan kurang dari 1 tahun , belum hamil karena tingkat stress si karyawati di pekerjaan dan waktu serta pikiran yang tersita di pekerjaan.

Suatu hari si karyawati ambruk dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Dokter mendiagnosa kalau lambung si karyawati sudah rusak karena pola makan yang telat, asam lambung yang tinggi karena tingkat stress yang tinggi di pekerjaan serta obat penahan sakit yang dikonsumsi. Si karyawati dirawat 10 hari di rumah sakit dalam kondisi tanpa harapan alias sekarat. Atasan alias big boss tidak menjenguknya sama sekali. Hanya teman teman sekantor yang menjenguknya. Akhirnya pada hari ke 9 si atasan alias big boss datang menjenguk karyawati bagian akuntansi dan keuangan ini di rumah sakit tempat si karyawati dirawat . Si karyawati yang sangat loyal dan setia terhadap perusahaan merasa senang sekali dikunjungi big boss perusahaan tempatnya bekerja . Akhirnya di hari ke 10 si karyawati bisa meninggalkan dunia dengan tenang dan puas setelah dijenguk big boss perusahaan tempatnya mengabdi. Ini cerita nyata .

Di dunia akuntansi terutama yang berprofesi sebagai auditor tentunya pasti dicuci otaknya kalau data audit adalah hal terpenting dan harus diselamatkan kalau ada kejadian darurat. Misalnya jika sedang melakukan tugas audit di luar kota dan tinggal di hotel , disaat terjadi kebakaran di hotel, si auditor harus menyelamatkan data audit dahulu , baru menyelamatkan diri. Padahal yang kerja jadi auditor akuntansi selalu kerja lembur habis habisan sampai tidak pacaran tidak menikah dan ngenesnya total jam kerja lembur selalu disunat dan tidak dibayar dengan alasan budget account untuk klien tersebut sudah jebol sehingga anggaplah lembur yang dilakukan habis habisan sebagai amal terhadap kantor. Bodoh sekali ya ! Amal lebih baik ke lembaga sosial , ke tempat ibadah, ke fakir miskin . Kok amal ke kantor yang tujuan bisnisnya memperkaya diri partner partnernya .

Ngenes bukan? Si karyawati punya hasil karya di bidang akuntansi keuangan di perusahaan tidak terlihat hasilnya langsung di mata big boss sehingga tidak terlalu dianggap oleh big boss peran penting si karyawati di perusahaan. Si karyawati hanya dianggap sebagai sebuah baut kecil saja di perusahaan. Si big boss lebih menghargai team dan orang orang di divisi pemasaran yang dianggap memberikan hasil langsung ke perusahaan dan menjadi nyawa perusahaan karena tanpa ada yang jualan perusahaan tidak berjalan. Bagian akuntansi dan keuangan selalu dilupakan kecuali kalau perusahaan rugi baru ditongkrongin oleh big boss. Setelah si karyawati meninggal, posisinya di gantikan orang lain . Si karyawati yang meninggal dalam waktu cepat dilupakan pernah hadir di perusahaan. Setiap karyawan pasti bisa digantikan karena karyawan itu seperti baut, baut hilang , tinggal cari baut baru.

Si karyawati membela perusahaan mati matian demi gaji yang sebenarnya tidak seberapa karena tidak ada karyawan yang bisa kaya hanya dari gaji. Impossible ! Mustahil ada karyawan yang bisa kaya hanya dari gaji. Gaji hanya membuat karyawan bisa menjalani hidup cukup sampai si karyawan di PHK atau di Pensiunkan. Setelah pensiun atau setelah PHK, itu adalah resiko hidup masing masing ex karyawan.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Sudah Dewasa, Masih Tinggal di Rumah Orang Tua?? Alamakkkk

Anda sudah dewasa , sudah lulus sekolah. Sudah bekerja . Bahkan sudah menikah dan sudah memiliki anak. Tapi masih tinggal di rumah orang tua dan tinggal bersama orang tua ? Orang tua sehat walafiat dan masih bugar.

Anda tidak punya duit untuk beli rumah sendiri dan hidup mandiri tanpa nebeng di rumah orang tua ?

Anda sudah beli rumah tapi rumah anda ada di pinggiran Jakarta yang macetnya bisa berjam jam pergi dan pulang dari tempat anda kerja , sehingga anda masih nebeng tinggal di rumah orang tua ?

Anda anak tunggal sehingga anda tidak diperbolehkan jauh dari orang tua dan harus ada di sisi orang tua anda setiap saat ?

Anda tidak punya suster untuk menjaga anak anak anda, sehingga dengan tinggal bersama orang tua anda memiliki orang tua untuk menjaga anak anak anda ?

Jangan bilang usia anda sudah memasuki 40 tahun , anda bukan anak tunggal , anda sudah cari uang sendiri tapi masih nebeng tinggal di rumah orang tua bersama orang tua anda . Kalau ini yang terjadi sih , kebangetan banget banget. Kalau anda punya uang untuk beli rumah sendiri di lokasi yang bagus , berarti anda pelit banget. Kalau anda bilang anda mengincar rumah orang tua anda untuk menjadi warisan yang jatuh ke tangan anda, anda sih tidak waras. Kalau anda bilang anda sayang banget dengan orang tua anda dan tidak bisa hidup tanpa ditemani orang tua anda, berarti ada yang salah dengan derajat kedewasaan anda.

Kalau anda bukan anak tunggal yang tidak diperbolehkan hidup jauh dari orang tua ,maka pasti ada yang salah dengan anda.

Salah paling utama dengan anda umumnya cuma satu yakni anda bokek. Bokek tidak mampu membeli rumah yang lokasinya strategis yang dekat dengan tempat anda mencari nafkah. Bokek yang lebih parah adalah benar benar uang yang anda hasilkan tidak cukup untuk membeli rumah sendiri.

Yang paling parah kalau anda dewasa, sudah nebeng dengan orang tua, sudah menikah dan punya anak anak, tidak pernah memberi uang kepada orang tua, tapi malah nebeng ikut makan di rumah orang tua, nebeng gratis tanpa ikut bayar biaya listrik dan air. Itu sih lebih parah daripada cerita anak durhaka malin kundang. Kalau malin kundang tidak mengakui orang tuanya , artinya malin kundang tidak bikin susah secara keuangan ke orang tuanya karena tidak nebeng hidup di rumah orang tuanya.

Apa yang menyebabkan anda masih nebeng tinggal di rumah orang tua ? Anda kadung dan terlanjur nyaman menjadi karyawan yang penghasilannya segitu segitu saja dan waktu anda sudah habis untuk bekerja karena perusahaan tempat anda bekerja dan bos anda sudah membeli waktu anda dengan memberikan anda gaji bulanan, sehingga anda tidak punya waktu lagi untuk mencari penghasilan tambahan?

Kalau itu jawabannya , anda memang malas tingkat dewa. Anda nebeng tinggal di rumah orang tua, anda nyaman jadi kuda – eh sorry maksudnya jadi karyawan yang penghasilannya segitu gitu aja dan anda sudah tidak punya impian dalam hidup anda.

JIka begitu pilihan anda, selamat nebeng seumur hidup anda tinggal di rumah orang tua. Orang tua anda tidak akan abadi mengikuti anda seumur hidup anda, tapi andalah yang harus menjalani hidup anda sampai akhir hayat anda.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Sayang Isteri Sayang Anak

Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan apartemen kami. Teman-teman memaksaku menggendong istriku keluar dari mobil. Lalu aku menggendongnya ke rumah kami. Dia tersipu malu-malu. Saat itu, aku adalah seorang pengantin pria yang kuat dan bahagia.

Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari berikutnya berjalan biasa. Kami memiliki seorang anak, aku bekerja sebagai pengusaha dan berusaha menghasilkan uang lebih. Ketika aset-aset perusahaan meningkat, kasih sayang di antara aku dan istriku seperti mulai menurun.

Istriku seorang pegawai pemerintah. Setiap pagi kami pergi bersama dan pulang hampir di waktu yang bersamaan. Anak kami bersekolah di sekolah asrama. Kehidupan pernikahan kami terlihat sangat bahagia, namun kehidupan yang tenang sepertinya lebih mudah terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang tak terduga.

Lalu Jane datang ke dalam kehidupanku.

Hari itu hari yang cerah. Aku berdiri di balkon yang luas. Jane memelukku dari belakang. Sekali lagi hatiku seperti terbenam di dalam cintanya. Apartemen ini aku belikan untuknya. Lalu Jane berkata, “Kau adalah laki-laki yang pandai memikat wanita.” Kata-katanya tiba-tiba mengingatkan ku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku berkata “Laki-laki sepertimu, ketika sukses nantin akan memikat banyak wanita.” Memikirkan hal ini, aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu, aku telah mengkhianati istriku.

Aku menyampingkan tangan Jane dan berkata, “Kamu perlu memilih beberapa furnitur , ok? Ada yang perlu aku lakukan di perusahaan.” Dia terlihat tidak senang, karena aku telah berjanji akan menemaninya melihat-lihat furnitur. Sesaat, pikiran untuk bercerai menjadi semakin jelas walaupun sebelumya tampak mustahil. Bagaimanapun juga, akan sulit untuk mengatakannya pada istriku. Tidak peduli selembut apapun aku mengatakannya, dia akan sangat terluka. Sejujurnya, dia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam, dia selalu sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk di depan televisi. Makan malam akan segera tersedia. Kemudian kami menonton TV bersama. Hal ini sebelumnya merupakan hiburan bagiku.

Suatu hari aku bertanya pada istriku dengan bercanda. “Kalau misalnya kita bercerai, apa yang akan kamu lakukan?” Dia menatapku beberapa saat tanpa berkata apapun. Kelihatannya dia seorang yang percaya bahwa perceraian tidak akan datang padanya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya ketika nanti dia tahu bahwa aku serius tentang ini.

Ketika istriku datang ke kantorku, Jane langsung pergi keluar. Hampir semua pegawai melihat istriku dengan pandangan simpatik dan mencoba menyembunyikan apa yang sedang terjadi ketika berbicara dengannya. Istriku seperti mendapat sedikit petunjuk. Dia tersenyum dengan lembut kepada bawahan-bawahanku. Tapi aku melihat ada perasaan luka di matanya.

Sekali lagi, Jane berkata padaku, “Sayang, ceraikan dia, ok? Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak bisa ragu-ragu lagi.

Ketika aku pulang malam itu, istriku sedang menyiapkan makan malam. Aku menggemgam tangannya dan berkata, “Ada yang ingin aku bicarakan.” Dia kemudian duduk dan makan dalam diam. Lagi, aku melihat perasaan luka dari matanya.

Tiba-tiba aku tidak bisa membuka mulutku. Tapi aku harus tetap mengatakan ini pada istriku. Aku ingin bercerai. Aku memulai pembicaraan dengan tenang.

Dia seperti tidak terganggu dengan kata-kataku, sebaliknya malah bertanya dengan lembut, “Kenapa?”

Aku menghidari pertanyaannya. Hal ini membuatnya marah. Dia melempari sumpit dan berteriak kepadaku, “Kamu bukan seorang pria!” Malam itu, kami tidak saling bicara. Dia menangis. Aku tahu, dia ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam pernikahan kami. Tapi aku sulit memberikannya jawaban yang memuaskan, bahwa hatiku telah memilih Jane. Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya mengasihaninya!

Dengan perasaan bersalah, aku membuat perjanjian perceraian yang menyatakan bahwa istriku bisa memiliki rumah kami, mobil kami dan 30% aset perusahaanku.

Dia melirik surat itu dan kemudian merobek-robeknya. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya denganku telah menjadi seorang yang asing bagiku. Aku menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu, daya dan tenaganya tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yang telah aku katakan karena aku sangat mencintai Jane. Akhirnya istriku menangis dengan keras di depanku, yang telah aku perkirakan sebelumya. Bagiku, tangisannya adalah semacam pelepasan. Pikiran tentang perceraian yang telah memenuhi diriku selama beberapa minggu belakangan, sekarang menjadi tampak tegas dan jelas.

Hari berikutnya, aku pulang terlambat dan melihat istriku menulis sesuatu di meja makan. Aku tidak makan malam, tapi langsung tidur dan tertidur dengan cepat karena telah seharian bersama Jane.

Ketika aku terbangun, istriku masih disana, menulis. Aku tidak mempedulikannya dan langsung kembali tidur.

Paginya, dia menyerahkan syarat perceraiannya: Dia tidak menginginkan apapu dariku, hanya menginginkan perhatian selama sebulan sebelum perceraian. Dia meminta dalam 1 bulan itu kami berdua harus berusaha hidup sebiasa mungkin. Alasannya sederhana : Anak kami sedang menghadapi ujian dalam sebulan itu, dan dia tidak mau mengacaukan anak kami dengan perceraian kami.

Aku setuju saja dengan permintaannya. Namun dia meminta satu lagi, dia memintaku untuk mengingat bagaimana menggendongnya ketika aku membawanya ke kamar pengantin, di hari pernikahan kami.

Dia memintanya selama 1 bulan setiap hari, aku menggendongnya keluar dari kamar kami, ke pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia gila. Aku menerima permintaanya yang aneh karena hanya ingin membuat hari-hari terakhir kbersamaan kami lebih mudah diterima olehnya.

Aku memberi tahu Jane tentang syarat perceraian dari istriku. Dia tertawa keras dan berpikir bahwa hal itu berlebihan. “Trik apapun yang dia gunakan, dia harus tetap menghadapi perceraian!”, kata Jane, dengan nada menghina.

Istriku dan aku sudah lama tidak melakukan kontak fisik sejak keinginan untuk bercerai mulai terpikirkan olehku. Jadi, ketika aku menggendongnya di hari pertama, kami berdua tampak canggung. Anak kami tepuk tangan di belakang kami. Katanya, “Papa menggendong mama!” Kata-katanya membuat ku merasa terluka. Dari kamar ke ruang tamu, lalu ke pintu depan, aku berjalan sejauh 10 meter, dengan dirinya di pelukanku. Dia menutup mata dan berbisik padaku, “Jangan bilang anak kita mengenai perceraian ini.” Aku mengangguk, merasa sedih. Aku menurunkannya di depan pintu. Dia pergi untuk menunggu bus untuk bekerja. Aku sendiri naik mobil ke kantor.

Hari kedua, Kami berdua lebih muda bertindak. Dia bersandar di dadaku. Aku bisa mencium wangi dari pakaiannya. Aku tersadar, sudah lama aku tidak sungguh-sungguh memperhatikan wanita ini. Aku sadar dia sudah tidak muda lagi, ada garis halus di wajahnya, rambutnya memutih. Pernikahan kami telah membuatnya susah. Sesaat aku terheran, apa yang telah aku lakukan padanya.

Hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku merasakan rasa kedekatan seperti kembali lagi. Wanita ini adalah seorang yang telah memberikan 10 tahun kehidupannya padaku.

Hari kelima dan keenam, aku sadar rasa kedekatan kami semakin bertumbuh. Aku tidak mengatakan ini pada Jane. Seiring berjalan nya waktu semakin mudah menggendongnya. Mungkin karena aku rajin berolah raga membuatku semakin kuat.

Satu pagi, istriku sedang memilih pakaian yang dia ingin kenakan. Dia mencoba beberapa pakaian tapi tidak menemukan yang pas. Kemudian dia menghela nafas, “Pakaianku semua jadi besar.” Tiba-tiba aku tersadar bahwa dia telah menjadi sangat kurus. Ini lah alasan aku bisa menggendongnya dengan mudah.

Tiba-tiba aku terpukul. Dia telah memendam rasa sakit dan kepahitan yang luar biasa di hatinya. Tanpa sadar aku menyentuh kepalanya.

Anak kami datang saat itu dan berkata, “Pa, sudah waktunya menggendong mama keluar.” Bagi anak kami, meihat ayahnya menggendong ibunya keluar telah menjadi arti penting dalam hidupnya. Istriku melambai pada anakku untuk mendekat dan memeluknya erat. Aku mengalihkan wajahku karena takut aku akan berubah pikiran pada saat terakhir. Kemudian aku menggendong istriku, jalan dari kamar, ke ruang tamu, ke pintu depan. Tangannya melingkar di leherku dengan lembut. Aku menggendongnya dengan erat, seperti ketika hari pernikahan kami.

Tapi berat badannya yang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya, sulit sekali bagiku untuk bergerak. Anak kami telah pergi ke sekolah. Aku menggendongnya dengan erat dan berkata, “Aku tidak memperhatikan kalau selama ini kita kurang kedekatan.”

Aku pergi ke kantor, keluar cepat dari mobil tanpa mengunci pintunya. Aku takut, penundaan apapun akan mengubah pikiranku. Aku jalan ke atas, Jane membuka pintu dan aku berkata padanya, “Maaf, Jane, aku tidak mau perceraian.”

Dia menatapku, dengan heran menyentuh keningku. “Kamu demam?”, tanyanya. Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. “Maaf, Jane, aku bilang, aku tidak akan bercerai,” kehidupan pernikahanku selama ini membosankan mungkin karena aku dan istriku tidak menilai segala detail kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai. Sekarang aku sadar, sejak aku menggendongnya ke rumahku di hari pernikahan kami, aku harus terus menggendongnya sampai maut memisahkan kami.

Jane seperti tiba-tiba tersadar. Dia menamparku keras kemudian membanting pintu dan lari sambil menangis. Aku turun dan pergi keluar.

Di toko bunga, ketika aku berkendara pulang, aku memesan satu buket bunga untuk istriku. Penjual menanyakan padaku apa yang ingin aku tulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, aku akan menggendongmu setiap pagi sampai maut memisahkan kita.

Sore itu, aku sampai rumah, dengan bunga di tanganku, senyum di wajahku, aku berlari ke kamar atas, hanya untuk menemukan istriku terbaring di tempat tidur – meninggal. Istriku telah melawan kanker selama berbulan-bulan dan aku terlalu sibuk dengan Jane sampai tidak memperhatikannya. Dia tahu dia akan segera meninggal, dan dia ingin menyelamatkanku dari reaksi negatif apapun dari anak kami, seandainya kami jadi bercerai. – Setidaknya, di mata anak kami – aku adalah suami yang penyayang.

http://www.berbahagia.com

Sebagai Karyawan , Anda Sudah Puas Dengan Jabatan dan Gaji Anda Sekarang ? Puas Beneran Atau Terpaksa Puas Karena Jabatan Dan Gaji Sudah Mentok ?

Anda saat ini sudah puas dengan gaji anda dan jabatan yang anda sandang sekarang ?

Kalau anda dipotong gajinya karena pandemi Covid 19, apakah gaji yang dipotong sudah dipulihkan atau masih dipotong atau bahkan akan dipotong lebih besar lagi?

Karyawan hanya bisa naik jabatan kalau jabatan di atasnya kosong karena atasan nya berhenti kerja , meninggal atau naik jabatan yang lebih tinggi lagi.

General Manager sebuah hotel dari satu jaringan hotel besar , kepala cabang dari sebuah bank yang punya ratusan cabang , kepala cabang dari sebuah bengkel mobil besar yang punya ratusan cabang, kepala cabang dari sebuah showroom mobil yang punya ratusan cabang.

Anda adalah General Manager di kantor pusat. Anda adalah manajer keuangan di kantor pusat. Anda adalah manajer akuntansi di kantor pusat. Anda adalah Vice President di kantor pusat. Anda adalah direktur pemasaran di kantor pusat. Anda adalah corporate secretary di kantor pusat.

Setinggi apapun jabatan anda di perusahaan , selama anda tidak memiliki saham di akte PT, anda adalah karyawan. dan aturan main untuk karyawan sudah pasti yaitu di usia 56 wajib pensiun , hanya bisa berkarir sampai usia 55 tahun.

Disrupsi alias revolusi besar sedang terjadi di dunia perbankan dan dunia perhotelan. Di dunia angkutan taxi sudah terjadi revolusi dengan munculnya angkutan online seperti Uber, Grab, Gojek.

Di dunia perbankan sedang terjadi revolusi besar dengan kemunculan fintech dan digital bank , digital money . Artinya aktivitas perbankan tetap dibutuhkan , tapi banknya sebagai institusi tidak dibutuhkan lagi. Seperti taxi , angkutan untuk orang tetap dibutuhkan tapi bukan dalam bentuk perusahaan taxi lagi.

Di dunia perhotelan juga sedang terjadi revolusi dengan munculnya Airbnb dan banyak yang lain sejenis Airbnb. Artinya orang tetap butuh tempat menginap kalau bepergian, tapi konsepnya bukan dalam bentuk hotel lagi.

Bayangkan anda yang masih berusia 30 tahunan yang meniti karir di dunia perbankan dan di dunia perhotelan, tsunami revolusi menanti anda sebelum anda mencapai usia pensiun. Mengerikan sekali masa depan anda yang berkarir di dunia perbankan dan dunia perhotelan.

Anda yang saat ini sudah memegang posisi senior di perusahaan baik kepala cabang bank,kepala cabang perusahaan,kepala cabang showroom atau bengkel , GM hotel dari perusahaan yang punya ratusan cabang atau hotel. , apakah anda sudah puas dan nyaman?

Anda puluhan tahun bekerja di perusahaan dan loyal ke perusahaan, anda meniti karir di perusahaan secara perlahan dan akhirnya anda mencapai level kepala cabang, level General Manager. Apakah karena anda pintar ? Harusnya tidak mungkin , karena kalau anda pintar , anda tidak perlu buang waktu sampai puluhan tahun untuk mencapai level atas.

Anda puluhan tahun bekerja di perusahaan dan loyal ke perusahaan, akhirnya anda mencapai level kepala cabang, level General Manager, sementara teman teman anda yang mulai bekerja dari awal bersama anda di perusahaan sudah pada menghilang kabur .Anda naik jabatan karena otak sisa tinggal anda, artinya cuma anda satu satunya yang masih tahu semua cerita perusahaan. Jadi anda naik jabatan karena anda satu satunya yang tersisa.

Anda mencapai posisi anda sekarang di level senior perusahaan , di jajaran atas perusahaan disaat usia anda sudah melewati 45 tahun. Anda merasa puas dan nyaman dengan posisi jabatan anda dan gaji yang anda peroleh saat ini.

Sangat nyaman sekali kalau sudah mencapai level atas , jabatan kepala cabang atau GM. Anda dari atas memandang ke bawah.

Sayangnya rasa puas dan rasa nyaman anda tidak abadi. Karena anda di usia 56 tahun wajib pensiun. Jabatan yang anda genggam dicopot dan gaji yang anda peroleh distop karena anda sudah pensiun.

Hanya menikmati rasa puas dan rasa nyaman sebagai level atas dan posisi senior kurang dari 10 tahun. Ngenes rasanya.

Jadi masih puaskah dan masih merasa amankah anda dengan jabatan anda sekarang dan gaji yang anda peroleh sekarang ?

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Sebagai Karyawan, Anda Sudah Siap Pensiun ? Sudah Masuk Usia 50 Tahun , Jabatan Sebagai Karyawan Sebentar Lagi Harus Anda Copot

Anda sudah memasuki usia 50 tahun . Lilin di atas Kue Ulang Tahun sudah anda tiup dan anda didoakan selalu sehat dan panjang umur. Itu adalah doa klasik untuk yang berulang tahun.

Posisi anda sebagai karyawan akan berakhir dalam waktu 5 tahun ke depan. 5 tahun itu sebentar saja lho. Pas memasuki usia 56 tahun , anda resmi wajib pensiun karena rata rata aturan perusahaan dan juga pemerintahan menwajibkan karyawan dan pegawai negeri pensiun saat memasuki usia 56 tahun.

Karena anda didoakan panjang umur saat merayakan ulang tahun yang ke 50 , tentunya anda harus melakukan sesuatu setelah pensiun karena bengong tidak melakukan apapun setelah pensiun akan memperpendek umur bukan ? Panjang umur berarti dana dan aset yang sudah anda siapkan untuk menjalani hari hari pensiun pasti tidak cukup karena semakin panjang umur pasti semakin besar dana yang dibutuhkan untuk menjalani hidup pensiun.

Kalau anda didoakan sehat saat merayakan ulang tahun yang ke 50, tentunya anda sadar sehat yang dimaksud bukan sehat seperti saat masih berusia 20 tahunan. Memasuki usia 50 anda tentunya harus mulai menjaga makan dan minum anda , mengurangi daging merah, mengurangi gula,mengurangi yang nikmat dan bikin nagih seperti santan,durian,cumi,udang,kepiting. Tidak mungkin ada mobil yang sudah berusia 50 tahun mesinnya masih tokcer dan prima seperti saat mobil tersebut baru berusia 10 tahun. Pasti ada bagian bagian dari mobil yang sudah aus, sudah tidak bisa digeber habis habisan. Organ organ tubuh anda yang sudah memasuki usia 50 tahun tentunya tidak sama lagi dengan saat anda masih muda.

Syukur kalau saat anda pensiun, sudah tidak ada beban biaya sekolah dan biaya kuliah anak lagi. Anak anak sudah selesai kuliah dan sudah mulai memasuki dunia kerja.

Kalau saat anda pensiun, masih ada anak yang sekolah dan masih ada yang kuliah , maka biaya hidup normal anda tetap berjalan disaat tidak ada gaji bulanan lagi yang masuk setiap bulan. Ini adalah problem besar.

Sebagai karyawan, sudah siapkah anda untuk pensiun ?

Saat menjadi karyawan , anda setiap bulan mendapatkan uang berupa gaji bulanan, tiap tahun mendapatkan tambahan uang berupa THR dan bahkan tambahan uang dalam bentuk bonus tahunan. Itulah keistimewaan hidup karyawan, setiap bulan pasti mendapatkan uang.

Saat menjadi karyawan, anda tidak perlu pusing kalau sakit , kalau anggota keluarga sakit juga tidak perlu pusing, karena rata rata perusahaan bonafid pasti memberikan asuransi kesehatan untuk karyawan dan keluarga karyawan.

Begitu anda pensiun, pusing akan muncul karena tidak ada uang yang masuk lagi setiap bulan karena sudah tidak ada gaji sama sekali dan juga kalau sakit sudah harus keluar uang dari kantong sendiri karena asuransi kesehatan dari perusahaan juga berakhir begitu anda pensiun.

Anda harus hidup dari tabungan yang sudah anda kumpulkan dan dari aset tetap yang anda miliki. Mungkin anda sudah mengumpulkan dana di deposito bank sebesar Rp. 1 milyar rupiah , memiliki beberapa aset properti yang anda bisa sewakan untuk sumber uang buat biaya hidup dan punya beberapa unit mobil yang bisa anda sewakan untuk sumber uang juga buat biaya hidup.

Sebagian besar karyawan pada saat usia pensiun tidak memiliki asuransi kesehatan sama sekali buat si karyawan dan pasangannya , apalagi buat anak anaknya. Kalaupun ada asuransi kesehatan , rata rata cuma sekedar punya , hanya memberikan ganti rugi ala kadarnya . Setiap karyawan begitu pensiun , wajib melanjutkan sendiri asuransi BPJS kalau mau punya jaring pengaman minimal saat sakit.

Setelah pensiun, ex karyawan tidak bisa membiayai hidup dari bunga deposito karena bunga deposito itu kecil sekali , apalagi setelah dipotong pajak deposito sebesar 20 persen. Inflasi tahunan bisa jadi lebih besar dari hasil bunga deposito.

Setelah pensiun, ex karyawan mencoba hidup dari hasil sewa aset properti yang disewakan. Aset properti tidak bisa memberikan hasil maksimal yang akan mencukupi biaya hidup kalau umur anda panjang karena pasti properti ada biaya perawatan,biaya renovasi kalau aset propertinya sudah tua usianya.

Setelah pensiun, ex karyawan tidak mungkin hidup dari hasil sewa mobil mobil yang dimiliki karena mobil adalah aset yang nilainya berkurang setiap tahun sehingga akhirnya malah jadi nol alias tidak memiliki aset kalau memegang mobil sebagai aset saat pensiun.

Cara menambah uang setelah pensiun dengan berbagai cara.

Cara pertama dengan berbisnis , setelah pensiun di usia 56 tahun mulai berbisnis. Insting bisnis itu membutuhkan waktu untuk diasah. Seorang karyawan hidup berdasarkan perintah , tidak pernah berdasarkan inisiatif sendiri. Kalau diibaratkan berjudi , seorang karyawan itu diperintahkan berjudi dan kalau menang uang kemenangan diambil oleh boss nya dan kalau kalah boss nya yang menanggung resiko kalah. Jadi seorang karyawan tidak pernah punya insting bisnis , tidak punya inisiatif dan tidak pernah mengambil resiko kerugian uang sendiri selama menjadi karyawan. Bagaimana mungkin seorang karyawan pas pensiun bisa mendadak jago berbisnis ? Semua orang yang baru mulai melakukan sesuatu pasti disebut anak bawang, dan anak bawang pasti akan dibully . Dalam bisnis anak bawang pasti akan ditipu dan tertipu , akhirnya simpanan hari tua yang diharapkan berkembang biak di bisnis habis total. Mau melakukan bisnis apapun saat sudah memasuki usia pensiun adalah hal yang sangat mustahil , hanya 1 persen maksimal yang sukses .

Cara kedua dengan mengikuti investasi yang memberikan hasil jauh di atas bunga bank di institusi non keuangan , bahkan ada yang memberikan hasil sampai 3 persen bahkan 5 persen setiap bulan atas uang yang ditempatkan. Kalau di saat menjadi karyawan tingkat kehati hatian sangat dijaga saat melakukan sesuatu karena diawasi oleh atasan dan ada sanksi , saat pensiun, ternyata bablas. Uang simpanan buat menjalani pensiun amblas. Kalau menggunakan logika , jika ada yang bisa memberikan 3 persen sampai 5 persen per bulan , kenapa masih membutuhkan uang anda yang sudah pensiun ? Mereka cukup meminjam dari bank yang mengenakan bunga pinjaman sekitar maksimal 15 persen per tahun dan hasil 3 persen sebulan atau 36 persen setahun , masih untung bersih 21 persen . Kok masih butuh duit anda yang sudah pensiun ? Mikir .

Cara ketiga uang dan aset simpanan anda yang pensiun habis adalah karena dipinjam oleh teman teman atau saudara saudara anda dan tidak dikembalikan.

Cara ke empat uang dan aset simpanan pensiun anda habis adalah karena mendadak terjadi pengeluaran tidak terduga, mendadak anda yang sudah pensiun sakit parah atau pasangan anda sakit parah atau anak anda sakit parah dan anda tidak punya asuransi kesehatan , sedangkan fasilitas asuransi kesehatan dari perusahaan yang memberikan pengobatan terbaik di rumah sakit terbaik sudah tidak ada karena anda sudah pensiun dan anda tetap ngotot berobat di rumah sakit dengan pengobatan terbaik sesuai standar yang anda peroleh saat anda masih menjadi karyawan. Otomatis uang simpanan dan aset anda setelah pensiun akan habis.

Cara ke lima , anda tidak merubah gaya hidup anda seperti makan di restoran setiap minggu, belanja baju , ganti handphone setiap ada tipe baru, hidup boros yang anda lakukan selama jadi karyawan tidak anda rubah setelah anda pensiun. Otomatis uang dan aset pensiun akan habis.

Anda butuh ide menjaga uang dan aset anda setelah pensiun agar tidak berkurang , bahkan kalau bisa bertambah .

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com