KARYAWATI GILA KERJA SAMPAI LUPA NIKAH

Anda lulus kuliah . Anda memasuki dunia kerja. Anda bekerja , anda pekerja keras , anda sering lembur , anda mencapai level manajer bahkan mencapai level manajer senior dan bahkan mencapai level direktur.

Anda adalah karyawati teladan. Anda adalah tipe karyawati yang sangat disukai oleh semua pemilik perusahaan.

Anda gila kerja. Anda masuk kantor pagi hari sampai malam hari dan anda bekerja terus, melakukan aktifitas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda. Anda sering pulang larut malam, bahkan akhir pekan pun anda masih bekerja.

workalholic – gila kerja

Tiba tiba anda sudah memasuki usia 45 tahun dan anda baru sadar bahwa anda sudah tua saat melihat teman teman seusia anda sudah memiliki anak berusia remaja.

Anda tiba tiba tersadar bahwa anda tidak pacaran selama ini, anda tidak mempunyai hubungan serius dengan seseorang, anda belum menikah. Pas anda reuni dengan teman teman kuliah anda, teman teman kuliah anda membawa anak anaknya yang sudah berusia remaja.

Anda merenungi hidup anda. Waktu yang anda habiskan di dunia kerja. Prestasi dan Gaji yang anda peroleh selama ini menjadi tidak sepadan dengan waktu yang sudah terbuang di pekerjaan.

Gaji anda besar. Tapi anda baru menyadari kesepian .

Anda tinggal dengan orang tua anda. Anda dekat dengan keponakan keponakan anda dan menjadi tante yang baik karena sering mentraktir dan membelikan hadiah ke keponakan keponakan anda.

Anda adalah wanita dan anda sudah terbenam di dunia kerja selama puluhan tahun . Usia 45 anda baru mencari pasangan hidup. Kalaupun anda menikah , kemungkinan memiliki anak sudah meredup. Sebentar lagi anda sebagai wanita memasuki masa menopause. Kalaupun anda akhirnya menikah , hamil di usia diatas 40 tahun tinggi resikonya baik resiko keguguran, resiko gangguan di pertumbuhan janin ataupun resiko ke ibunya.

Lebih ngenes lagi , anda sebagai wanita , tidak menemukan pasangan hidup dan akhirnya anda memasuki usia 55 tahun. Menopause pasti sudah terjadi dan kalaupun akhirnya menikah , tujuan utama menikah untuk memiliki keturunan sudah tidak mungkin terjadi di anda.

Problem hidup wanita kalau lupa menikah dan memasuki usia pensiun di 55 tahun adalah tiba tiba penghasilan bulanan hilang karena sudah pensiun, tiba tibu dunia menjadi sepi karena orang tua tidak bersama kita lagi karena orang tua tidak mungkin abadi umurnya , tiba tiba dunia sepi karena keponakan keponakan kita sudah dewasa dan sudah berkeluarga, memiliki pasangan sendiri dan asyik dengan keluarga mereka sendiri.

tua – kesepian

Anda dekat dengan teman teman kantor anda , tapi teman teman kantor anda juga punya anak dan masing masing teman kantor anda sudah asyik dengan anak anaknya yang sudah mulai dewasa bahkan ada teman kantor anda yang sudah memiliki cucu.

Saudara saudara kandung anda juga tidak bisa menemani anda , karena mereka memiliki anak anak yang sudah beranjak dewasa bahkan sudah berusia dewasa dan lebih memilih berkumpul dengan anak anaknya, bahkan mungkin sudah punya menantu , bahkan cucu.

Di rumah saudara kandung anda , dipajang foto saudara kandung anda dengan pasangannya beserta anak ,menantu dan cucu. Tidak ada foto bersama anda yang dipajang di rumah mereka.

usia tua -makan sendiri – tidak ada yang menemani

Di rumah teman teman anda baik teman teman kantor maupun teman teman ex kuliah atau ex sekolah , dipajang foto teman anda beserta pasangannya beserta anak,menantu dan cucu. Tidak mungkin ada foto bersama anda yang dipajang.

Keponakan keponakan anda yang sudah beranjak dewasa melupakan anda sebagai tante yang royal dan suka traktir waktu mereka kecil. Keponakan keponakan anda sangat memperhatikan ayah ibu kandungnya sendiri , karena hukum alam adalah anak berbakti kepada orang tuanya. Tidak ada hukum alam keponakan berbakti kepada tantenya .

Perusahaan tempat anda mengabdi juga sudah melupakan anda karena anda sudah pensiun. Anda adalah mur dan baut yang bisa digantikan .

Lebih ngenes lagi , kalau anda sudah mengabdi sampai umur 50 tahun dan lupa menikah , tiba tiba perusahaan terimbas pandemi Covid-19 dan anda di PHK.

Tidak ada satupun perusahaan di Indonesia yang memberikan dan membiayai fasilitas pembekuan sel telur . Coba kalau ada , pasti karyawati yang memutuskan mengabdi dan bekerja mati matian untuk perusahaan pasti bisa membekukan sel telurnya di saat usia subur umur 30 an dan saat mendadak tersadar untuk menikah di usia 45 pun masih besar harapan memiliki anak dengan menggunakan sel telur yang dibekukan di usia produktif. Sayangnya tidak ada perusahaan di Indonesia yang memberikan fasilitas itu , tidak ada satupun asuransi di Indonesia yang mau membayar untuk hal itu.

Anda pensiun sebagai karyawati di usia 55 tahun. Anda tidak menikah. Penghasilan bulanan berhenti karena sudah pensiun. Anda harus mulai berhemat karena tidak memiliki anak , yang bisa berbakti kepada anda sebagai orang tua dan menemani anda, memperhatikan anda, bahkan memberikan uang bulanan dan menjaga anda. Anda harus berhemat karena sudah tidak memiliki penghasilan bulanan, anda hidup dari tabungan , anda harus menjaga kesehatan karena kalau sakit tidak ada yang bisa anda bikin repot.

usia tua – tapi harus melakukan segalanya sendiri

Di kehidupan sehari hari wanita yang telat menikah disebut perawan tua. Bahasa Inggris pun mengakui hal ini karena ada kata ” SPINSTER ” yang artinya perawan tua.

Tapi kalau anda sudah memasuki usia 55 tahun dan pensiun dari perusahaan yang anda cintai dan tempat anda mengabdi dari muda , maka anda disebut nenek perawan tua , karena sudah masuk usia setengah abad

tua – kesepian

Anda pensiun di umur 55 tahun . Gelar karyawati sudah tidak bisa anda sandang lagi. Perusahaan tempat anda bekerja tetap berjalan dan bahkan makin berkembang karena anak pemilik perusahaan sudah mengambil alih tampuk kepemimpinan dan mengembangkan perusahaan dengan cara modern. Tanpa kehadiran anda pun perusahaan tetap berjalan karena pemilik perusahaan memiliki anak yang meneruskan usahanya.

Itulah kenyataan hidup yang tidak pernah disadari wanita karir yang melupakan kodratnya.

Seperti apa kita dilahirkan adalah takdir

Seperti apa kita bertumbuh adalah proses

Seperti apa kita di masa tua adalah keputusan

Dimulai dari keputusan hari ini , apa saja yang akan kamu lakukan ?

Anda bisa hubungi :

Yan – Asuransi Allianz

Whatsapp : 0821 8732 8732

Email : bahagia@berbahagia.com

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s